masukkan script iklan disini
POTRET PERTANIAN - Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang bernilai ekonomi tinggi. Komoditas ini termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai bumbu penyedap makanan serta bahan obat tradisional. Tanaman bawang merah mempunyai daya adaptasi yang luas, yaitu dapat ditanam dan tumbuh dengan baik mulai dari ketinggian 0 sampai 1.000 meter di atas permukaan laut (Suwandi dan Hilman, 1995 Cit : Soetiarso dan Setiawati, 2005).
Dalam budidaya bawang merah sering ditemui masalah yang disebabkan oleh serangan OPT (organisme Pengganggu Tumbuhan), Jika masalah ini tidak tertangani dengan baik akan dapat mengakibatkan kehilangan hasil antara 24 – 100 % ( Tabel. 1 ) . Sinung-Basuki dkk. (1997), melaporkan bahwa OPT penting pada tanaman bawang merah adalah ulat bawang (Spodoptera exiqua), trips (Thrips tabaci), orong-orong atau anjing tanah (Gryllotalpa sp.), antraknose (Colletotrichum gloeosporiodes), layu fusarium (Fusarium oxysporum), dan bercak ungu atau trotol (Alternaria porri).
Tabel 1. Persentase kehilangan hasil panen oleh OPT pada tanaman bawang merah
Jenis hama/Penyakit
|
Kehilangan hasil (%)
|
Sumber Pustaka
|
1. Ulat bawang
2. Penyakit Trotol
3. Antraknose
4. Penyakit layu
|
32
57
24-100
27
|
Setiawati (1996)
Suhardi (1989)
Suhardi (1989)
Udiarto dkk. (2005)
|
Untuk mengatasi masalah kerusakan yang disebabkan oleh OPT, pada umumnya petani sangat tergantung dengan pestisida kimia. Bahkan petani sayuran di Alahan Panjang melakukan penyemprotan paling kurang sekali dalam 3 hari. Berarti dengan rata – rata umur bawang merah 70 hari, maka dalam satu musim tanam petani melakukan penyemprotan 23 – 27 kali. Menurut Adiyoga dkk. (1997), sekitar 63-93% petani melakukan penyemprotan pestisida secara rutin 3-7 hari sekali untuk mencegah serangan OPT dan kegagalan panen. Sedangkan untuk setiap kali penyemprotan petani sering melakukan pencampuran 2-4 macam pestisida. Tentu saja penggunaan pestisida kimia secara berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, dan keamanan pangan. Oleh karena itu pengendalian yang paling dianjurkan adalah pengendalian hama penyakit secara terpadu ( PHT ).
OPT PENTING TANAMAN BAWANG MERAH
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) pada tanaman bawang merah berdasarkan stadia pertumbuhan tanaman disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. OPT yang menyerang tanaman bawang merah
Stadia
Tanaman
|
H a m a
|
P e n y a k i t
|
Tanaman muda
(1 – 4 MST)*
|
1. Orong-orong (Gryllotalpa spp)
2. Ulat bawang (Spodoptera exiqua)
3. Ulat grayak (Spodoptera litura)
4. Ulat penggorok daun (Liriomyza sp)
|
Layu Fusarium (Fusarium oxysporium)
|
Tanaman tua
(5 – 9 MST)
|
1. Trips (Thrips tabaci)
2. Ulat bawang (Spodoptera exiqua)
3. Ulat penggorok daun (Liriomyza sp)
|
1. Bercak ungu (Alternaria
porri)
2. Downy mildew (Peronospora
Destructor)
3. Bercak daun Cercospora
(Cercospora duddie)
4. Antraknose (Colletotrichum
gloeosporiodes)
5. Layu Fusarium (Fusarium
oxysporium)
6. Nematoda (Dytylenchus
dissaci ; Helicotylenchus
retusus)
|
Umbi di gudang
|
Ngengat gudang (Ephestia cautella)
|
Keterangan : MST = minggu setelah tanam
Sumber : Adiyoga et al., (2000) cit Udiarto dkk. (2005).