masukkan script iklan disini
Potret Pertanian - Kacang Amazon (Butter Nut) Pernahkah Anda mendengar nama Nama tanaman yang satu ini? Jika belum, kali ini Potret Pertanian akan membahasnya. Sesuai namanya, ia berasal dari Amerika Selatan, dan kacang ini tergolong salah satu tanaman buah langka, lho!Ketika Saya msednag meng expos isi kebun Inthani Makmur, saya menemukan tanaman yang masih dalam pot dan berbuah cantik sekali, saya pikir itu adalah tanaman Buah Melinjo, eh setelah saya dekati ternyata bukan, ahirnya saya tanyakan kepada sang pemilik tanaman dalam pot tersebut, dan beliau bilang Kacang Amazon (Butter Nut) Tanaman yang bernama latin Bunchosia argentea ini meskipun berasal dari Amerika Selatan, ia dapat tumbuh di luar daerah asalnya, dengan syarat tanaman ini ditanam pada ketinggian 100 hingga 2.600 meter di atas permukaan laut (mdpl).Seperti di Kebun Inthani Makmur yang berlokasi di Daerah Lubuk minturun Padang Sumatera Barat.
Secara fisik, sekilas penampakan kacang amazone ini mirip dengan melinjo, tanaman asli Indonesia yang biasanya dibuat
emping atau menjadi campuran sayur asam. Tapi jika diperhatikan,
tanaman ini tentu saja memiliki susunan daun, batang dan buah yang
berbeda. Sosok buahnya agak lebih besar dari melinjo,
warnanya merah tua saat matang, yang lebih unik ternyata ia punya rasa
yang khas, yakni seperti perpaduan selai kacang dan ubi jalar, serta
tekstur daging buahnya seperti mentega. Mungkin karena lembek seperti mentega tanaman ini di luar negeri disebut peanut butter fruit. Walaupun buah tidak mengeluarkan wangi yang harum, namun buah yang sudah matang dan sekaligus bijinya bisa dimakan. Hmmm…
Buah kacang amazone yang masih mentah berwarna hijau, lalu mendekati matang berwarna orange, dan saat matang berwarna merah. Perpaduan warna ini menjadikan tanaman ini menjadi indah dipandang mata.
Tanaman ini memiliki warna daun berbeda dari ujung tangkai hingga pangkalnya.Namun berdasarkan hasil pengamatan, semua daun kacang amazone dari ujung hingga pangkal berwarna sama, yaitu hijau sedang. Bentuk
daun berbentuk oval dan terlihat tebal, dengan tulang daun berbentuk
menyirip, serta sisi daun bergelombang. Tentu saja ciri-ciri daun
seperti ini berbeda dengan melinjo yang berdaun tipis dan berbeda warna
dari pangkal hingga ujung tangkai. Namun daun tidak terlihat lebat.
Ia termasuk tumbuhan berkayu, namun batang tidak tumbuh membesar dan tumbuhan ini bisa hidup dengan mencapai ketinggian 5 hingga 20 meter. Ia pun dapat dikembangbiakan dengan stek maupun cangkok. Nah, selain dapat dimakan, ia pun cocok dijadikan tanaman yang bisa memperhias pekarangan, karena buahnya yang indah ber warna-warni, lho!
Bagi Anda yang tertarik menanam kacang
amazone dalam media pot alias tabulampot, Anda bisa membeli bibit
tanaman hasil cangkokan di penangkar buah. Media tanam kacang ini bisa
menggunakan tanah biasa atau tanah humus. Anda pun bisa menanamnya di
dalam pot berukuran > 60 cm.
Selain itu perawatannya mudah kok, Anda hanya
cukup memberi pupuk NPK 15:15:15 sebanyak 2 sendok makan setiap 3-4
bulan sekali. Setelah tanaman tidak mengeluarkan pucuk baru, lakukan
pemupukan kaya unsur PK sebanyak 5-15 gram yang diencerkan dengan 5
liter air hingga tanaman berbuah.
Untuk penyiramannya, karena tanaman ini
tergolong tanaman yang berkebutuhan air sedang, Anda hanya cukup
menyiramnya 1 kali sehari. Selain itu, pastikan juga Anda menyimpan
tanaman ini di daerah dengan paparan sinar matahari yang penuh atau full sun, ya! Mudah kan?