masukkan script iklan disini
POTRET PERTANIAN - Asalamualaikum warah matullahi wabarakatuh, Hallo sahabat POTRET PERTANIAN dimanapun sahabat berada, dari ujung Timur, Barat, Utara dan Selatan tanpa terkecuali, saya doakan sahabat POTRET PERTANIAN dalam keadaan sehat dan tak kurang suatu apapun dan tetap bisa berkarya untuk menghasilkan produk produk pertanian yang berkuantitas dan ber kualitas baik sehingga akan dapat menghasilkan keuntungan seperti yang kita harapkan.
Oke sahabat kita sudah sama sama tau ya bagaimana dampak Pandemi Covit -19 yang melanda seluruh belahan dunia yang berdampak pada faktor faktor tertentu, tak terkecuali dunia pertanian.
Di Indonesia sendiri Pemerintah terus berupaya menekan laju peningkatan penularan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Di sisi lain, pemerintah juga berusaha untuk menanggulangi dampak yang timbul akibat pandemi ini, salah satunya di bidang ekonomi Pertanian. Sebab, keselamatan dan ketahanan ekonomi masyarakat merupakan prioritas utama pemerintah.
Terhitung sejak tahun 2020 pemerintah pun telah mengambil berbagai kebijakan extraordinary (luar biasa) untuk mengatasi dampak sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19, Kementerian Pertanian pun telah bekerja keras untuk membuat terobosan teknologi agar dapat memberikan dampak yang terbaik terhadap petani. Keterlibatan Kementerian lain seperti Kementerian Pembangunan Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dinilai juga turut berperan penting dalam membantu petani meningkatkan produktivitas.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam berbagai kesempatan selalu menegaskan keyakinannya, RI dapat melewati masa pandemi ini, bahkan keluar menjadi bangsa pemenang.
Khususnya, untuk sektor pertanian, Mentan percaya kondisi ini bisa menjadi momentum memperkuat kemandirian pangan nasional. Saat ini, menurut Mentan SYL, semua insan pertanian harus tetap bekerja dengan semangat tinggi dan tangguh, untuk mewujudkan kemandirian pangan.
Kita membutuhkan tenaga ekstra keras, pemikiran-pemikiran out of the box, serta kerja sama yang semakin erat. Saatnya para petani, penyuluh, peneliti, akademisi, swasta, dan pelaku sektor pertanian lainnya untuk menjadi pahlawan bagi bangsa dan negeri ini dengan semangat kebersamaan.
Produksi berbasis pertanian rakyat Presiden Jokowi sudah memberikan arahan bahwa pandemi covid-19 menjadi momentum reformasi sektor pangan. Indonesia dituntut memenuhi seluruh kebutuhan pangan dalam negeri.
Maka, langkah utama yang perlu dilakukan meningkatkan produksi nasional berbasis pertanian rakyat dan keberpihakan pada petani kecil. Untuk bisa mewujudkannya, pemerintah sudah melakukan realokasi anggaran yang lebih besar untuk dialokasikan berupa bantuan benih/bibit, program padat karya, stabilisasi stok dan harga pangan, serta distribusi dan transportasi pangan. Realokasi anggaran itu menjadi modal pemerintah mendongkrak produktivitas pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
Lalu bagaimana pelaku kita sebagai petani harus merespons oleh kondisi ini untuk menentukan strategi dalam budidaya pertanian yang akan kita kembangkan, Mulai dari pola penentuan budidaya, Pratanan dan pasca Panen, yang meliputi jenis budidaya Peluang Pasar serta pemasaran yang tepat.
Kali ini saya tidak akan menjelaskan bagaimana langkah langkah budidaya karena saya yakin sahabat semua sudah ahli semua dalam bidang budidaya untuk menghasilkan Produk Pertanian Yang berkuantitas dan berkualitas tinggi atau setidak nya baik, Kali ini saya akan membahas bagaimana cara pemasaran yang tepat dengan memanfaatkan teknologi dan kecenderungan prilaku konsumen ahir - ahir ini terlebih dimasa pandemi.
Dengan kondisi saat ini perlu strategi produksi yang didukung oleh strategi pemasaran, baik pemasaran secara langsung (produk mentah) ataupun menjadi setengah jadi maupun dengan pemasaran daring sehingga nilai jual produksinya bisa meningkat
dalam produksi harus mempertimbangkan faktor konsumen. Dalam arti tentang siapa konsumennya, apa yang diinginkan, dan bagaimana produk apa yang diperlukan.
selain dari aspek ekonomi produk pertanian kita akan lebih bernilai ekonomi jika dijadikan produk setengah jadi atau produk jadi seperti makanan, minuman, obat dan lainnya.
Tentunya kita harus perhatikan Tampilan produk yang baik, bersih dan menarik juga menjadi solusi untuk meningkatkan nilai jual produk. Tempat penjualan juga sangat mempengaruhi nilai jual produk pertanian. Hal ini memacu petani, bagaimana bisa menghasilkan produk yang bisa dijual, misalnya bisa dijual di supermarket sehingga harganya lebih mahal. Pemasaran online juga sangat penting, sehingga petani diharapkan juga mulai familier dengan bisnis online,
Menggunakan Model penjualan online (e-commerce) yang bisa menjadi pilihan karena semakin diminati konsumen pada masa pandemi Covid-19 perilaku konsumen yang cenderung lebih menyukai belanja dari rumah, maka kita sebagai pelaku usaha harus melakukan adaptasi dari pemasaran secara offline ke e-commerce.
Pertama Sistem e-commerce diperlukan untuk mengurangi tingkat kontak langsung antar manusia. Sistem e-commerce juga lebih cepat dan praktis dalam penggunaannya. akan tetapi cara ini tentunya tidak semua tempat dan lokasi bisa diterapkan tergantung dengan daerah kita masing masing, karena hingga saat ini masih banyak daerah yang belum bisa mengakses e-commerce karena minimnya jaringan internet.
Strategi Pemasaran Produk Di Masa Pandemi Melalui Aplikasi dan Konten Online seperti media Sosial, Facebook, Twiter Instagram dan memalui Platform media sosial lainya dengan memanfaat kan Market Plase yang ada pada setiap Media Sosial seperti Facebook.
Ok sahabat Potret Pertanian demian dulu Ya sahabat, Mohon maaf jika kurang jeas, dan semoga saja bisa dijadikan pertimbangan untuk memulai dalam menentukan langkah langkah dalam melakukan dan menghasilkan produk pertanian. Ok semoga Beruntung dan salam jay pertanian Indonesia. (Pras)