masukkan script iklan disini
Prasetyo, dari pinggir sengai ditepian hutan yang gundul.
UUD
1945 menyatakan bahwa, "Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat". Sudahkan itu terlaksana yang yang kaya akan sumber daya Alamnya ini ?, Masarakat indonesia yang tidur diatas Emas, berdiri diatas Minyak yang yerkanding disetiap jengkal tanah di negeri ini, tapi apakah tidak miris jika masarakat indonesia masih banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan,?!. Lalu kemana Emas yang di exploitasi setiap detik, jam hari dan bertahun tahun lamanya itu,? Kemana minyak triliunan barel disedot dari kolong tempat tidur kami ini, kemana biji besi batu bara yang dikeruk dari ladang dan pekarangan kami, dimana hasil hutan jutaan kubik yang ditebang setiap waktu dari belakang rumah kami,? Untuk siapakah semua itu,?! Apakah uangnya habis di masukan dalam brangkas para cukong- cujang kakap dinegri ini,? Atau habis dihisap oleh lintah darat yang menjelma jadi para koruptor. Wahai para petinggi negeri kami,! Masih ingatkah nasib seoarang nenek yang harus berjibaku melawan hukum karens menebang 1 batang Pohon yang katanya punya pemerintah?! Kemana keadilan buat kami yang lemah ini, sementara jutaan kubik yang menjadi titipan buat anak cucu kami mereka rampas (cukung Kayu). Dengan berkedok menaati aturan yang dibuat oleh kalian para petinggi negeri kami,. Masih ingatkah puluhan orang meregang nyawa tertimbun didalam lubang diperut bumi demi mencari nafkan untuk menyambung hidup.! Masih ingatkah ribuan saudara kami kehilangan tempat tinggal akibat lumpur, lagi-lagi kami yang kecil ini yang harus menanggung akibatnya. Hutan yang seharusnya menjadi Titipan untuk anak cucukita, sekarang menjadi harta buat para cucu cokong mafia. Wahai petinggi negeri kami, kapan kami diberikesempatan untuk menikmati hasil dari kekayaan sumberdaya Alam yang melimpah ini, apakah memang kami hanya patut menjadi budak di tanah kami sendiri,?! Seharusnya kami lebih berhak menikmati semuanya, karena kami warga negara indonesia asli, yang tumpah darah kami diatas emas dan minyak yang kalian ambil setiap hari,! Kami tidak butuh banyak, kami hanya butuh untuk menyambung hidup kami, serta menjaga titipan dari anak cucu kami.! Salam dari pinggir sungai.
1945 menyatakan bahwa, "Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat". Sudahkan itu terlaksana yang yang kaya akan sumber daya Alamnya ini ?, Masarakat indonesia yang tidur diatas Emas, berdiri diatas Minyak yang yerkanding disetiap jengkal tanah di negeri ini, tapi apakah tidak miris jika masarakat indonesia masih banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan,?!. Lalu kemana Emas yang di exploitasi setiap detik, jam hari dan bertahun tahun lamanya itu,? Kemana minyak triliunan barel disedot dari kolong tempat tidur kami ini, kemana biji besi batu bara yang dikeruk dari ladang dan pekarangan kami, dimana hasil hutan jutaan kubik yang ditebang setiap waktu dari belakang rumah kami,? Untuk siapakah semua itu,?! Apakah uangnya habis di masukan dalam brangkas para cukong- cujang kakap dinegri ini,? Atau habis dihisap oleh lintah darat yang menjelma jadi para koruptor. Wahai para petinggi negeri kami,! Masih ingatkah nasib seoarang nenek yang harus berjibaku melawan hukum karens menebang 1 batang Pohon yang katanya punya pemerintah?! Kemana keadilan buat kami yang lemah ini, sementara jutaan kubik yang menjadi titipan buat anak cucu kami mereka rampas (cukung Kayu). Dengan berkedok menaati aturan yang dibuat oleh kalian para petinggi negeri kami,. Masih ingatkah puluhan orang meregang nyawa tertimbun didalam lubang diperut bumi demi mencari nafkan untuk menyambung hidup.! Masih ingatkah ribuan saudara kami kehilangan tempat tinggal akibat lumpur, lagi-lagi kami yang kecil ini yang harus menanggung akibatnya. Hutan yang seharusnya menjadi Titipan untuk anak cucukita, sekarang menjadi harta buat para cucu cokong mafia. Wahai petinggi negeri kami, kapan kami diberikesempatan untuk menikmati hasil dari kekayaan sumberdaya Alam yang melimpah ini, apakah memang kami hanya patut menjadi budak di tanah kami sendiri,?! Seharusnya kami lebih berhak menikmati semuanya, karena kami warga negara indonesia asli, yang tumpah darah kami diatas emas dan minyak yang kalian ambil setiap hari,! Kami tidak butuh banyak, kami hanya butuh untuk menyambung hidup kami, serta menjaga titipan dari anak cucu kami.! Salam dari pinggir sungai.