-->
  • Jelajahi

    Copyright © POTRET PERTANIAN
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kementerian Pertanian : Kerja Kita Prestasi Bangsa !

    QBeritakan.com
    Jumat, Agustus 17, 2018, Jumat, Agustus 17, 2018 WIB Last Updated 2018-08-17T13:04:34Z


    masukkan script iklan disini
    POTRET PERTANIAN - Kementerian Pertanian : Kerja Kita Prestasi Bangsa !, Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 73 disambut suka cita oleh segenap bangsa Indonesia. Tak terkecuali Kementerian Pertanian (Kementan) yang tahun ini mengambil tema "Kerja Kita Prestasi Bangsa". Sehingga setiap program kegiatan dikombinasikan kerja keras masyarakat tani akan menjadi torehan prestasi bangsa Indonesia yang baik di  kancah Internasional.

    Bertempat di Lapangan Kantor Pusat Kementerian Pertanian, upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI ke 73 dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Kementan serta dihadiri juga oleh beberapa petani-penyuluh teladan hasil seleksi tingkat nasional.

    Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Sekretaris Jenderal Kementan Syukur Iwantoro yang menggantikan sementara Menteri Pertanian, Amran Sulaiman yang tengah melaksanakan Ibadah Haji ke Tanah Suci. Upacara berlangsung secara khidmat dan suci kala pengibaran Sang Saka Merah Putih dilakukan.

    Suasana kemudian berganti secara meriah kala drumband dari Politeknik Pembangunan Pertanian (dahulu, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian) Malang menampilkan atraksi, termasuk saat maskot Macan Jenaka yang ikut serta menari dan berfoto bersama peserta upacara.

    "Saya selaku katakan 17 Agustus bukan hanya tonggak sejarah bagi RI, tetapi juga petani. Dengan makna kemerdekaan, petani juga bebas merdeka untuk bertanam," tutur Sekjen Kementan, Syukur Iwantoro kepada awak media sesaat setelah Peringatan Kemerdekaan RI ke 73, Jumat (17/8).

    Syukur menambahkan, dengan adanya revisi atas UU No 12/1992 tentang sistem budidaya tanaman, petani bisa semakin terlindungi. Termasuk perlindungan akan lahan produktif yang harus dimanfaatkan sebagai lahan pertanian.

    "Ini (17 Agustus) juga diperingati sebagai tonggak sejarah untuk memacu semangat lagi para petani kita. Termasuk para pembina dan birokratnya untuk selalu profesional, meningkatkan efisiensi dan profesionalitas sehingga kita bisa mandiri ke depan," beber Syukur.

    Tak hanya itu, setiap aturan (kebijakan) sesuai juga dengan aturan World Trade Organization (WTO) agar mampu bersaing di dunia Internasional.

    Kerja dan Prestasi Bangsa

    Sesuai dengan tema besar "Kerja Kita, Prestasi Bangsa", setiap program besar yang dikombinasikan dengan kerja keras masyarakat tani akan menjadi torehan prestasi bangsa Indonesia yang baik di kancah Internasional.

    "Sejumlah program teroboson yang dilakukan Kementan selama empat tahun terakhir efektif meningkatkan produktivitas pertanian hampir pada semua komoditas," ujar Menteri Amran di setiap kesempatan.

    Dari data Kementan, pada tahun 2017 produksi beras mencapai 81,16 juta ton. Jumlah tersebut meningkat 14,42 persen dibandingkan pada tahun 2014. Selain beras, produksi jagung tahun 2017 juga meningkat 52,17 persen dari tahun 2014 menjadi 29,86 juta ton.

    Sedangkan produksi bawang merah 1,47 juta ton atau naik 18,79 persen dari tahun 2014. "Produksi cabai tahun 2017 juga meningkat dengan capaian 2,38 juta ton. Naik 27,09 persen dibandingkan tiga tahun sebelumnya," ucap Menteri Amran.

    Untuk subsektor peternakan tahun 2017, produksi daging sapi sebanyak 531,8 ribu ton, mengalami peningkatan meningkat sebanyak 6,85 persen.

    Produksi daging ayam 2,26 juta ton atau naik 16,40 persen dari 2014. Lalu, komoditas telur juga meningkat signifikan sebesar 20,21 persen, menjadi 2,11 juta ton.

    Menurut Menteri Amran, capaian hasil memuaskan kinerja sektor pertanian merupakan hasil sinergi dengan berbagai pihak, khususnya petani sebagai kelompok penggerak utama.

    Menteri Amran juga sempat menegaskan, terwujudnya kesejahteraan petani masih merupakan tujuan utama kinerja kementerian yang dipimpinnya sehingga mampu menurunkan angka kemiskinan yang ada di pedesaan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) merilis menurunnya jumlah penduduk miskin di pedesaan dari 17,67 juta jiwa menjadi 17,10 juta jiwa.

    Beragam program yang diberikan kepada petani guna mendukung kesejahteraannya juga dilakukan Kementerian Pertanian, antara lain pelatihan dan pendampingan, pengembangan kawasan rumah pangan lestari, perlindungan harga petani dengan kebijakan harga atas dan harga bawah, serap gabah petani dan lain-lainnya.

    Selain itu, Kementan juga sangat tegas dalam memerangi mafia pangan. Kementan sejak lama telah mendata dan mengetahui ulah kartel pangan yang melakukan penyabotan, penimbunan, mendistorsi informasi, penyuapan, manipulasi hingga menggagalkan target swasembada pangan.

    Menteri Amran juga tak lupa menyampaikan mengenai kebijakan Kementan yang berpihak pada pembangunan ekonomi keumatan.  Program pemberdayaan ekonomi berbasis pesantren adalah pertama kali ada dalam sejarah pertanian Indonesia. "Sebagai wujud dan implementasi arus baru ekonomi Indonesia melalui koperasi dan UMKM. Kalau umat bergerak, Indonesia pasti hebat. Itu perintah bapak Presiden," ujar Menteri Amran.

    Untuk ke depannya, Kementan akan mengajukan 10 kinerja prioritas pada tahun 2019. Seluruh program tersebut akan mengacu pada prioritas nasional.

    Tak hanya di dalam negeri, sektor Pertanian juga menorehkan prestasi yang patut dibanggakan. Berdasarkan data BPS, pada 2017 terjadi peningkatan ekspor sebesar 14,85 % dibandingkan 2016. Nilainya mencapai 623,9 juta dolar AS atau setara dengan Rp 8,5 triliun. Total, ekspor pertanian di 2017 mencapai Rp 441 triliun atau naik 24,47 % dibandingkan 2016 yang sebesar Rp 355 triliun.

    Sebagai informasi, data BPS menyebutkan kontribusi volume ekspor 2017 untuk subsektor peternakan merupakan yang terbesar pada kelompok hasil ternak, yakni sebesar 64,07%. Salah satunya adalah daging ayam. Negara tujuan ekspor subsektor peternakan terbanyak adalah Hongkong (23,10%) dan China (21,96%). Sejauh ini, secara keseluruhan peternakan Indonesia sudah mampu menembus lebih dari 110 negara.

    Secara khusus, ekspor daging ayam tahun 2017 mencapai sebesar 325 ton, meningkat 1.800% dibandingkan tahun sebelumnya. Begitu juga dengan ekspor telur unggas sebanyak 386 ton atau meningkat 27,39% dibanding 2016. (gsh)
    Sumber : Tabloid Sinar Tani
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini