masukkan script iklan disini
POTRET PERTANIAN - Upaya pemerintah menanggulangi krisis energi dilakukan dengan cara mencari energi alternatif yang dapat diperbaharui (energi baru terbarukan) yang ramah lingkungan.
Peranan energi baru dan terbarukan dalam kurun waktu 10 tahun kedepan ditargetkan meningkat paling sedikit 23%, sementara peran minyak bumi kurang dari 25%.
Pada tahun 2050 peranan energi baru dan terbarukan meningkat paling sedikit 31%, sementara peranan minyak bumi menjadi kurang dari 20%. Salah satu sumber energi baru dan terbarukan tersebut adalah minyak dari kemiri sunan.
Pengembangan energi alternatif BBN telah menjadi perhatian serius pemerintah saat ini dan di masa mendatang mengingat kebutuhan energi tidak bisa ditunda dalam berbagai aktivitas kehidupan.
Terobosan pengembangan riset kemiri sunan diharapkan juga diikuti peran serta dari berbagai pihak khususnya stakeholder dan kesiapan petani untuk membudidayakannya.
Upaya pengembangan kemiri sunan memerlukan langkah secara holistik dengan melibatkan berbagai pihak terutama pemerintah, lembaga riset dan masyarakat. Strategi yang dilakukan pemerintah antara lain menjamin ketersediaan bahan tanam varietas unggul dalam jumlah yang mencukupi untuk penanaman skala luas dan menetapkan dukungan kebijakan untuk mendorong pengembangan biodiesel kemiri sunan.
Selain itu juga perlu dibangun unit percontohan penanaman kemiri, mengembangkan program penanaman kemiri sunan, mengembangkan kemitraan dengan badan usaha di bidang energi sebagai pengguna biodiesel sekaligus sebagai jaminan pemasaran biodiesel, dan mengembangkan industri pengolah biodiesel kemiri sunan.
Strategi yang dilakukan akademisi/lembaga litbang yaitu mengaplikasikan hasil litbang dan pendampingan pembangunan sumber benih, meningkatkan diversifikasi metode diseminasi dan memperluas jangkauan diseminasi IPTEK budidaya, pola tanam multikultur dan pengolahan biodiesel kemiri sunan, mengembangkan kemitraan bisnis untuk pengembangan peralatan, dan mengembangkan eksplorasi dan pemuliaan tanaman kemiri sunan untuk mendapatkan varietas baru yang mampu meningkatkan rendemen dan kualitas minyak terbaik.
Regulasi pemerintah harus mendapat respon luas masyarakat dalam upaya penyediaan BBN di masa mendatang. Beberapa hal penting yang harus dilakukan dalam upaya pengembangan kemiri sunan selain aspek budidaya adalah aktivitas penelitian dari berbagai pihak baik aspek teknis (pengembangan benih) dan non teknis (kampanye dan kesiapan ke masyarakat) terhadap pengembangan kemiri sunan, penyiapan lahan dalam upaya memenuhi kebutuhan BBN nasional, menyiapkan industri/pabrik pengolahan kemiri sunan di area pengembangan.
Juga harus dilakukan penetrasi pasar internasional dalam upaya pengembangan ekspor, dan menciptakan kawasan khusus pengembangan industri kemiri sunan sebagai contoh dengan perhitungan skala ekonomi dan kelayanan usaha serta kajian sosial kemasyarakatan. (bur)
Peranan energi baru dan terbarukan dalam kurun waktu 10 tahun kedepan ditargetkan meningkat paling sedikit 23%, sementara peran minyak bumi kurang dari 25%.
Pada tahun 2050 peranan energi baru dan terbarukan meningkat paling sedikit 31%, sementara peranan minyak bumi menjadi kurang dari 20%. Salah satu sumber energi baru dan terbarukan tersebut adalah minyak dari kemiri sunan.
Pengembangan energi alternatif BBN telah menjadi perhatian serius pemerintah saat ini dan di masa mendatang mengingat kebutuhan energi tidak bisa ditunda dalam berbagai aktivitas kehidupan.
Terobosan pengembangan riset kemiri sunan diharapkan juga diikuti peran serta dari berbagai pihak khususnya stakeholder dan kesiapan petani untuk membudidayakannya.
Upaya pengembangan kemiri sunan memerlukan langkah secara holistik dengan melibatkan berbagai pihak terutama pemerintah, lembaga riset dan masyarakat. Strategi yang dilakukan pemerintah antara lain menjamin ketersediaan bahan tanam varietas unggul dalam jumlah yang mencukupi untuk penanaman skala luas dan menetapkan dukungan kebijakan untuk mendorong pengembangan biodiesel kemiri sunan.
Selain itu juga perlu dibangun unit percontohan penanaman kemiri, mengembangkan program penanaman kemiri sunan, mengembangkan kemitraan dengan badan usaha di bidang energi sebagai pengguna biodiesel sekaligus sebagai jaminan pemasaran biodiesel, dan mengembangkan industri pengolah biodiesel kemiri sunan.
Strategi yang dilakukan akademisi/lembaga litbang yaitu mengaplikasikan hasil litbang dan pendampingan pembangunan sumber benih, meningkatkan diversifikasi metode diseminasi dan memperluas jangkauan diseminasi IPTEK budidaya, pola tanam multikultur dan pengolahan biodiesel kemiri sunan, mengembangkan kemitraan bisnis untuk pengembangan peralatan, dan mengembangkan eksplorasi dan pemuliaan tanaman kemiri sunan untuk mendapatkan varietas baru yang mampu meningkatkan rendemen dan kualitas minyak terbaik.
Regulasi pemerintah harus mendapat respon luas masyarakat dalam upaya penyediaan BBN di masa mendatang. Beberapa hal penting yang harus dilakukan dalam upaya pengembangan kemiri sunan selain aspek budidaya adalah aktivitas penelitian dari berbagai pihak baik aspek teknis (pengembangan benih) dan non teknis (kampanye dan kesiapan ke masyarakat) terhadap pengembangan kemiri sunan, penyiapan lahan dalam upaya memenuhi kebutuhan BBN nasional, menyiapkan industri/pabrik pengolahan kemiri sunan di area pengembangan.
Juga harus dilakukan penetrasi pasar internasional dalam upaya pengembangan ekspor, dan menciptakan kawasan khusus pengembangan industri kemiri sunan sebagai contoh dengan perhitungan skala ekonomi dan kelayanan usaha serta kajian sosial kemasyarakatan. (bur)