masukkan script iklan disini
Potret Pertanian - Indonesia adalah salah satu
negara penghasil tembakau terbesar di Dunia. Oleh karena itu, untuk
menghasilkan tembakau yang berkualitas diperlukan pengetahuan cara
mengelola tembakau mulai dari awal menanam sampai panen. yang sudah dibahas dalam artikel sebelumna Sekilas Budidaya Tembakau di Kebun dan Panen Tembakau Potret Pertanian Waktu panen dan
cara penanganan pasca panen tembakau sangat tergantung pada jenis
tembakaunya. Berikut diuraikan pemanenan dan penanganan pasca panen
beberapa jenis tembakau yang diusahakan di Indonesia.
Ahir - ahir ini kan ssedang digodok oleh para wakil rakyat untuk menaikan harga rokok, nah ikan pastinya akan membuat para pecandu rokok berfikir dua kali untuk membeli rokok yang harganya akan melambung seperti harga emas. Mungkin ini akan menjadi solusi buat mereka dengan cara menam sendiri dikebun, selain bisa membuat sendiri rokok tingwe tentunya dapat memilih sendiri kualitas tembakau yang akan dijadikan rokok.
Nah berikut cara pengolahnya untuk menghasilkan tembakau yang akan dijadikan rokok secara manual.
setelah melakukan pemetikan dauntembakau yang sudah siap unutk dipanen langkah yang harus dilakukan adalah Sortasi pendahuluan dilakukan terhadap daun hijau tembakau Burley untuk
memisahkan daun yang agak muda (immature), daun kurang tua (unripe),
daun tua (ripe) dan daun yang rusak. Sortasi ini dilakukan dengan tujuan
untuk memudahkan proses pengeringan, memudahkan grading setelah
pengeringan.
Sebelum diperam, daun tembakau disortasi agar diperoleh daun hijau
yang ukurannya seragam. Pemeraman dilakukan dengan cara mengatur daun,
yaitu didirikan di rak pemeraman. Lamanya pemeraman tergantung dari
posisi daun pada batang. Daun koseran ( daun bawah), lama pemeraman 1-2
malam (24 – 48 jam) dengan warna daun peraman hijau-kekuningan.
Daun tengah memerlukan waktu peraman 3 – 5 malam (72-120 jam) dengan
warna peraman hijau kekuningan sampai kuning merata. Sedangkan daun
tengah yang tebal dan daun atas memerlukan waktu peraman 4 – 7 malam (96
– 168 jam) dengan warna daun peraman kuning merata sampai kuning
kemerahan.
Setelah daun tembakau diperam, selanjutnya dilakukan perajangan.
Perajangan dimulai pada tengah malam sampai pagi dengan tujuan hasil
rajangan dapat segera dijemur pada pagi harinya. Tebal irisan (rajangan)
daun tembakau temanggung antara 1.5 mm – 2.0 mm, pisau yang digunakan
untuk merajang harus selalu tajam agar hasil rajangannya baik dan
seragam. Setelah daun tembakau dirajang, kemudian tembakau rajangan
dicampur merata (digagrak) dan diratakan di atas “widig” atau “rigen”
untuk dijemur.
Penjemuran hasil rajangan harus kering dalam 2 hari, tergantung panas
matahari. Pada hari pertama rajangan di balik apabila lapisan atas
sudah cukup kering, pekerjaan ini dilakukan kira-kira pukul 10.00 –
11.00. Pada malam harinya, rajangan diembunkan untuk memperoleh warna
hitam.
Pada hari kedua, penjemuran dimulai pada siang hari sampai rajangan tembakau lemas kembali. Setelah rajangan tersebut kering, kemudian dimasukkan kedalam keranjang bambu. Di dalam satu keranjang berisi tembakau rajangan yang sama mutunya.
Sudah selesai dan tembakau siap untuk di nikmati dengan cara membuat rokok sendiri dengan cara melinting sendiri ( Tingwe ) dan selamat mencoba dan salam sukses selalu ya.!