masukkan script iklan disini
POTRET PERTANIAN - Mengukir Sejarah Dibidang Pertanian di NTT, Balitbangtan Kementan melalui BPTP NTT bersama petani kembali mengukir sejarah di bidang pertanian. Panen bawang merah dengan menembus rekor produktivitas yang mencapai 18,8 ton/ha.
Panen (30/4) dihadiri Bupati Flores Timur, Anton Hadjon, Dinas Pertanian Provinsi NTT, BPTP NTT, pejabat Setda Flores Timur, Dinas Pertanian Flores Timur dan ratusan undangan. Panen dilakukan di lahan Poktan Talahia, Desa Narasaosina, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur dari kegiatan Pendampingan Kawasan Hortikultura BPTP NTT. Acara panen juga dilanjutkan dengan temu wicara antara bupati Flotim dan nara sumber lain.
Nuansa gembira dan haru diawali dalam balutan budaya Lamaholot menyambut para tamu, rombongan Bupati Flores Timur, dengan tarian "hedung" dan tarian bambu. Semua haru dalam acara panen itu.
Dalam acara temu wicara ini, petani setempat lebih banyak menyampaikan apresiasi terhadap apa yang dilakukan tim BPTP NTT. "Kami petani harap bahwa BPTP masih terus membimbing kami dan petani desa sekitarnya, agar kami lebih maju dari dari sekarang, sekalipun lewat kegiatan ini kami telah memperoleh pengetahuan ketrampilan teknis budidaya bawang merah" kata ketua kelompok tani Talahia, desa Narasaosina, Yohanes.
Untuk diketahui bahwa, para petani Poktan Talahia merupakan pemain baru dalam usahatani bawang merah. Mereka patuh, setia dan bekerja giat serta tulus sehingga membuahkan hasil yang baik. Mereka melakukan dua lompatan sekaligus yaitu baru pertama tanam bawang merah, dan kedua langsung menggunakan benih bawang merah asal biji" demikian penjelasan Dr Tony Basuki, dalam sambutannya mewakili kepala BPTP NTT.
"Flores Timur harus mandiri,
NTT harus mandiri,
Mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan. Pemerintah membantu mendorong ke arah pencapaian tersebut" tukas Ande Bale, Kabid Hortikultura Dinas Pertanian Provinsi NTT, yang hadir mewakili Kepala Dinas Pertanian Provinsi NTT.
Bupati Flores Timur, Anton Hadjon menegaskan, "Negeri kita kaya, tanah kita empuk untuk pertanian... Tinggal orangnya yang mau menyebut dirinya petani untuk bekerja lebih giat, lebih tangkas dan mengikuti anjuran inovasi. "Pupuk terbaik adalah tapak kaki petani".
Badan Litbang Pertanian, melalui BPTP NTT sebagai ujung tombaknya di daerah, pemerintah baik pusat maupun daerah, siap membantu dan terlibat dalam perjalanan pembangunan ini.
Kegiatan Pendampingan Kawasan Hortikultura BPTP NTT tahun 2018 dilakukan dengan mendampingi petani bawang merah di kawasan hortikultura NTT dan membuat demplot pada lahan Poktan Talahia Desa Narasaosina dan Poktan Tibu Tawan Desa Kiwangona, Kabupaten Flores Timur.
"Dengan demplot yang ada menjadi contoh budidaya bawang merah yang baik bagi petani dan penyuluh yang berada di wilayah kawasan hortikultura NTT khususnya Kabupaten Flores Timur. BPTP NTT sebagai ujung tombak Balitbangtan di daerah siap membantu dan mempercepat diseminasi inovasi ke petani", demikian penjelasan kepala BPTP NTT, Dr. Syamsuddin, MSc.