masukkan script iklan disini
Negara kita indonesia adlah Negara Agrarisdimana sebagian besar penghasilan masyarakatnya adalah sari hasil pertanian. akan tetapi pada kenyataanya masih banyak dari hasil pertanian yang impor dari luar negeri, entah kenapa dan bagaimana negara kaya akan hasil pertanian ini masih juga mengimpor hasil pertanian dari luar negeri, Nah inilh PR bagi kita semua, wah jadi ngelntur nih, oke sesuai dengan judul postingan ini "Penyakit Utama Pada Tanaman Cabai" swmoga dapat membantu petani kita untuk lebih meningkatkan hasilpertanian kita supaya kita juga bisa meng export cabe keluar negeri seperti CPO, amin.....
lang aja ya sahabat potret pertanian.
Rekomendasi :
- Budidaya Tanaman Cabe Dengan Biaya Murah dan Hasil Melimpah
- Budidaya Tanaman Cabe Dengan Biaya Murah dan Hasil Melimpah
1. phytophthora capsici yang biasa sisebut ( busuk daun dan busuk batang), penyakit ini dapat menyerang seluruh baian tanaman, mulai dari batng daun hingga buah cabai. Gejala serangan berupa bercak tidak beraturan san kebasah-basahanm serangan yang berat dapat menyebabkan tanaman menjadi busuk dan ahirnya tanaman akan mati.
Pengandalian penyakit ini dapat menggunakan jenis bahan aktif berupa Mankozeb, klorotalonil, metalaksil dipakai salah satu saja.
2. Cercospora capsici, (trotol pada daun, bercak daun) gejala serangan dapat kita lihat pada daun yang terdapat bercak-bercak kecil berbentuk bulat, bercak ini dapat meluas hingga mencapai garis tengah daun cabai. Titik utama bercak berwarna pucat dampai putih denga tepi berwarna lebih tua, pada \serangan tingkat tinggi daun akan menjadi rontok, selain menyerang daun, penyakit ini juga dapat menyerang batang, tangkai buah dan jika tiodak cepat dikendalikan maka akan meluas mengenai buah dan selanjutnya buah akan menjadi rontok.
Cara pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara penyemprotan secara merata keseluruh bagian tanaman denga menggunakan fungisida yang berbahan aktif Sefeconazol dengan konsentrasi 0,5 ml jika untuk melakukan preventif atau pencegahan, jika untuk mengendalikan 1 ml/15 liter air dengan jarak penyemprotan 5-8 hari
3. Choanephora curcurbitarium (patah pada batang yang kelihatan seperti tersiram air panas), penyakit ini akan menyerang pada bagian batang yang masih muda atau pada tunas tanaman (pucuk) kemudian akan merambat kebagian yang lebih tua.
Penyakit ini akan berkembang dengan cepat jiak curah hujan tinggi dan kelembapan tanah berlebihan, lalu untuk mengendalikan atau mencaegah datangya penyakit ini dapat kita lakukan saniotasi dan pengaturan pengairan yang baik, lahan dibersihkan dari sisisa tanman yang terinfeksi penyakit ini, pangkas bagian batang yang tererang kemudian pendan dalam-dalam atau bila perlu dibakar untuk mengantisipasi jamur jankit kembali. Serta denga cara mengatur jarak tanam yang sedikit lebar pada musim hujan.
4. Ralstonia solanacerum (layu bakteri), gejala serangan akan tampak pertama kali pada tanaman berumur lebih dari enam minggu, yaitu daun-daun yang layu dimulai dari ujung atau pucuk hingga menjalar kebagian bawah, serangan akan meningkat jika kondisi curah hujan tinggi atai keadaan tanah terlalu lembab, serangan akan terlihat pada buah cabai yang warna buahnya berubah menjadi kekuningan dan ahirnya membusuk. untuk identivikasi dapat kiota lakukan dengan cara membelah bagian pangkalbatang, dan kemudian dicelupkan kedalam air putih maka akan kelihatan cairan putih yang keluar dari potongan batang yang mengalami gejala seperti diatas.
Pengendalian penyakit ini dapat kita lakukan dengan pergiliran tanaman yang bukan satu famili serta membuat draenasi yang baik dan pemilihan benih tanaman yang sehat untuk melakukan pencegahan, karena sampai saat ini belum ada jenis pestisida yang evektif untuk mengendalkan penyakit ini.
5. Coletrotichum spp ( antraknose dan busuk basah), penyakit ini pada umumnya menyerang buah cabai, gejala awalnya berupa bercak kecil berwarna kehitaman yang ahirnya meluas menjadi busuk lunak. Pada bagian tengan bercak terdapat titik –titik hitam. Pada serangan yang tinggi penyakit ini menyebabkan semua buah akan menguning dan selanjutnya busuk.
Pengendalian tanaman ini dapat menggunakan jenis fungisida yang berbahan aktif tembaga hidroksida denga selang-seling dengan fungisida yang berbahan aktif deveconazol.
baiklah sahabat potret pertanian semoga informasi ini dapat berguna serta bermanfaat untuk meningkatkan hasil budidaya cabe sahabat petani yang membudidayakan tanaman ini. salam potret pertanian.
Baca Juga :