masukkan script iklan disini
Potret Pertanian -Agribisnis ! kalimat ini sering kita dengar dalam istilah pertanian saat ini, supaya lebih jelas apkah yang dimaksud dengan Agribisnis. yuk kita simak penjelasan dibawah ini untuk lebih jelasnya, supaya kita enggak salah dalam mengartikannya, nah bagi yang udah tau semoga saja tambah lanyah ya he he.. yuk kita simak ulasan berikut.
Agribisnis berasal dari kata Agribusiness, berikut artinya:
Agri = Agriculture
artinya pertanian dan Business berarti usaha atau kegiatan yang
berorientasi profit. Jadi secara sederhana Agribisnis (agribusiness)
adalah usaha atau kegiatan pertanian serta apapun yang terkait dengan
pertanian berorientasi profit atau keuntungan.
Agribisnis dikenal oleh masyarakat
Amerika Serikat pada tahun 1955, ketika John H. Davis menggunakan
istilah tersebut dalam makalahnya yang disampakan pada "Boston
Conference on Disiribution". Kemudian John H. Davis dan Ray Goldberg
kembali lebih memasyarakatkan agribisnis melalui buku mereka yang
berjudul "A Conception of Agribusiness" yang terbit tahun 1957 di
Harvard University. Ketika itu kedua penulis bekerja sebagai guru
besar pada Universitas tersebut. Tahun 1957, itulah dianggap oleh para
pakar sebagai tahun kelahiran dari konsep agribisnis. Dalam buku
tersebut, Davis dan Golberg mendefinisikan agribisnis sebagai berikut:
"The sum total of all operation involved in the manufacture and
distribution of farm supplies: Production operation on farm: and the
storage, processing and distribution of farm commodities and items made
from them". Berikut pengertian agribisnis sebagai suatu sistem menurut
beberapa ahli :
Arsyad dan kawan-kawan menyatakan Agribisnis adalah suatu
kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari
mata rantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran yang ada
hubungannya dengan pertanian dalam arti luas. Pertanian dalam arti luas
adalah kegitan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan
usaha yang ditunjang oleh kegiatn pertanian.
E. Paul Roy memandang agribisnis sebagai suatu proses koordinasi
berbagai sub-sistem. Koordinasi merupakan fungsi manajemen untuk
mengintegrasikan berbagai sub-sistem menjadi sebuah sistem.
Wibowo mengartikan agribisnis mengacu kepada semua aktivitas
mulai dari pengadaan, prosesing, penyaluran sampai pada pemasaran produk
yang dihasilkan oleh suatu usaha tani atau agroindustri yang saling
terkait satu sama lain.
Agribisnis adalah kegiatan yang berhubungan dengan penanganan
komoditi pertanian dalam arti luas, yang meliputi salah satu atau
keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan masukan dan keluaran
produksi (agroindustri), pemasaran masukan-keluaran pertanian dan
kelembagaan penunjang kegiatan. Yang dimaksud dengan berhubungan adalah
kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha
yang ditunjang oleh kegiatan pertanian. (Downey and Erickson. 1987)
Pengertian Agribisnis menurut Cramer and Jensen Agribisnis adalah
suatu kegiatan yang sangat kompleks, meliputi industri pertanian,
industri pemasaran hasil pertanian dan hasil olahan produk pertanian,
industri manufaktur dan distribusi bagi bahan pangan dan serat-seratan
kepada pengguna/konsumen.
Pengertian agribisnis menurut Wikipedia adalah : Agribisnis
adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang
mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di hilir. Penyebutan "hulu" dan
"hilir" mengacu pada pandangan pokok bahwa agribisnis bekerja pada
rantai sektor pangan (food supply chain). Agribisnis mempelajari
strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya,
pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran.
Pengertian Agribisnis menurut Austin: Agribisnis adalah kesatuan
kegiatan usaha yang meliputi kegiatan usahatani, pengolahan bahan
makanan, usaha sarana dan prasarana produksi pertanian, transportasi,
perdagangan, kestabilan pangan dan kegiatan-kegiatan lainnya termasuk
distribusi bahan pangan dan serat-seratan kepada konsumen.
Agribisnis dari cara pandang ekonomi ialah usaha penyediaan
pangan. Pendekatan analisis makro memandang agribisnis sebagai unit
sistem industri dan suatu komoditas tertentu, yang membentuk sektor
ekonomi secara regional atau nasional. Sedangkan pendekatan analisis
mikro memandang agribisnis sebagai suatu unit perusahaan yang bergerak,
baik dalam salah satu subsistem agribisnis, baik hanya satu atau lebih
subsistem dalam satu lini komodias atau lebih dari satu lini komoditas.
Sebagai subjek akademik, agribisnis mempelajari strategi memperoleh
keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, penyediaan bahan baku,
pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran. Dengan definisi
ini dapat diturunkan ruang lingkup agribisnis yang mencakup semua
kegiatan pertanian yang dimulai dengan pengadaan penyaluran sarana
produksi (the manufacture and distribution of farm supplies), produksi
usaha tani (Production on the farm) dan pemasaran (marketing)
produk usaha tani ataupun olahannya. Ketiga kegiatan ini mempunyai
hubungan yang erat, sehingga gangguan pada salah satu kegiatan akan
berpengaruh terhadap kelancaran seluruh kegiatan dalam bisnis.
Secara konsepsional sistem agribisnis
dapat diartikan sebagai semua aktifitas, mulai dari pengadaan dan
penyaluran sarana produksi (input) sampai dengan pemasaran produk-produk
yang dihasilkan oleh usaha tani serta agroindustri, yang saling terkait
satu sama lain. Dengan demikian sistem agribisnis merupakan suatu
sistem yang terdiri dari berbagai subsistem yaitu:
A. Subsistem Agribisnis/Agroindustri Hulu
Meliputi pengadaan sarana produksi pertanian antara lain terdiri dari
benih, bibit, makanan ternak, pupuk , obat pemberantas hama dan
penyakit, lembaga kredit, bahan bakar, alat-alat, mesin, dan peralatan
produksi pertanian. Pelaku-pelaku kegiatan pengadaan dan penyaluran
sarana produksi adalah perorangan, perusahaan swasta, pemerintah,
koperasi. Betapa pentingnya subsistem ini mengingat perlunya
keterpaduan dari berbagai unsur itu guna mewujudkan sukses agribisnis.
Industri yang meyediakan sarana produksi pertanian disebut juga sebagai
agroindustri hulu (upstream).
B. Subsistem budidaya / usahatani
Usaha tani menghasilkan produk pertanian berupa bahan pangan, hasil
perkebunan, buah-buahan, bunga dan tanaman hias, hasil ternak, hewan dan
ikan. Pelaku kegiatan dalam subsistem ini adalah produsen yang terdiri
dari petani, peternak, pengusaha tambak, pengusaha tanaman hias dan
lain-lain.
C. Subsistem Agribisnis/agroindustri Hilir meliputi Pengolahan dan Pemasaran (Tata niaga) produk pertanian dan olahannya
Dalam subsistem ini terdapat rangkaian kegiatan mulai dari pengumpulan
produk usaha tani, pengolahan, penyimpanan dan distribusi. Sebagian dari
produk yang dihasilkan dari usaha tani didistribusikan langsung ke
konsumen didalam atau di luar negeri. Sebagian lainnya mengalami proses
pengolahan lebih dahulu kemudian didistribusikan ke konsumen.
Pelaku kegiatan dalam subsistem ini ialah pengumpul produk, pengolah,
pedagang, penyalur ke konsumen, pengalengan dan lain-lain. Industri
yang mengolah produk usahatani disebut agroindustri hilir (downstream).
Peranannya amat penting bila ditempatkan di pedesaan karena dapat
menjadi motor penggerak roda perekonomian di pedesaan, dengan cara
menyerap/mencipakan lapangan kerja sehingga dapat meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
D. Subsistem jasa layanan pendukung agribisnis (kelembagaan)
Subsistem jasa layanan pendukung agribisnis (kelembagaan) atau
supporting institution adalah semua jenis kegiatan yang berfungsi untuk
mendukung dan melayani serta mengembangkan kegiatan sub-sistem hulu,
sub-sistem usaha tani, dan sub-sistem hilir. Lembaga-lembaga yang
terkait dalam kegiatan ini adalah penyuluh, konsultan, keuangan, dan
penelitian. Lembaga penyuluhan dan konsultan memberikan layanan
informasi yang dibutuhkan oleh petani dan pembinaan teknik produksi,
budidaya pertanian, dan manajemen pertanian.
Untuk lembaga keuangan seperti perbankan, model ventura, dan asuransi
yang memberikan layanan keuangan berupa pinjaman dan penanggungan risiko
usaha (khusus asuransi). Sedangkan lembaga penelitian baik yang
dilakukan oleh balai-balai penelitian atau perguruan tinggi memberikan
layanan informasi teknologi produksi, budidaya, atau teknik manajemen
mutakhir hasil penelitian dan pengembangan.
Berdasarkan pandangan bahwa agribisnis sebagai suatu sistem dapat
terlihat dengan jelas bahwa subsistem-subsistem tersebut tidak dapat
berdiri sendiri, tetapi saling terkait satu dengan yang lain. Subsistem
agribisnis hulu membutuhkan umpan balik dari subsistem usaha tani agar
dapat memproduksi sarana produksi yang sesuai dengan kebutuhan budidaya
pertanian. Sebaliknya, keberhasilan pelaksanaan operasi subsistem usaha
tani bergantung pada sarana produksi yang dihasilkan oleh subsistem
agribisnis hilir.
Selanjutnya, proses produksi agribisnis hilir bergantung pada pasokan
komoditas primer yang dihasilkan oleh subsistem usahatani. Subsistem
jasa layanan pendukung, seperti telah dikemukakan, keberadaannya
tergantung pada keberhasilan ketiga subsistem lainnya. Jika subsistem
usahatani atau agribisnis hilir mengalami kegagalan, sementara sebagian
modalnya merupakan pinjaman maka lembaga keuangan dan asuransi juga akan
mengalami kerugian.
Dalam hal pengelolaan sub sistem agribisnis diatas memerlukan
penanganan/manajerial. Maka kekhususan manajemen agribisnis antara lain
dapat dinyatakan sebagaimana berikut :
- Keanekaragaman jenis bisnis yang sangat besar pada sektor agribisnis yaitu dari para produsen dasar sampai para pengirim, perantara, pedagang borongan, pemproses, pengepak, pembuat barang, usaha pergudangan, pengangkutan, lembaga keuangan, pengecer, kongsi bahan pangan, restoran dan lainnya.
- Besarnya jumlah agribisnis, secara kasar berjuta-juta bisnis yang berbeda telah lazim menangani aliran dari produsen sampai ke pengecer.
- Cara pembentukan agribisnis dasar di sekeliling pengusaha tani. Para pengusaha tani ini menghasilkan beratus-ratus macam bahan pangan dan sandang (serat).
- Keanekaragaman yang tidak menentu dalam hal ukuran agribisnis, dari perusahaan raksasa sampai pada organisasi yang di kelola oleh satu orang .
- Agribisnis yang berukuran kecil dan harus bersaing di pasar yang relative bebas dengan penjual yang berjumlah banyak dan pembeli yang lebih sedikit.
- Falsafah hidup tradisional yang dianut oleh para pekerja agribisnis cenderung membuat agribisnis lebih berpandangan konservatif dibanding bisnis lainnya.
- Kenyataan bahwa agribisnis cenderung berorientasi pada masyarakat, banyak di antaranya terdapat dikota kecil dan pedesaan, dimana hubungan antar perorangan penting dan ikatan bersifat jangka panjang.
- Kenyataan bahwa agribisnis yang sudah menjadi industri raksasa sekali pun sangat bersifat musiman.
- Agribisnis bertalian dengan gejala alam.
- Dampak dari program dan kebijakan pemerintah mengena langsung pada agribisnis. Misalnya harga gabah sangat dipengaruhi oleh peraturan pemerintah.
Nah Bagaimana sahabat semua, udah paham banget kan dengan apa yang dimaksud Agribisnis, ok semoga artikel ini bermanfaat dan salam sukses selalu buat sahabat semua. trimakasih telah berkunjung.