masukkan script iklan disini
POTRET PERTANIAN - Dirgahayu Republik Indonesia Yang ke 76 tahun 2021, "Indonesia Tangguh, Indonesia Tmbuh" Itulah slogan untuk memperingati HUT RI yang ke 76 Tahun ini, Meskipun HUT RI tahun ini masih sama dengan kondisi tahun 2020, yaitu masih dalam rundungan Pandemi Covid-19, namun hal ini tentu tidak mengurangi semangat kita sebagi bangsa indonesia untuk tetap berpacu menjadikan indonesia lebih baik lagi dari tahun tahun yang telah lalu.
Seperti halnya makna Logo HUT RI ke 76 dan Filosofi sebagai Bentuk yang merupakan pertanda kesempurnaan yang mencerminkan harapan akan keberhasilan dari semua hal yang ingin dicapai Bangsa Indonesia. "Bentuk ini juga dapat diasosiasikan 'persatuan' Indonesia,"
Tentunya HUT RI Ke 76 ini merikita jadikan Momentum Memaknai Keberagaman Bangsa Indonesia, Pasalnya Indonesia adalah negara yang sangat kaya baik dari suku, ras, budaya, agama, gender dan bahasa dan masih banyak yang lainnya. Kondisi yang demikian itu menjadikan kehidupan bangsa Indonesia menyimpan potensi luar biasa yang dijadikan sebagai aset negara yang sangat ternilai harganya pada masa mendatang khususnya pada moment tahun baru 2021 ini.
Jika perbedaan dan keberagaman itu tidak didasari dengan rasa saling menghargai dan memiliki maka bisa menimbulkan terjadinya konflik karena rasa ingin menjadi yang terbaik atau lebih cenderung menonjolkan rasa kesukuan atau kelompok. Lantas bagaimana menjaga keberagaman dalam keberagamaan yang terkadang rentan konflik?
Dialog dalam Keberagaman
Kenyataan juga menunjukkan, bahwa dalam kehidupan bangsa Indonesia sering terjadi konflik antar-kelompok masyarakat yang dilatar belakangi oleh perbedaan-perbedaan tersebut. Sampai saat ini, konflik-konflik yang terjadi tidak menimbulkan perpecahan dalam kehidupan bangsa Indonesia. Kenyataan semacam itu perlu menjadikan perhatian semua pihak agar dapat mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia tetap terjaga.
Disisi lain itu semua adalah kekayaan dan keindahan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia kita. Karena banyak juga wilayah yang mempunyai perbedaan adat atau kebiasaan. Aspek kewilayahan menjelaskan, bahwa wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah merupakan negara kepulauan dengan ribuan pulau besar kecil di dalamnya.
Satu pulau dengan pulau yang lain dipisahkan oleh bentangan laut yang sangat luas. Kondisi wilayah yang demikian menjadikan keterpisahan antara satu bagian wilayah negara dengan wilayah negara yang lain dalam negara Indonesia.
Di samping itu juga terdapatnya jarak yang jauh antara pusat dengan daerah. Terbawa oleh kondisi kewilayahan tersebut, perlu disadari oleh semua pihak bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia sesungguhnya rawan terjadinya perpecahan (disintegrasi). Kenyataan lain menunjukkan, bahwa pemerintah dihadapkan pada persoalan adanya daerah yang ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Maka dari itu kita sebagai generasi penerus harus bisa menjaga dan mempertahankan dengan adanya semua itu, jangan sampai semua itu bisa dirampas dengan negara lain atau kota-kota yang ingin menghancurkan wilayah Indonesia.
Dan tentunya kita sebagai generasi tidak akan membiarkan berita atau isu-isu yang telah ditayangkan atau di siarkan radio atau media lainnya seperti hal yang telah terjadi sebuah kebentrokan yang terjadi antar umat atau kasus kekerasan yang salah satunya belum bisa dihindarkan.
Dan sudah menjadi kewajiban dari pemerintah juga agar untuk mendorong keberagaman tersebut agar menjadi sebuah kekuatan yang erat untuk mewujudkan suatu persatuan dan kesatuan nasional.
Lantas bagaimana agar kedepan kehidupan bangsa Indonesia selalu harmonis. Pertama, generasi muda harus mempunyai peran yang sangat penting. Artinya, pemuda yang pasti dibutuhkan oleh bangsa kita baik lingkungan lingkup atau negara Indonesia tercinta ini.
Hal itu, karena yang muda adalah jiwa sesesorang yang secara fisik mengalami perkembangan secara psikis dan mengalami perkembangan secara emosional.
Tetapi yang muda pun juga pemuda emas dan generasi penerus yang akan melanjutkan perjuangan para pahlawan yang telah gugur mendahului kita.
Banyak yang telah kita ketahui bahwa perbedaan yang harus kita hadapi untuk menjadikan satu dalam penerus perjuangan ini tentu tidaklah hal yang mudah bagi kita semua.
Saat ini saja saya juga sudah mendengar banyak isu atau berita yang beredar bahwa indonesia terjadi perdebatan agama atau kekerasan yang ada, terkadang untuk menyikapi hal yang seperti itu kita beranggapan wajar saja, tetapi tidaklah harus kita ada konflik karna perbedaan tersebut karna agama tidak melarrang perbedaan tapi yang dilarang adalah perpecahan.
Kedua, keberagaman bangsa Indonesia dapat dibentuk oleh banyaknya jumlah suku bangsa yang tinggal di wilayah Indonesia dan tersebar di berbagai pulau dan daerah.
Setiap suku bangsa memiliki ciri khas dan karakteristik sendiri pada aspek sosial dan budaya. Keberagaman yang ada pada masyarakat, bisa saja menjadi tantangan hal itu disebabkan karena orang yang mempunyai perbedaan pendapat bisa lepas kendali. Munculnya perasaan kedaerahan dan kesukuan yang berlebihan dan dibarengi tindakan yang dapat merusak persatuan, hal tersebut dapat mengancam keutuhan NKRI.
Ketiga, perlunya adanya usaha untuk dapat mewujudkan kerukunan bisa dilakukan dengan menggunakan dialog dan kerjasama dengan prinsip kebersamaan, kesetaraan, toleransi dan juga saling menghormati satu sama lain.
Contoh hal yang biasanya terjadi di setiap menjelang tahun adalah ketika menjelang hari natal, tentu isu hukum mengucapkan ”selamat Hari Natal” atau ”Merry Christmas” bagi penganut Islam selalu menjadi perdebatan di negara-negara mayoritas seperti Indonesia dan di Malaysia.
Menjaga NKRI
Berita-berita ini di media massa juga tidak luput membahas perdebatan ini yang kemudian di komentari dengan berbagai pendapat. Ada yang mengatakan haram dan juga ada yang setuju hal itu boleh bagi orang muslim.
Yang pasti perdebatannya yang selalu diwarnai bumbu-bumbu menyinggung sara dan ada kecendurungan saling memburukkan masing-masing.
Kalau kita yakin memberi ucapan natal boleh atau tidaknya tergantung diri kita sendiri bagaimana respon atau tindakan kita terhadap hal itu, dan tergantung bagaimana kita menyikapinya dan jika kita sudah beragama dengan baik dan sudah bisa memperdalam iman kita untuk membentengi keyakinan dan akidah kita. Tidak perlu berlarut-larut dalam debat kusir yang tidak akan mendatangkan solusi.
Kita sebagai makhluk yang diciptakan tidak jauh dari kata perbedaan harus bisa menyikapi lebih positif terhadap perbedaan-perbedaan tersebut.
Perbedaan bukanlah hal yang membuat kita hancur tetapi jika kita tidak bisa mengakhiri perbedaan-perbedaan kita. Paling tidak dapat membantu dengan aman untuk keanekaragaman.
Apa yang harus kita lakukan adalah menemukan cara untuk merayakan perbedaan dan mendiskusikan perbedaan tanpa memecah belah komunitas kita.
Sebagai pemuda-pemudi Indonesia harus dapat menyikapi dan merespon hal-hal yang perlu kita waspadai dan bagi kita semua untuk lebih mengetahui tentang perbedaan yang ada dan kita perlu mempelajarinya.
Memaknai Bhineka Tunggal Ika harus total dalam kehidupan yang beragama. Saya yakin jika kita bisa mendalami arti itu dan dilandasi dengan 5 dasar isi Pancasila tentu kita dapat hidup dengan nyaman, tenteram dan tidak ada problematika.
Adanya perbedaan harus bisa ditumbuhkan dalam rasa kebanggaan terhadap negara ini.
Bangga dengan adanya keindahan dan kekayaan yang telah ada. Dengan demikian, makna keberagaman dalam keberagamaan akan menjadi perekat menjaga NKRI pada momen tahun 2021 ini.