masukkan script iklan disini
Potret Pertanian - Arang kayu adalah residu yang terjadi dari hasil penguraian atau pemecahan kayu
karena panas yang sebagian besar komponen kimianya adalah karbon. Peristiwa ini dilakukan dengan jalan memanasi
langsung atau tidak langsung terhadap kayu di dalam timbunan, kiln, retort, oven dengan atau tanpa
udara terbatas. Arang merupakan bahan
padat yang berpori dari hasil pembakaran bahan yang mengandung unsur C dan
sebagian besar pori-porinya masih tertutup dengan hidrokarbon, ter dan senyawa
organik lain serta komponennya terdiri atas karbon terikat, abu, air, hidrogen
dan sulfur.
Pembuatan arang
dengan cara timbun merupakan cara tradisional, banyak dilakukan di pedesaan dan
tidak memerlukan biaya produksi tinggi. Arang yang dihasilkan umumnya hanya
digunakan untuk bahan bakar dalam rumah tangga.
Pada metode pembuatan arang dengan kiln baik earth maupun portable kiln, kayu langsung berhubungan dengan
pemanas atau api dan tujuan utamanya memproduksi arang kayu. Metode kiln
yang sangat sederhana adalah pembuatan arang dengan timbunan tanah. Prinsip
kerjanya adalah kayu yang membara memberikan panas untuk berlangsungnya proses
pengarangan.
Keuntungan pembuatan arang dengan cara
timbun diperoleh kemudahan dalam penetapan lokasi pengarangan, penyesuaian
timbunan dengan jumlah bahan baku yang tersedia dan dalam memproduksi arang
dapat dilakukan dengan modal yang kecil.
Selain itu, metode timbun juga mempunyai kelemahan yaitu proses
karbonisasi tidak dapat diamati secara cermat atau sulit dikontrol dan proses
pengarangan memerlukan waktu lama serta rendemen arang umumnya rendah.
Pada pembuatan arang dengan menggunakan
metode lubang tanah, yang perlu diperhatikan adalah pemilihan lokasi pembuatan
lubang tungku. Lokasi pembuatan lubang
terletak relatif terlindung dari pengaruh hujan serta agak landai agar
memudahkan didalam kegiatan pembuatan arang nantinya. Kelebihan pembuatan arang dengan menggunakan
metode tungku lubang tanah adalah volume kayu serta ukuran bahan baku dari
limbah yang digunakan relatif lebih besar. Lubang
digali dalam tanah dengan ukuran 1 x 2 x 3 m, pada dasar lubang dimasukkan
sedikit bahan baku kemudian dibakar setelah itu bahan tersebut ditambahkan
secara bertahap sampai mencapai permukaan lubang. Air dipancarkan/dipercikkan
bila dalam proses pembakaran timbul nyala api.
Jika proses pembakaran telah selesai maka seluruh permukaan lubang
ditutup dengan daun dan batang kemudian dibiarkan sampai dingin. Metode ini menghasilkan arang dengan mutu
rendah dan umumnya hanya untuk keperluan rumah tangga.