masukkan script iklan disini
Potret Pertanian - Pemerintah memberikan prioritas yang tinggi
terhadap upaya peningkatan produksi tanaman pangan. Di sisi lain,
kendala dan masalah yang dihadapi selain konversi lahan pertanian untuk
nonpertanian yang belum dapat dibendung sepenuhnya, perubahan iklim
sudah menjadi ancaman dalam upaya peningkatan produksi tanaman pangan.
Dalam beberapa tahun terakhir, perubahan iklim telah mengancam produksi pangan di berbagai belahan dunia. Kemarau panjang yang menyebabkan tanaman didera kekeringan adalah dampak langsung dari perubahan iklim.
Oleh sebab itu Badan Litbang Pertanian-Kementerian Pertanian telah menghasilkan varietas unggul baru jagung untuk menghadapi ancaman kekeringan.
Varietas unggul baru jagung yang toleran kekeringan adalah varietas hibrida Bima 19 URI dan Bima 20 URI. Selain toleran kekeringan, jagung varietas Bima 19 URI dan Bima 20 URI juga tahan bulai yang merupakan penyakit penting tanaman jagung.
Tanpa pengendalian, tanaman jagung yang terinfeksi parah penyakit bulai dapat menggagalkan panen. Kedua varietas unggul ini juga tahan terhadap penyakit karat dan hawar daun. Dengan budi daya yang tepat dan pada musim yang mendukung, hasil jagung hibrida Bima 19 URI dan Bima 20 URI dapat mencapai di atas 12 t/ha.
Keunggulan lain varietas jagung ini tahan rebah dan juga dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak sapi karena daun jagung BIMA 20 URI tetap hijau (stay green) walaupun jagung telah umur masak panen.
Informasi lebih lanjut : Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan