masukkan script iklan disini
POTRET PERTANIAN - Momentum Angkat Potensi Lahan Rawa Pada Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS), Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-38 yang akan berlangsung di Kalimantan Selatan pada 18-20 Oktober mendatang, menjadi momentum mengangkat potensi pengembangan lahan rawa dalam mendukung ketahanan pangan.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga Andri berharap, peringatan HPS tahun ini menjadi momentum strategis memperkenalkan pembangunan sektor pertanian kepada dunia. Khususnya, keberhasilan memanfaatkan potensi lahan tidur, terutama lahan rawa lebak menjadi lahan pertanian produktif yang sangat berpotensi sebagai penyedia stok pangan nasional.
“Ini momentum yang sangat strategis untuk memperkenalkan pembangunan pertanian Indonesia. Untuk itu diperlukan perencanaan publikasi dan sosialisasi yang masif,” kata Kuntoro Boga dalam Rapat Koordinasi Pameran dan Publikasi HPS di Kantor Sekretariat Daerah Kalsel, Banjarbaru, beberapa waktu lalu.
Terkait kesiapan gelar teknologi budidaya padi di 4.200 ha lahan rawa yang tengah disulap menjadi lahan pertanian produktif di Batola sebagai lokasi penyelenggaraan HPS 2018, Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel, Suparno memastikan lahan pertanian terpadu di lahan lebak tersebut sudah sebagian besar digarap dan optimis akan panen tepat waktu saat peringatan HPS Oktober mendatang.
“Saat ini 240 ha lahan sudah ditanami padi, bahkan sebagian sudah panen dengan produktivitas bisa mencapai 6-7 ton per/ha. Sedangkan 750 ha lahan sedang digarap,” katanya
Dampak ke Masyarakat
Suparno berharap, dampak pasca kegiatan HPS 2018 mendatang, masyarakat di Kabupaten Batola dapat merasakan pembangunan sektor pertanian yang signifikan, terutama pemanfaatan lahan tidur sebagai penopang perekonomian. Apalagi lanjutnya, Menteri Pertanian, Amran Sulaiman saat berkunjung ke Kabupaten Batola beberapa waktu lalu mengatakan, kebijakan optimalisasi lahan rawa lebak dan pasang surut dapat menjadi solusi efektif mewujudkan ketahanan pangan sekaligus pengentasan kemiskinan dan sumber pendapatan.
Isu pemanfaatan lahan rawa yang sejalan dengan arah kebijakan Menteri Amran tersebut juga ditetapkan sebagai tema spesifik perhelatan HPS kali ini. Sejalan juga dengan tema internasional World Food Day dari FAO yakni “a Zero Hunger World by 2030 is Possible”.
Sebagai upaya mendukung pembukaan lahan rawa menjadi lahan pertanian produktif, Kementerian Pertanian tengah melakukan pembangunan irigasi dan terus memberi dukungan mekanisasi pertanian seperti eskavator sebanyak 40 unit. Dengan begitu, lahan rawa di Batola cepat menjadi lahan persawahan produktif dan dapat dilanjutkan ke daerah lainnya.
"Dengan bantuan pemerintah pusat ditambah keseriusan pemerintah daerah dan seluruh masyarakat, saya optimis mampu menyukseskan HPS. Ini kehormatan dan bagian tanggung jawab kami yang ditunjuk dan dipercaya sebagai tuan rumah perhelatan HPS ke 38 tahun ini,” tutur Suparno.
Pelaksanaan peringatan HPS kali ini akan dipusatkan pada dua lokasi utama. Untuk acara pembukaan dan pameran produk pertanian berada di Kawasan Perkantoran Sekretariat Daerah Kalsel yang terletak di Banjar Baru. Sedangkan untuk lokasi panen raya dan gelar teknologi dilaksanakan di Desa Jejangkit, Barito Kuala.
Kesiapan Kalsel sebagai tuan rumah HPS disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Kalsel, Kurnandiansyah. “Semua tugas acara, kehumasan dan protokol telah terencana rapi sesuai peran masing-masing, termasuk publikasi pemberitaan dan media massa, baik media cetak dan elektronik di Kalsel juga telah berpartisipasi memberitakan persiapan dan perkembangan pelaksanaan HPS 2018,” paparnya. Yul/Ditjen PSP.