-->
  • Jelajahi

    Copyright © POTRET PERTANIAN
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    POTRET PETANI TOMAT ALAHAN PANJANG SUMATERA BARAT

    Prasetyo Budi
    Selasa, Desember 20, 2022, Selasa, Desember 20, 2022 WIB Last Updated 2022-12-20T13:37:32Z


    masukkan script iklan disini

    POTRET PERTANIAN. Oleh Prasetyo Budi - Asal usul tanaman tomat, Tomat, buah ini terdapat diseluruh penjuru dunia. Warna dan bentuknya yang beragam menambah uniknya buah yang satu ini. Tapi, apakah kita mengetahui asal muasal dari buah ini?

    Menurut kesimpulan para ahli, tomat pertama kali dikenal oleh suku Aztec sekitar 700SM berarti, tomat adalah tumbuhan yang berasal dari Amerika. Melalui pelayaran antar benua sekitar abad ke-16, bangsa Eropa pun mulai mengenal tomat. Rasanya yang asam manis ini mampu menarik perhatian setiap orang yang memakannya. Hanya dalam waktu yang sangat singkat, tomat menjadi buah wajib disetiap dapur orang Eropa.

    Sekitar tahun 1800-an, masyarakat Italia mengenal pizza. Makanan ini berkembang mulai didaerah Naples, selatan Italia. Konon, sebuah rumah makan disana membuat pizza istimewa untuk menyambut Ratu Margarite. Pizza itu memiliki tiga warna, yaitu merah-putih-hijau. Warna itu adalah warna bendera Italia. Hijau dihasilkan dari daun basil, putih dari keju mozzarella, dan merah dari saus tomat! Sejak itu, tidak ada pizza tanpa tomat. Sejak itu pula. tomat semakin digemari.

    Tomat di daerah alahan panjang.

    Alahan panjang adalah sebuah kota kecil yang terletak didaerah kabupaten Solok propinsi Sumatera barat. Yang menjadi daerah pusat Agro politan dikabupaten Solok
    Dialahan panjang beribu orang menggantung kan hidup nya dengan bertani sayur-mayur.

    Semua jenis tanaman sayuran ada disana dan dapat dibudidayakan didaerah ini.
    Antara lain kubis tomat selada seledri cabe wortel dll.

    Setiap oarang yang bertani selalalu berharap untuk meraup keuntungan dari setiap yang dibudidayakan guna memenuhi kebutuhan hidup keluarga mereka.

    Salah satunya yang menjadi andalan petani alahan panjang adalah sayuran jenis tomat .
    Karena tomat dialam panjang mempunyai kualitas yang lebih baik dari daerah-daerah lainya, seperti curup dan kerinci. Tomat dari alahan panjang terbukti lebih diminati oleh penjaja sayur dari berbagai daerah, selain buah yang tahan pengiriman jarak jauh juga banyak diminati para konsumen.

    Salah satu yang menimbulkan minat para petani alahan panjang gemar menanam tomat karena Tomat adalah salah komoditi tanaman holtikultura yang mampu berproduksi dari 2-4 kg/btg.

    Jika harga rata-rata 2000/kg,jadi /batang bisa menghasilkan Rp. 4000-8000.
    Sementara tanaman tomat membutuhkan biaya dari mulai penyemaian bibit hingga ahir sekitar 2500/btg tanaman tomat.

    Akan tetapi kenyataan dilapangan,jika harga tomat Cuma Rp.1000-2000/kg petani mengalami kerugian...

    Sepesifik tomat itu sendiri yang mampu berproduksi 3-4 kg/btg sehingga tidak tercapai dikarenakan perawatan yang belum maksimal,salah satunya dari pemberian unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman tomat untuk berproduksi secara maksimal tidak terpenuhi sehingga produksinya pun jauh dibawah harapan yang berkisar antara 2-3 kg/btg tomat.sehingga pada saat harga tomat turun sampai harga 800-1500..petani banyak mengalami kerugian..

    Faktor-Faktor penyebab kerugian para Petani Tomat

    Tapi dalam aplikasi dan kenyataan di lapangan petani tomat sering mengalami kerugian
    • Di karnakan terus berkembangnya penyakit yg juga di ikuti dg rotasi iklim yg semakin sulit di prediksi oleh petani sehingga terjadi pembengkakan biaya produksi yg tidak sebanding dengan hasil produksi tomat itu sendiri. Selain dari itu 
    • Faktor-faktor yang juga sering menjadi salah satu penyebab ruginya para petani tomat dialam panjang,terjadinya benturan panen raya dari daerah lain yang otomatis harga tomat menjadi lebih murah sehingga dengan kos yang tinggi tidak seimbang dengan harga jual tomat.
    • sistem petani itu sendiri yang masih menganut paham tradisional yang umumnya menanam tomat pada kondisi harga tomat sedang mahal.mereka beramai-ramai menanam,sehingga terjadi kesenjangan antara produksi dan kebutuhan pasar menyebabkan harga menjadi lebih murah..
    • kurangnya mendapatkan informasi dari daerah lain yang menjadi kompetitor bagi petani alahan panjang.
    • tingginya harga saprotan baik harga fungisida insektisida dan pupuk,yang juga sangat mempengaruhi tingginya tingkat kerugian serta kurangnya pengetahuan para petani tentang cara-cara efektif untuk pengendalian hama dan penyakit.pemakaian fungisida atau insek yang kurang tepat ,sehingga dalam aplikasi dilapangan banyak sekali menggunakan bermacam-macam fungisida,
    • kurangnya komunikasi petani dengan dinas pertanian setempat sehingga petani hanya mendapat kan penyuluhan hanya dari Formulator-formulator produck tertentu yang menjajakan product-product mereka,

    Contohnya dilapangan yang kami temukan pemakaian fungisida yang dicampur akan tetapi yang disayangkan pencampuranya kurang tepat sekali yaitu pencampuran 2 sampai 3 macam merek dagang yang semua bersifat kontak,yang lebih disayangkan dari pemakain yang tidak sesuai dengan dosis anjuran yang telah tertera dalam label prodak tersebut.
    Saat kami tanya.

    Kenapa pemakainya tidak disesuaikan dengan dosis anjuranya pak?
    “biar irit” kalau kita pakai banyak banyak semua ya rugi saya”katanya lagi
    dari surfay yang kami lakukan pada 2 orang petani yang bernama Bpk. Pakih saruk dan bpk rudi red petani alahan panjang...

    Dua buah pendapat yang sangat berbeda tapi sama sama punya alasan yang yang kuat...dalam memperhitungkan biaya..

    Bpk pakih saruk”jika harga tomat kurang dari seribu saya kurangi folume penyemprotan dan pemupukan atau biaya-biaya yang menyangkut produksi tanaman tomat itu sendiri...
    “alasanya jika semuanya tidak kita tekan akan menambah tingkat kerugian”kata bapk Pakih saruk.

    Sementara itu lain halnya dengan Bpk Rudi yang menyatakan.
    “jika harga tomat murah atau mahal bagi saya tetap yang harus saya lakukan bagaimana cara tanaman saya tetap berproduksi maksimal....

    Jika harga mahal yang berkisar antara 2000-3000.. yang saya lakukan tetap mempertahan kan perawatan tanaman saya..

    Namun jika harga kurang dari 2000 bahkan sampai 800 saya akan lebih meningkatkan perawatan pada tanaman tomat saya.supaya lebih banyak panen dan saya tidak terlalu banyak mengalami kerugian. Dan yang saya alami sekalipun haraga tomat sangat murah dan dengan hasil yang maksimal saya belum pernah mengalami kerugian yang banyak ‘ya minimalnya modal saya kembali.

    Dua pernyataan yang sangat berbeda tadi yang seharusnya menjadi pertimbangan bagi para petani alahan panjang yang lainya.

    Untuk dapat meminimalkan tingkat kerugian para petani tomat alahan panjang.
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini