-->
  • Jelajahi

    Copyright © POTRET PERTANIAN
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Waspadai Hama Dan Penyakit PadaTanaman Cabe

    Prasetyo Budi
    Minggu, Desember 18, 2016, Minggu, Desember 18, 2016 WIB Last Updated 2016-12-17T17:36:27Z


    masukkan script iklan disini
    Potret Pertanian - Hama dan Penyakit memang menjadi momok bagi para petani dalam bercocok tanam, karena hama dan penyakit adalah musuh bagi petani dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas tanaman yang dibudidayakan, Hama dan tanaman bak ibarat surat dengan peragkonya, nempel terus pada tanaman yang akan mengakibatkan turunya hasil produksi pertanian, bahkan tak jarang petani merugi akibat serangan hama dan penyakit pada tanaman yang dibudidayakan.

    Nah berikut hal yang harus diwaspadai bagi para petani cabe, karena lengah sedikit saja pastinya hama dan penyakit tanaman tersebut akan merusak tanaman yang sedang dibudidayakan, ok langsung saja ke TKP.

    • Ulat Grayak. Pengendalian terpadu yang dilakukan adalah kultur teknis, hayati dan kimiawi. Cara kultur teknis dengan menjaga kebersihan kebun dari gulma dan sisa-sisa tanaman yang menjadi tempat persembunyian hama. Cara hayati dengan menyemprotkan cairan berbahan aktif Bacilus thuringiensis seperi Dipel, Florbac, Bactoxiine dan Thuricide. Cara kimiawi dengan menyemprotkan insektisida Hostathion 40 EC (2 cc/L) atau Orthene 75 SP I g/L
    • Kutu Daun. Pengendalian secara terpadu dilakukan dengan cara kultur teknis yaitu menanam tanaman perangkap (trap crop) disekeliling kebun cabe misalnya jagung. Cara kimiawi dengan menyemprotkan insektisida yang efektif dan selektif seperti Deltamethrin 25 EC (0,1 - 0,2 cc/L), Decis 2,5 EC (0,04% atau Orthene 75 SP 0,1%.), jika serangan meningkat pada musim panas gunakan insektisida dengan berbahan aktif Abamektin seperti, demolis,Rempege dan lain sebagainya.
    • Lalat Buah. Pengendalian hama ini dilakukan secara terpadu dengan cara pergiliran tanaman yang bukan tanaman inang, mengumpulkan buah cabe yang terserang lalu dimusnahkan; pemasangan perangkap beracun metil eugenol serta disemprot dengan insektisida Buldok, Lannate ataupun Tamaron.
    • Layu bakteri. Penyebaran penyakit dapat melalui benih, bibit, bahan tanaman yang sakit dan residu tanaman. Pengendalian terpadu dilakukan dengan perlakuan benih dengan cara direndam, dalam bakterisida Agrimycin 0,5 g/L selama 5 - 15 menit.
    • Layu fusarium. Penyakit disebabkan organisme cendawan yang bersifat tular tanah. Gejala serangan adalah terjadinya pemucatan warna tulang-tulang daun disebelah aas dan diikuti dengan merunduknya tangkai-tangkai daun. Pengendalian dilakukan dengan perlakuan benih direndam dalam larutan fungisida Benlate atau Derosal 0,5 - 1,0 g/L selama 5 - 15 menit. Pengapuran tanah sebelum tanam dengan dolomit pada tanah yang ber pH rendah.
    • Cendawan Phytophthora. Serangan biasanya diawali pada batang tanaman muda / pucuk tanaman. Gejalanya batang muda terlihat membusuk seperti tersiram air panas, jika dipegang kulit batang mudah terkelupas. Lama-kelamaan pada batang muda yang terserang akan muncul seperti bulu – bulu halus berwarna hitam keabu-abuan, layu dan akhirnya mengering. Pengendalian penyakit busuk pada tanaman cabai yang disebabkan oleh cendawan Phytophthora capsici dan Phytophthora infestans bisa dilakukan dengan penyemprotan fungisida secara rutin. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal gunakan 2 atau 3 jenis fungisida dengan bahan aktif yang berbeda. Semprotkan fungisida secara bergantian dengan interval 3 hari sekali. Tambahkan perekat jika menanam cabai dilakukan dimusim hujan.
    • Antraknose Penyakit Antraknose merupakan penyakit paling menakutkan, serangannya tidak terbatas pada saat buah masih tergantung, tetapi juga mengancam setelah buah di panen. Penyebab adalah jamur Gloesporarium piperantum dan Colletrichum capsici. Jamur ini tersebar dibawah kutikula, mempunyai banyak sekta berwarna coklat tua. Spora berbentuk oval yang ujungnya tumpul dan bengkok. Pengendalian Antraknose dengan cara Melakukan monitoring tiap 7 hari sekali dan jika terdapat lebih dari 10 % serangan, maka lakukan penyemprotan dengan menggunakan fungisida klorotalonil (Daconil 500 F) atau jenis Prifineb ( Antracol 70 WP ) dengan dosis 2 gram/lit
     Demikian sekilas tentang mewaspadai Hama dan Penyakit pada tanaman cabe, semoga bermanfaat, terimakasih telah berkunjung dan salam sukses selalu dari Potret Pertania. Buat Sahabat Potret yang ingin berbagi ilmu dan pengalamanya dibidang pertanian, silahkan kirimkan artikel nya melalui Surel prasetyo.budi3@gmail.com.
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini