Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa pertanian adalah sektor kunci yang bisa memperkuat ekonomi. Karena itu, diperlukan pendekatan baru dalam meningkatkan produktivitas.
SYL mendorong para petani untuk terus meningkatkan produktivitas pertanian dengan penggunaan varietas unggul dan memaksimalkan penggunaan pupuk organik agar lebih efisien dalam menekan biaya produksi pertanian di saat kondisi mahalnya penggunaan pupuk kimia akibat gangguan pasokan distribusi global. Selain dari sisi penggunaan, pemerintah juga mendorong para petani untuk membuat pupuk organik.
Dalam mendukung arahan SYL tersebut, Pusat PVTPP sebagai unit pelayanan publik di Kementerian Pertanian terus berupaya memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat luas mengenai pelayanan perizinan di sektor pertanian, termasuk di dalamnya pendaftaran pupuk yang dimaksudkan untuk menjamin peredaran pupuk yang legal.
Leli Nuryati, Kepala Pusat PVTPP, menekankan bahwa Pusat PVTPP akan terus memperbaiki pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, untuk mendukung kinerja Kementerian Pertanian dalam menyokong keamanan pangan Indonesia.
Event PENAS XVI ini menjadi sebuah forum besar yang sangat potensial untuk menjadi media menyampaikan informasi mengenai pelayanan publik yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian kepada masyarakat luas.
Pada kesempatan ini pula, Kementerian Pertanian menyampaikan berita baik mengenai akan segera diluncurkannya pelayanan perizinan yang terintegrasi. Ini menjadi sebuah upaya nyata untuk makin memperkuat kemudahan perizinan berusaha bagi pelaku usaha, baik dari dalam maupun luar negeri.
Acara Ngopi ini menjadi agenda rutin di stand Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian di PENAS XVI, yang digelar dari tanggal 10 – 14 Juni 2023 pada pukul 11.00 WIB dan 16.00 WIB.
Tema yang diangkat meliputi pelayanan di Pusat PVTPP dan juga di Eselon 2 Setjen lainnya, seperti Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin), Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian (PUSTAKA), serta Museum Tanah dan Pertanian (Mustani).