-->
  • Jelajahi

    Copyright © POTRET PERTANIAN
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    BETERNAK ITIK

    Prasetyo Budi
    Jumat, Agustus 14, 2015, Jumat, Agustus 14, 2015 WIB Last Updated 2018-08-04T12:55:12Z


    masukkan script iklan disini

    • Sejarah  Singkat
    Itik dikenal juga dengan istilah Bebek (bhs.Jawa). Nenek moyangnya berasal dari Amerika Utara merupakan itik liar ( Anas moscha) atau Wild mallard. Terus menerus dijinakkan oleh manusia hingga jadilah itik yang diperlihara sekarang yang disebut Anas domesticus (ternak itik).



    • Sentar Perikanan
    Secara internasional ternak itik terpusat di negara-negara Amerika utara, Amerika Selatan, Asia, Filipina, Malaysia, Inggris, Perancis (negara yang mempunyai musim tropis dan subtropis). Sedangkan di Indonesia ternak itik terpusatkan di daerah pulau Jawa (Tegal, Brebes dan Mojosari), Kalimantan (Kecamatan Alabio, Kabupaten Amuntai) dan Bali serta Lombok.

    • Jenis
    Klasifikasi (penggolongan) itik, menurut tipenya dikelompokkan dalam 3 (tiga)
    golongan, yaitu:
    1. 1) Itik petelur seperti Indian Runner, Khaki Campbell, Buff (Buff Orpington) dan 2000-INA
    2. Itik pedaging seperti Peking, Rouen, Aylesbury, Muscovy, Cayuga; 
    3. Itik ornamental (itik kesayangan/hobby) seperti East India, Call (Grey Call), Mandariun, Blue Swedish, Crested, Wood.
    Jenis bibit unggul yang diternakkan, khususnya di Indonesia ialah jenis itik petelur seperti itik tegal, itik khaki campbell, itik alabio, itik mojosari, itik bali, itik CV2000-INA dan itik-itik petelur unggul lainnya yang merupakan produk dari BPT (Balai Penelitian Ternak) Ciawi, Bogor.

    • Manfaat
    Banyak Manfaat dari beternak Itik. yaitu :
    1. Untuk usaha ekonomi kerakyatan mandiri. 
    2. Untuk mendapatkan telur itik konsumsi, daging, dan juga pembibitan ternak itik. 
    3. Kotorannya bisa sebagai pupuk tanaman pangan/palawija
    4. Sebagai pengisi kegiatan dimasa pensiun. 
    5. Untuk mencerdaskan bangsa melalui penyediaan gizi masyarakat
      Mengenai lokasi kandang yang perlu diperhatikan adalah: letak lokasi lokasi jauh dari keramaian/pemukiman penduduk, mempunyai letak transportasi yang mudah dijangkau dari lokasi pemasaran dan kondisi lingkungan kandang mempunyai iklim yang kondusif bagi produksi ataupun produktivitas ternak. Itik serta kondisi lokasi tidak rawan penggusuran dalam beberapa periode produksi
      • PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
      Sebelu seorang   peternak   memula usahanya harus   menyiapka diri, terutama dalam hal pemahaman tentang pancausaha beternak yaitu  
      1. Perkandangan; 
      2. Bibit Unggul; 
      3. Pakan Ternak; 
      4. Tata Laksana dan 
      5. Pemasaran Hasil Ternak

      Penyiapan Sarana dan Peralata
      1. Persyaratan temperatur kandang . Persyaratan temperatur kandang ± 39 derajat C.
      2. Kelembaban kandang berkisar antara 60-65%
      3. Penerangan  kandang  diberikan  untuk  memudahkan  pengaturan  kandang agar tata kandang sesuai    dengan fungsi bagian-bagian kandan
      4. Model kandang ada 3 (tiga) jenis yaitu:
      • Kandang  untuk  anak  itik  (DOD)  oada  masa  stater  bisa  disebut  juga kandang box, dengan ukuran 1 m2 mampu menampung 50 ekor DOD
      • Kandang Brower (untuk itik remaja) disebut model kandang Ren/kandang kelompok dengan ukuran 16-100 ekor perkelompok
      • Kandang layar ( untuk itik masa bertelur) modelnya bisa berupa kandang baterei ( satu atau dua ekor dalam satu kotak) bisa juga berupa kandang lokasi ( kelompok) dengan ukuran setiap meter persegi 4-5 ekor itik dewasa ( masa bertelur atau untuk 30 ekor itik dewasa dengan ukuran kandang 3 x 2 meter) 
      5. Kondisi kandang dan perlengkapannya
      Kondisi kandang tidak harus dari bahan yang mahal tetapi cukup sederhana asatahan  lama  (kuat).  Untuk  perlengkapannya  berupa  tempat  makan, tempat minum dan mungkin perelengkapan tambahan lain yang bermaksud positif dalam managemen

      Pembibitan
      Ternak itik yang dipelihara harus benar-benar merupakan ternak unggul yang telah diuji keunggulannya dalam memproduksi hasil ternak yang diharapkan.
      1) Pemilihan bibit dan calon induk
      Pemilihan bibit ada 3 ( tiga) caruntuk memperolebibit itik yang baik adalah sebagai berikut :
      a. membeli telur tetas dari induk itik yang dijamin keunggulannya
      b. memelihar indu iti yait pejanta  betin iti unggu untuk mendapatkan   telur tetas kemudian meletakannya pada mentok, ayam atau mesin tetas
      c. membeli  DOD  (Day  Old  Duck)  dari  pembibitan  yang  sudah    dikenal mutuny maupu yan tela mendapa rekomendasi      dar dinas
      peternakan setempat.Ciri DOD yang baik adalah tidak cacat (tidak sakit)
      dengan warna bulu kuning mengkilap
      2) Perawatan bibit dan calon induk
      a. Perawatan Bibit
      Bibit (DOD) yang baru saja tiba dari pembibitan, hendaknya ditangani secara teknis agar tidak salah rawat. Adapun penanganannya sebagai berikut: bibit diterima dan ditempatkan pada kandang brooder (indukan) yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dan hal-hal yang perlu diperhatikan
      dalam brooder adalah temperatur brooder diusahakan yang anak itik tersebar  secara meratakapasitas  kandanbrooder  (box)  untuk  1  m2 mampu menampung 50 ekor DOD, tempat pakan dan tempat minum sesuai   denga ketentua yait jeni paka iti fas state dan minumannya perlu ditambah vitamin/mineral.
      b. Perawatan calon Induk
      Calon induk itik ada dua macam yaitu induk untuk produksi telur konsumsi dan induk untuk produksi telur tetas. Perawatan keduanya sama saja, perbedaannya hanya pada induk untuk produksi telur tetas harus ada pejantan dengan perbandingan 1 jantan untuk 5 6 ekor betina.
      3) Reproduksi dan Perkawinan
      Reproduksi atau perkembangbiakan dimaksudkan untuk mendapatkan telur tetas yang fertil/terbuahi dengan baioleitik jantanSedangkasistem perkawinan dikenal ada duamacam yaitu itik hand mating/pakan itik yang dibuat oleh manusia dan nature mating (perkawinan itik secara alami).


      Pemeliharaan 
      1. Sanitasi dan Tindakan Preventif. Sanitasi kandang mutlak diperlukan dalam pemeliharaan itik dan tindakan preventif (pencegahan penyakit) perlu diperhatikan sejak dini untuk mewaspadai timbulnya penyakit.
      2. Pengontrol Penyakit. Dilakukan  setiap  saat dan  secara  hati-hati serta menyeluruh. Cacadan tangani secara serius bila ada tanda-tanda kurang sehat pada itik

        Pemberian Pakan.Pemberian pakan itik tersebut dalam tiga fase, yaitu fase stater (umur 0–8 minggu), fase grower (umur 8–18 minggu) dan fase layar (umur 18–27 minggu). Pakan ketiga fase tersebut berupa pakan jadi dari pabrik (secara praktisnya) dengan kode masing-masing fase. Cara memberi pakan tersebut terbagi dalam empat kelompok yaitu:a. umur 0-16 hari diberikan pada tempat pakan datar (tray feeder)b. umur 16-21 hari diberikan dengan tray feeder dan sebaran dilantai c. umur 21 hari samapai 18 minggu disebar dilantai.d. umur 18 minggu–72 minggu, ada dua cara yaitu 7 hari pertama secara pakan peralihan dengan memperhatikan permulaan produksi bertelur sampai produksi mencapai 5%. Setelah itu pemberian pakan itik secara adlibitum (terus menerus).
      Dalam hal pakan itik secara ad libitum, untuk menghemat pakan biaya baik tempat ransum sendiri yang biasa diranum dari bahan-bahan seperti jagung, bekatul, tepung ikan, tepung tulang, bungkil feed suplemen
      Pemberian minuman itik, berdasarkan pada umur itik juga yaitu :
      a. umur 0-7 hari, untuk hari pertama iar minuditambah vitamin dan mineral, tempatnya asam seperti untuk anak ayam.
      b. umur 7-28 hari, tempat minum dipinggir kandangdan air minum diberikan secara ad libitum (terus menerus)
      c. umur 28 hari-afkir, tempat minum berupa empat persegi panjang dengan ukuran 2 m x 15 cm dan tingginya 10 cm untuk 200-300 ekor. Tiap hari dibersihkan.
      4) Pemeliharaan Kandang
      Kandang hendaknya selalu dijaga kebersihannya dan daya gunanya agar produksi tidak terpengaruh dari kondisi kandang yang ada 


      HAMA DAN PENYAKIT 
      Secara garis besar penyakit itik dikelompokkan dalam dua hal yaitu:
      • penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri dan protozoa 
      • penyakit yang disebabkaoledefisiensi zat makanadan  tatlaksana perkandangan yang kurang tepat.

      Adapun jenis penyakit yang biasa terjangkit pada itik adalah.
      • Penyakit Duck Cholera. Penyebab: bakteri Pasteurela avicida. Gejala: mencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan. Pengendalian: sanitasi kandang,pengobatan dengan suntikan penisilin pada urat daging dada dengan dosis sesuai label obat.
      • Penyakit Salmonellosis. Penyebab: bakteri typhimurium.Gejala: pernafasan sesak, mencret. Pengendalian: sanitasi yang baik, pengobatan dengan furazolidone melalui pakan dengan konsentrasi 0,04% atau dengan sulfadimidin yang dicampur air minum, dosis disesuaikan dengan label obat.

      PANEN 

      Hasil Utama
      Hasil utama, usaha ternak itik petelur adalah telur itik
      Hasil Tambahan
      Hasil tambah berupa induk afkir, itik jantan sebagai ternak daging dan kotoran ternak sebagai pupuk tanam yang berharga

      Pasca panen
      Kegiatan pascapanen yang bias dilakukan adalah pengawetan. Dengan pengawetan maka nilai ekonomis telur itik akan lebih lama dibanding jika tidak dilakukan pengawetan. Telur yang tidak diberikan perlakuan pengawetan hanya dapat tahan selama 14 hari jika disimpan pada temperatur ruangan bahkan akan segera membusuk. Adapun perlakuan pengawetan terdiri dari 5 macam, yaitu:
      1. Pengawetan dengan air hangat.Pengawetan dengan air hangat merupakan pengawetan telur itik yang paling sederhana. Dengan cara ini telur dapat bertahan selama 20 hari. 
      2. Pengawetan telur dengan daun jambu biji. Merendaman telur dengan daun jambu biji dapat mempertahankan mutu telur selama kurang lebih 1 bulan. Telur yang telah direndam akan berubah warna menjadi kecoklatan seperti telur pindang. Pengawetan telur dengan minyak kelapa. Pengawetan ini merupakan pengawetan yang praktis. Dengan cara ini warna kulit telur dan rasanya tidak berubah. 
      3. Pengawetan telur dengan natrium silikat. Bahan pengawetan natrium silikat merupkan cairan kental, tidak berwarna, jernih, dan tidak berbau. Natirum silikat dapat menutupi pori kulit telur sehingga  telur  awet  dan  tahan  lama  hingga  1,bulan.  Adapun  caranya adalah dengan merendam telurdalam  larutan natrium  silikat10%  selama satu bulan.
      4. Pengawetan telur dengan garam dapur. Garam direndam dalam larutan garam dapur (NaCl) dengan konsentrasi 25-40% selama 3 minggu..


      Bersambung………………
      Komentar

      Tampilkan

      Terkini