-->
  • Jelajahi

    Copyright © POTRET PERTANIAN
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Teknologi Pengolahan Hasil Sorgum

    Prasetyo Budi
    Rabu, November 02, 2016, Rabu, November 02, 2016 WIB Last Updated 2016-11-01T17:09:38Z


    masukkan script iklan disini
    Potret Pertanian - Setelah dipostingan sebelumnya Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Produksi Sorgum telah kita bahas panjang kali lebar dan kali tinggi, nah kali ini saya akan mengajak sahabat Potret Pertanian untuk mengenal  Teknologi Pengolahan Hasil Sorgum  Nah langsung saja kita simak artikel berikut, semoga bermanfaat.
     
    Penyosohan biji sorgum dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu penyosohan secara tradisional, penyosohan dengan mesin penyosoh tipe abrasif serta penyosohan alkalis. Penyosohan dengan metode mekanis. Penyosohan biji sorgum varietas AZU1-1 (AZ Unpad) dengan mesin penyosoh beras tipe abrasive selama 2 menit memberikan hasil terbaik (rendemen 82.81%, biji utuh 98.04%, biji pecah 1.96%). Penyosohan selama 2 menit juga memberikan kualitas tepung yang baik dengan tingkat kecerahan (putih) yang menyerupai tepung terigu.
     
    Penepungan dapat dilakukan dengan Hammer mill dengan sebelumnya diberi perlakuan pengeringan. Pengeringan dengan oven 120oC selama 10 atau 20 menit dan pengayakan dengan menggunakan ukuran saringan 40 mesh menghasilkan rendemen tertinggi. Untuk mendapatkan karakteristik tepung terbaik sebaiknya dikeringkan selama 20 menit dan menggunakan saringan 100 mesh.
     
    Substitusi tepung terigu pada pembuatan roti
    Dalam pembuatan roti, imbangan 80% tepung terigu dan 20% tepung sorgum dengan metode pembuatan roti straight process cara Lange dihasilkan roti tawar dengan karakteristik baik dan disukai. Nilai kesukaan terhadap roti tawar campuran tepung terigu dan tepung sorgum adalah untuk penampakan keseluruhan 3,7 (biasa sampai agak suka); warna crust 3,4 (biasa sampai agak suka); warna crumb 4,0 (agak suka); keseragaman pori 4,0 (agak suka); aroma 3,5 (biasa sampai agak suka); keempukan dengan ditekan 3,8 (biasa sampai agak suka); keempukan dengan digigit 4,0 (agak suka) dan rasa 3,7 (biasa sampai agak suka), pengembangan volume roti tawar sebesar 272,17 % dan kadar air bagian crust 23,52%, bagian crumb dekat crust 34,21%, serta bagian crumb 53,93%.
     
    Imbangan tepung sorgum dengan tepung ketan dalam pembuatan Opak 
    Dalam pembuatan Opak sorgum, imbangan terbaik antara tepung sorgum dan tepung ketan diperoleh pada substitusi tepung sorgum 50%  (50:50) karena memiliki tingkat pengembangan paling tinggi dan menghasilkan nilai kesukaan sifat permukaan, citarasa dan kerenyahan paling baik. Pada imbangan tersebut, Opak yang disangan memiliki karakteristik inderawi (warna dan pengembangan) lebih baik dibandingkan dengan opak yang dipanggang. 
     
    Substitusi tepung terigu pada pembuatan Stik Bawang 
    Untuk pembuatan makanan ringan stik bawang, imbangan tepung sorgum dan tepung terigu sebesar 60:40 menghasilkan karakteristik adonan yang baik, dan merupakan imbangan yang paling disukai yang meliputi citarasa, kehalusan permukaan, aroma, kerenyahan, dan kenampakan keseluruhan. Rata-rata konsumen/ panelis dalam penelitian memperlihatkan tingkat kesukaan dari biasa sampai suka.
     
    Imbangan tepung sorgum dan tepung tapioka dalam pembuatan Krupuk
    Untuk pembuatan krupuk sorgum, imbangan terbaik antara tepung sorgum dan tepung tapioka adalah sebanyak 50:50. Hasil krupuk rata-rata disukai sampai sangat suka oleh para konsumen/ panelis. Penambahan imbangan tepung sorgum sampai 60% telah meningkatkan kerenyahan dan citarasa dari krupuk yang dihasilkan. Namun demikian penampakan krupuknya menjadi kurang menarik dan berwarna agak coklat. Hal ini bisa diatasi dengan penambahan pewarna makanan pada adonan krupuk.
     
    Demikian artikel tentang Teknologi Pengolahan Hasil Sorgum semoga bermanfaat dan trimakasih telah berkunjung, salam Sehat dan sukses selalu dari Potret Pertanian. 
     

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini