-->
  • Jelajahi

    Copyright © POTRET PERTANIAN
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    OPT PENTING TANAMAN BAWANG MERAH

    Prasetyo Budi
    Kamis, Desember 07, 2017, Kamis, Desember 07, 2017 WIB Last Updated 2021-08-05T07:27:45Z


    masukkan script iklan disini
    POTRET PERTANIAN - Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang bernilai ekonomi tinggi. Komoditas  ini termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai bumbu penyedap makanan serta bahan obat tradisional.  Tanaman bawang merah mempunyai daya adaptasi yang luas, yaitu dapat ditanam dan tumbuh dengan baik mulai dari ketinggian 0 sampai 1.000 meter di atas permukaan laut (Suwandi dan Hilman, 1995 Cit : Soetiarso dan Setiawati, 2005). 

    Dalam budidaya bawang merah sering ditemui  masalah yang disebabkan oleh  serangan OPT (organisme Pengganggu Tumbuhan), Jika masalah ini tidak tertangani dengan baik akan dapat mengakibatkan kehilangan hasil  antara 24 – 100 % ( Tabel. 1 ) . Sinung-Basuki dkk. (1997), melaporkan bahwa OPT penting pada tanaman bawang merah adalah ulat bawang (Spodoptera exiqua), trips (Thrips tabaci), orong-orong atau anjing tanah (Gryllotalpa sp.), antraknose (Colletotrichum gloeosporiodes), layu fusarium (Fusarium oxysporum), dan bercak ungu atau trotol (Alternaria porri).  

    Tabel 1.  Persentase kehilangan hasil panen oleh OPT pada tanaman bawang merah

    Jenis hama/Penyakit
    Kehilangan hasil (%)
    Sumber Pustaka
    1. Ulat bawang
    2. Penyakit Trotol
    3. Antraknose
    4. Penyakit layu
    32
    57
    24-100
    27
    Setiawati (1996)
    Suhardi (1989)
    Suhardi (1989)
    Udiarto dkk. (2005)

    Untuk mengatasi masalah kerusakan yang disebabkan oleh OPT, pada umumnya petani sangat tergantung dengan pestisida kimia. Bahkan petani sayuran  di Alahan Panjang melakukan penyemprotan paling kurang sekali dalam 3 hari. Berarti dengan rata – rata umur bawang merah 70 hari, maka dalam satu musim tanam petani melakukan penyemprotan 23 – 27 kali.    Menurut Adiyoga dkk. (1997), sekitar 63-93% petani melakukan penyemprotan pestisida secara rutin 3-7 hari sekali untuk mencegah serangan OPT dan kegagalan panen. Sedangkan untuk setiap kali penyemprotan  petani sering melakukan pencampuran 2-4 macam pestisida. Tentu saja penggunaan pestisida kimia secara berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, dan keamanan pangan. Oleh karena itu pengendalian yang paling dianjurkan adalah pengendalian hama penyakit secara terpadu ( PHT ).

     

     OPT PENTING TANAMAN BAWANG MERAH

    Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) pada tanaman bawang merah berdasarkan stadia pertumbuhan tanaman disajikan pada Tabel 2.

    Tabel 2.  OPT yang menyerang tanaman bawang merah

    Stadia
    Tanaman
    H a m a
    P e n y a k i t
    Tanaman muda
    (1 – 4 MST)*
    1. Orong-orong (Gryllotalpa spp)
    2. Ulat bawang (Spodoptera exiqua)
    3. Ulat grayak (Spodoptera litura)
    4. Ulat penggorok daun (Liriomyza sp)
    Layu Fusarium (Fusarium oxysporium)
    Tanaman tua
    (5 – 9 MST)
    1.  Trips (Thrips tabaci)
    2.  Ulat bawang (Spodoptera exiqua)
    3.  Ulat penggorok daun (Liriomyza sp)


    1. Bercak ungu (Alternaria
        porri)
    2. Downy mildew (Peronospora
        Destructor)
    3. Bercak daun Cercospora
        (Cercospora duddie)
    4. Antraknose (Colletotrichum
        gloeosporiodes)
    5. Layu Fusarium (Fusarium
        oxysporium)
    6. Nematoda (Dytylenchus
        dissaci ; Helicotylenchus
        retusus)
    Umbi di gudang
    Ngengat gudang (Ephestia cautella)
    Keterangan : MST = minggu setelah tanam
    Sumber : Adiyoga et al., (2000) cit Udiarto dkk. (2005).
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini