-->
  • Jelajahi

    Copyright © POTRET PERTANIAN
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Bentuk Kalium yang diserap tanaman

    Prasetyo Budi
    Kamis, Desember 29, 2016, Kamis, Desember 29, 2016 WIB Last Updated 2016-12-29T04:40:58Z


    masukkan script iklan disini
    Potret Pertanian -Unsur K diserap dalam bentuk kation (K+). Konsumsi berlebihan: jika K+ terlarut sangat tinggi, tanaman akan menyerap lebih banyak K dibanding yang diperlukan, ini menyebabkan kelebihan (banyak sekali) K yang terangkut oleh panen, sehingga dapat menyebabkan ketimpangan hara bagi ternak, yakni kekurangan  Ca, Mg, Na.
    Gerakan K menuju akar
    Kadar K dalam larutan tanah umumnya 1-10 ppm, sedangkan rerata untuk tanah pertanian adalah 4 ppm. K+ bergerak karena difusi dan aliran masa. K bergerak menuju akar terutama oleh disfusi, pada kebanyakan tanah besarnya mencakup 90%. Jangkauan gerakan K sangat terbatas, selama satu musim tanam hanya 1-4 mm. Gerakan K karena aliran masa sangat penting pada tanah yang memiliki K tinggi, demikian juga K yang berasal dari pupuk K yang diberikan, atau pada tanah dengan KPK yang rendah.
    Alih rupa K dalam tanah
    1. Pertukaran kation: jerapan dan pelepasan dari permukaan lempung atau bahan organik tanah.
    2. Penyematan: K berada di antara kisi lempung,  yaitu pada mineral lempung sekunder, pelepasan K ini sangat lambat karena sukar ditukar kation lain
    3. Pelapukan mineral primer: feldspar, mika
    Ketersediaan K
    1. Segera tersedia: K labil, K dalam larutan tanah atau komplek pertukaran, meliputi 1-2% dari total K dalam tanah.
    2. Tersedia lambat : K tidak tertukar, K tersemat, meliputi 1-10% K total dalam tanah.
    3. Tidak tersedia: K dalam struktur mineral primer, dengan lambat akan mengisi pangkalan K tersedia, meliputi 90-98% total K dalam tanah.

    Pertukaran kation
    Reaksi pertukaran kation dirajai oleh kelakuan K dalam tanah. Terjadi keseimbangan yang cepat antara K tertukar dengan K larutan tanah, K tertukar menjadi penyangga yang akan mengisi K dalam larutan, perlu diingat kembali konsep faktor kuantitas dan intensitas (BC = ΔQ/Δ I ). K dalam larutan tanah dan K tertukar dipengaruhi oleh jenis dan jumlah kation yang lain serta watak tapak pertukaran tanah. K+ dipegang lebih lemah dibandingkan kation polivalen lainnya dengan deret kekuatan ikatan :  Al3+ > Ca2+ > Mg2+ > K+ = NH4+ > Na+ , (ingat Lyotropic series) . Kejenuhan basa dan pH tanah: jerapan K lebih tinggi jika kejenuhan basa lebih tinggi, K+ segera menggantikan Ca2+ dan Mg2+ lebih cepat dibandingkan Al3+ . 

    Pengapuran meningkatkan jerapan K+, pengapuran meningkatkan kejenuhan basa (Ca2+ dan Mg2+), peningkatan jerapan K+ tersebut sejalan dengan adanya peningkatan KPK yang disebabkan bertambahkanya muatan karena kenaikan pH (ingat variable charge).
    Tipe tapak pertukaran K+ : (1). posisi p (planar): permukaan luar dari mineral lempung, nonspesifik, (2). posisi e (edge): tepian mineral lempung, spesifik untuk K, (3). posisi I (inner): permukaan dalam mineral lempung, sangat spesifik bagi K. K dalam larutan tanah disangga oleh K+ pada posisi “p” .
    K tidak tertukar
    K dalam posisi ini tidak segera tersedia, tetapi dalam keseimbangan dengan pangkalan K labil:  “K tidak tertukar –> lambat –> K tertukar –> cepat –> K larutan tanah”.   Penyematan dan pelepasan K: mineral primer mika membentuk mineral sekunder: lempung 2:1, yaitu Illit dan vermikulit. “Fixed” K: K+ terikat pada posisi antar kisi, merekatkan kedua kisi, menghilangkan sifat kembang kerut lempung tersebut. proses dapat balik dengan lambat : pelepasan K: Mika –> illit –> vermikulit, penyematan K: K pupuk bergerak menuju tapak antar kisi pada lempung 2:1, Vermikulit à illit. Penyematan Ammonium (NH4+) dapat juga terjadi untuk mengisi posisi antar kisi tersbut
    Faktor yang mempengaruhi penyematan dan pelepasan K: (1). jumlah dan jenis lempung, (2). kehadiran NH4+ dan (3). daur lengas tanah: basah/kering, beku/cair, pengaruhnya bervariasi tergantung kadar K  tertukar dan jenis lempung
    Pelapukan mineral K
    Unsur K terlepas dari pelapukan mika: Mika memiliki kisi silikat 2:1 (pada mineral primer), akan membentuk mineral lempung sekunder 2:1. K-feldspar: pelapukan lebih lambat dibanding mika, pelepasan K akan terjadi setelah adanya pelarutan mika, pada tanah dengan tingkat pelapukan sedang (moderately weathered soils) maka kandungan K akan tertinggi sedangkan pada tanah yang sudah mengalami pelapukan lanjut (highly weathered soils) kadar K akan rendah.
    Alih tempat K
    Kehilangan K dari tanah setiap tahunnya, lebih besar dibanding N atau P. Erosi: kehilangannya besar pada tanah yang kaya K. Pelindian: K lebih mudah terlindi dibanding P, sedikit pelindian jika KPK tanah tinggi. pelindian dominan pada tanah dengan KPK rendah, yaitu tanah pasiran masam yang memiliki KPK berasal dari muatan terubahkan dari bahan organik, atau wilayah tersebut memiliki curah hujan yang tinggi, atau menggunakan irigasi yang baik
    K tersedia bagi tanaman
    Faktor kuantitas dan intensitas, BC = ΔQ/Δ I . Faktor intensitas (I): kadar hara larutan tanah, yaitu hara yang segera tersedia bagi tanaman. Faktor kuantitas (Q): K tertukar, K ini berada dalam keseimbangan dengan K yang berada dalam larutan, artinya jika K dalam larutan diserap oleh akar, maka akan segar diisi kembali. BC sebanding dengan KPK: uji tanah mengukur K tertukar, sejumlah K yang tidak tertukar (nonexchangeable atau fixed) dapat juga dilepaskan menjadi tersedia selama musim tanam
    K pupuk: sangat larut dalam air, meningkatkan kadar K dalam larutan tanah. Tambakan K tersebut segera akan mengisi tapak  pertukaran atau mengalami penyematan. Pada tanah dengan BC yang tinggi padatan tanah akan mengambil K yang berada dalam larutan tanah, menyebabkan kadar (intensitas) K dalam larutan mungkin lebih rendah dibandingkan tanah yang memiliki KPK yang lebih rendah. Meskipun demikian kemampuannya untuk menjaga stabilitas kadar K dalam larutan jelas lebih lama.
    Penyerapan K oleh tanaman dipengaruhi adanya kation lain dalam tanah. Nisbah aktivitas larutan (solution activity ratios) dapat digunakan untuk menaksir ketersediaan K: Aktivitas K+ / (aktivitas Ca2+ + aktivitas Mg2+)½,  perlu mempertimbangkan Al3+ di tanah masam dan Na+ di tanah garaman
    Manajemen K pupuk
    Aplikasi pupuk K: berikan pupuk dalam jumlah yang sedikit tetapi lebih sering (use smaller but more frequent) pada tanah dengan daya penyematan yang tinggi atau untuk membatasi konsumsi yang berlebihan dan hilang karena pelindian.
    Penempatan pupuk: (1). aplikasi permukaan K memiliki keterbatasan mobilitas dalam tanah, K yang diberikan di permukaan tanah akan bergerak menuju akar dengan sangat lambat, (2). disebarkan dan dibenamkan, menempatkan K pada zona perakaran, penyematan K akan maksimum pada tanah dengan tektsur halus dan memiliki daya semat yang  tinggi, (3). lingkaran, kontak antara tanah dengan pupuk terbatas, dapat mengurangi penyematan K, sangat bermanfaat pada tanah yang memiliki kadar K rendah tetapi punya daya semat yang tinggi.
    K yang berada dalam mineral jika mengalami pelapukan akan menyediakan sejumlah K yang cukup berarti pada beberapa tanah, perlu diperhatikan dalam pemupukan. Pengapuran dapat meningkatkan kejenuhan basa dan KPK tanah karen sumbangan muatan terubahkan, dapat meningkatkan K tersedia dan mengurangi pelindian K.
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini