masukkan script iklan disini
Berawal dari sebuah thread di Kaskus yang membahas tentang sebuah teknik penanaman di lahan sempit yang biasanya dinamakan dengan hidroponik. Aku cukup tertarik karena memang lahan rumahku yang berada di tengah perkotaan ini sangatlah sempit. Selain akan menghiasi rumahku dengan indahnya hijau daun, tumbuhan yang ditanampun dapat dipanen dan dimasak, karena rata-rata hidroponik adalah sayuran. Lumayan lah gak usah capek ke pasar.
Hidroponik (latin; hydro = air; ponos = kerja) adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.
Namun kemarin aku melihat sebuah status Facebook temanku dan ada satu kata unik “aquaponik”, tanpa pikir panjang langsungku Googling kata itu, karena depannya ada kata aqua / air dimana aku adalah juga seorang ‘pelaku’ aquascape. Woaaah, ternyata yang ini keren sekalipotret
Aquaponik adalah teknik budidaya tanaman menggunakan air sebagai media tanam dan ikan sebagai pemasok bahan dasar hara/nutrisi bagi tanaman.
Air kolam yang sudah jenuh dengan amoniak jika disiramkan ke tanaman akan menjadikan tanaman tumbuh lebih baik. Amoniak mengandung Nitrogen dalam bentuk ion yang siap diserap tanaman. Sebelumnya air kolam itu sudah diberi pupuk kandang (kotoran ayam dan kotoran kambing) sebagai starter tumbuhnya fitoplankton sebagai pakan ikan. Selain Nitrogen, kotoran ikan juga banyak mengandung zat-zat yang dibutuhkan tanaman.
Set and forget! habis tanam langsung tinggal, karena udah gak perlu nyiram-niram lagi, pas banget buat aku yang pemalas ini.
Kelebihan Aquaponik
Ramah lingkungan, karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama yang dapat merusak tanah, menggunakan air hanya 1/20 dari tanaman biasa, dan mengurangi CO2 karena tidak perlu menggunakan kendaraan atau mesin.
Populasi tanaman organik yang dapat ditanam 10 kali lipat lebih banyak. Dengan aquaponic tanaman dapat ditanam dengan kerapatan tinggi dengan sistem terapung di atas air. Sistem ini mampu menampung hingga 10 kali lipat jumlah tanaman pada luasan yang sama. Dan setiap akar tanaman selalu mendapat pasokan air yang kaya akan zat hara.
Pemakaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu dilakukan setiap hari sebab media larutan mineral yang dipergunakan selalu tertampung di dalam wadah yang dipakai
Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena terbebas dari kotoran dan hama
Tidak perlu lagi penyiraman. Sistem aquaponik menggunakan hanya 2% dari kebutuhan air pada budidaya konvensional. Air secara konsisten disirkulasikan, dan tidak akan kehilangan air akibat penyerapan tanah. Akar tanaman terendam dalam air bernutrisi.
Mendapatkan hasil ganda. Disamping sayuran yang dapat dijual, ikannya pun dapat dijual, karena sistem aquaponik menghasilkan keduanya.
Tanaman tumbuh 2 kali lebih cepat. Sebagai contoh tanaman selada yang biasanya dipanen setelah 60 hari, dengan sistem ini hanya dalam waktu 29 hari sudah dapat dipanen.
Menggunakan energi 70% lebih rendah daripada budidaya konvensional.
Contoh Tanaman & Ikan
Beberapa contoh tanaman dan ikan yang biasanya budidayakan menggunakan sistem aquaponik
Tanaman : brokoli, sawi, bayam, kangkung, tomat, kacang merah, bawang, cabai bahkan strowbery
Ikan : gurami, nila, mas, lele, patin, udang
Tutorial DIY Aquaponik Lengkap
Jangan Lupa Baca Ini :
pertanian