masukkan script iklan disini
Seni.! Banyak macam nya. Seni olah vokal, seni bela diri, seni melukis dan macam macam seni, tapi sekarang ini potret pertanian kali ini mengajak sahabat untuk mengenal seni dalam bertani.
Bercocok tanam membutuhkan seni tersendiri. Tidak semua tanaman dapat begitu saja ditanam campur dengan tanaman lainnya. Kemampuan memahami sifat tanaman, sifat hubungan terhadap tanaman, pergiliran tanaman, musim, jenis tanaman sekitar yang sudah ada harus dipertimbangkan dahulu sebelum akhirnya dikembangkan dalam sebuah seni tanam.
Prinsip yang sangat mendasar dalam pertanian organik adalah keseimbangan alam. Keseimbangan ini dapat tercapai hanya dalam kondisi lahan/kawasan yang beranekaragam jenis tanaman. Bagaimana menciptakan kondisi tersebut dalam lingkungan pertanian (agroekosistem)/kebun budidaya? Salah satu metode yang dapat diterapkan adalah dengan merancang “kombinasi tanaman.” Dalam merancang harus dipertimbangkan faktor-faktor seperti sifat tanaman, musim, pergiliran dan lain sebagainya. Mengapa? Karena faktor-faktor tersebut menentukan pertumbuhan tanaman.
Ketika melibatkan seluruh pikiran, hati dan insting untuk mendapatkan kombinasi yang tepat, petani tidak dapat menghafal saja, namun lebih pada mengerti seluruh faktor yang ada (kenyataan). Disinilah seninya berkebun organik! Karena untuk mengambil keputusan mengenai kombinasi tanaman yang tepat dibutuhkan naluri dan kreasi yang tinggi agar nilai artistik lebih menonjol namun dengan tetap menjaga produktifitas tanaman yang optimal.
Seni tanaman campuran ini akan mencapai puncaknya ketika kita sudah sangat ahli dalam merancang kombinasi dengan metode “relay cropping” atau tanam sisipan dengan berbagai jenis tanaman termasuk tanaman pupuk hijau (semisal crotalaria sp.) karena tanaman sisipan sangat efisien dan efektif sehingga sekaligus dapat menciptakan keanekaragaman tanaman yang mendekati ideal.
Dari sinilah seni bertani akan berkembang, karena petani tidak menghafal melainkan melibatkan seluruh pikiran, perasaan dan intuitifnya.potret pertanian