masukkan script iklan disini
Pemberian Kolostrum. Kolostrum disekresi oleh glandula mamary segera sebelum dan setelah persalinan. Kolostrum yang sebenarnya disekresi hanya saat perahan pertama, setelah 1,5 sampai dua hari kemudian, dinamakan susu transisi. Kolostrum diperuntukkan kepada pedet sebagai makanan utama. kolostrum mengandung dua kali atau lebih bahan kering dan total bahan padat, dua - tiga kali lebih banyak mineral dan lima kali lebih banyak protein dari susu pada umumnya. Kolostrum juga mengandung berbagai hormon dan pemicu pertumbuhan yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan saluran pencernaan. Kolostrum memiliki kandungan laktosa lebih rendah sehingga mengurangi terjadinya gangguan diare. Susu yang diperah setelah masa awal pemerahan memiliki kualitas yang rendah dan sebaiknya tidak diberikan sebagai makanan bagi pedet sebagai susu kolostrum.
Pemberian Kolostrum 1 - 4 hari pasca kelahiran. Segera bersihkan ambing dan puting induk pasca melahirkan dengan menggunakan air hangat. Usahakan pedet dapat segera ( dalam waktu kurang dari 15 - 30 menit ) menyusu pada induknya (induk dan pedet jangan dipisah dulu, agar pedet dapat langsung menyusu pada induknya. Selain itu dengan menyusu, akan merangsang sekresi oksitosin yang menggertak pergerakan uterus, sehingga kotoran yang ada dalam uterus induk setelah melahirkan dapat dibersihkan. Bila pedet tidak dapat menyusu pada induknya maka di perah kolostrum dari induk sebanyak 1 liter.
Berikan segera ke pedet dalam waktu 15 - 30 menit. Berikan kembali kolostrum dalam 2X pemberian berikutnya masing-masing 2 liter/pemberian dalam waktu 12 - 24 jam berikutnya sejak lahir. Kapasitas normal pedet yang baru lahir adalah 1 liter, dengan demikian kolostrum tidak dapat diberikan secara sekaligus, perlu dilakukan beberapa kali dalam sehari. Untuk hari-hari berikutnya, selama 3 hari berikutnya, berikan kolostrum 4 - 6 liter/hari dalam 3 kali pemberian (1.5 - 2 liter /pemberian). Kualitas kolostrum menentukan konsumsi antibodi pedet dalam darahnya, bila kurang memadai peluang hidup 30 % dan bila baik dapat menjadi 95 %.
Pemberian Pakan Pada Pedet |
Jenis-jenis Bahan Pakan Anak Sapi / Pedet.
Selama 1 - 2 minggu sejak lahir, pedet mengkonsumsi air susu sebagai makanannya. Setelah empat hari, pedet dapat mengkonsumsi jenis susu lain, misalnya air susu biasa, susu reject, Calf Milk Replacer (CMR) atau susu fermentasi atau kolostrum segar. Perbedaan jenis susu diatas adalah harga, keterdiaan dan kemudahan. Pedet secara umum mengkonsumsi air susu dua kali sehari dari dot atau ember atau mereka mengkonsumsi langsung dari ember. Saat mengkonsumsi susu, saluran oesophagus akan menutup dan air susu akan secara langsung masuk ke abomasum atau perut sejati. Respon menutupnya oesophagus, merupakan mekanisme kerja syaraf yang akan aktif sampai kira-kira pedet berumur 12 minggu.
Pencegahan terhadap penyakit dapat dilakukan dengan melakukan pasteurisasi susu dengan suhu 65,5oC atau 150oF selama 30 menit. Peralatan juga dikonsisikan terbebas dari bakteri (dilakukan desinfektan).
Susu Segar. Dapat digunakan sebagai pakan bagi pedet dengan dosis 10% dari bobot lahir pedet. Misalnya, pedet lahir dengan bobot 45 kg, maka dilakukan pemberian air susu sebanyak 4,5 liter/hari atau 2,25 liter setiap pemberian. Pemberian air susu yang kurang akan menyebabkan pertumbuhan pedet yang terganggu karena kekurangan zat makanan. Kelebihan konsumsidapat mengakibatkan gangguan pencernaan dan diare. Kelebihan konsumsi air susu akan menyebabkan pengurangan konsumsi pakan kering atau biji-bijian sehingga akan menyebabkan bertambahnya masa menyusui.
Susu Reject. Susu mastitis dapat digunakan sebagai pakan pedet dengan dosis 10% dari bobot lahir. Susu ini dapat dikonsumsi pedet setelah berumur 8 - 12 minggu dan tidak boleh diberikan apabila berasal dari induk yang diberi perlakuan antibiotik, sementara pedet akan diproyeksikan dipotong (dijual sebagai calf). Pedet harus berada pada kandang individual. Jangan berikan susu mastitis yang encer dan terkena mastitis akut.
Calf Milk Replacer (CMR). CMR harus dilarutkan pada air hangat dan merupakan salah satu model yang digunakan dengan pertimbangan ekonomis. Selama tiga minggu pertama, pedet mengkonsumsi CMR yang memiliki kandungan protein tinggi yang berasal dari susu bubuk atau hasi prosesing keju. Di Indonesia, penggunaan CMR atau susu pengganti biasanya dilakukan setelah pedet berumur dua bulan dan jumlah pemberiannya secara bertahap sampai puncaknya, sebanyak 4 - 5 liter/ekor/hari.
Kolostrum yang Difermentasi. Fermentasi atau sop kolostrum digunakan sebagai pakan pedet, dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa PBBH pedet yang diberi kolostrum fermentasi sama dengan pedet yang mengkonsumsi air susu biasa. Fermentasi kolostrum merupakan hasil koleksi kolostrum yang berlebihan pada tiga hari pertama setelah bersalin. Kolostrum ini dimasukkan kedalam kantong plastik. Kolostrum dari ternak yang diberi injeksi antibiotik. Fermentasi berlangsung selama 10 - 14 hari dan dapat disimpan 14 - 30 hari kemudian. Pedet dapat diberikan kolostrum fermentasi pada umur 4 hari. Kolostrum fermentasi dilarutkan pada air hangat dengan perbandingan 1 bagian air hangat : 2 bagian kolostrum fermentasi dengan dosis 10% dari bobot lahir pedet.
Konsentrat pemula (calf starter) dan hijauan.
Pemberian Pakan Awal/Pemula (Calf Starter) dimulai sejak pedet 2 - 3 minggu (fase pengenalan). Pemberian calf starter ditujukan untuk membiasakan pedet dapat mengkonsumsi pakan padat dan dapat mempercepat proses penyapihan hingga usia 4 minggu. Penyapihan (penghentian pemberian air susu) dapat dilakukan apabila pedet telah mampu mengkonsumsi konsetrat calf starter 0.5 - 0.7 kg kg/ekor/hari atau pada bobot pedet 60 kg atau sekitar umur 1 - 2 bulan.Tolak ukur kualitas calf starter yang baik adalah dapat memberikan pertambahan bobot badan 0.5 kg/hari dalam kurun waktu 8 minggu. Kualitas calf starter yang dipersyaratkan : Protein Kasar 18 - 20%, TDN 75 - 80%, Ca dan P, 2 banding 1, kondisi segar, palatable, craked.
Pemberian hijauan kepada pedet yang masih menyusu, hanya untuk diperkenalkan saja guna merangsang pertumbuhan rumen. Hijauan tersebut sebenarnya belum dapat dicerna secara sempurna dan belum memberi andil dalam memasok zat makanan. Perkenalkan pemberian hay/rumput sejak pedet berumur 2 - 3 minggu. Berikan rumput yang berkualitas baik yang bertekstur halus.Jangan memberikan silase pada pedet (sering berjamur), selain itu pedet belum bisa memanfaatkan asam dan NPN yang banyak terdapat dalam silase. Konsumsi hijauan harus mulai banyak setelah memasuki fase penyapihan
Pemberian Air. Sebagai bagian pertama kehidupan, pedet memiliki pertut sederhana, sama seperti ternak monogastrik. Saat lahir, ada tiga komponen perut, rumen, retikulum, omasum, yang belum berkembang dan belum mampu melaksanakan pencernaan pakan. Saat pedet mulai makan konsentrat (biasanya merupakan campuran antara biji-biian, sumber protein, mineral dan vitamin) dan air minum, saat itulah rumen mulai berkembang. Pakan pedet dapat dimulai sejak pedet berumut 4 hari dan pakan harus diformulasi sehingga disukai dan memiliki kandungan protein, mineral dan vitamin. Konsentrat pedet ini harus dibarengi dengan tersedianya air untuk menjamin perkembangan rumen. Pemberian dilakukan sedikit demi sedikit. Pakan berserat diberikan sampai pedet berumur delapan minggu.
Pemberian air sangat diperlukan dan selalu ada untuk menjamin perkembangan pedet. Menurut hasil penelitian, pedet yang tidak diberi minum akan menurunkan 31 % konsumsi konsentrat dan menurunkan bobot badan sampai 38% dibandingkan dengan pedet yang diberi cukup air. Konsumsi air yang masuk ke dalam rumen akan merangsang pertumbuhan rumen.