masukkan script iklan disini
Potret Pertanian -Selamat Sore menjelang malam sagabat Potret dimanapun berada, hem keren ya judul posting malam ini, he he he pakek bahasa Urang asing, alias bahasa inggris, kebetulan nih lewat dijalan setinjau laut yang menghubungkan derah solok padang sumatera barat, beberapa hari yang lalu ,kebetulan baru bisa update sekarang, tapi tidak apa-apa daripada tidak sama sekali, he he....
Taman Hutan Raya Bung Hata terletak di jalan raya padang solok yang merupakan suatu kawasan cagar alam hutan primer Sumatera Barat yang berfungsi melestarikan plasma nutfah, perlindungan sumber daya alam, pendidikan dan penelitian, pembinaan cinta alam, dan sekaligus sebagai tempat rekreasi. TRBH merupakan bagian dari Taman Nasional Kerinci Seblat.
Luas keseluruhan kawasan mencapai 70 ribu hektare. Secara umum kawasan ini merupakan kawasan pegunungan dan perbukitan yang berada pada ketinggian 300-700 m dpl serta merupakan bagian dari jajaran Bukit Barisan yang membentang dari utara ke selatan.
Dibandingkan dengan pusat Kota Padang, suhu di kawasan TRBH cukup sejuk bekisar antara 19-26˚C. Sedangkan curah hujan rata-rata di kawasan ini cukup tinggi mencapai 6.000-7.000 mm/tahun dengan kelembaban udara berkisar antara 52-89%.[2]
Arah angin pada bulan April-Mei umumnya mengarah ke timur dan bertiup dari arah Barat dan Barat Laut. Sedangkan pada bulan Juni-September, angin bertiup dari Timur atau Tenggara ke arah Barat. Berdasarkan data tersebut di atas, iklim di area TRBH termasuk tipe iklim A berdasarkan klasifikasi iklim menurut Schmidt dan Fergusson. Kawasan TRBH merupakan kawasan perembesan air tanah bagi Kota Padang. Tanah penutup yang mendominasi terdiri atas bongkahan batu andesit, pasir lanau, dan pasir lempung yang mengindikasikan bahwa perembesan air berlangsung lambat hingga sedang, terutama di bagian utara dan selatan area TRBH.
Di dalam kawasan TRBH mengalir 14 buah sungai, beberapa di antaranya bermuara ke Padang, seperti Batang Arau, Batang Kuranji, dan Batang Air Dingin. Sumber wikipedia.
Dibandingkan dengan pusat Kota Padang, suhu di kawasan TRBH cukup sejuk bekisar antara 19-26˚C. Sedangkan curah hujan rata-rata di kawasan ini cukup tinggi mencapai 6.000-7.000 mm/tahun dengan kelembaban udara berkisar antara 52-89%.[2]
Arah angin pada bulan April-Mei umumnya mengarah ke timur dan bertiup dari arah Barat dan Barat Laut. Sedangkan pada bulan Juni-September, angin bertiup dari Timur atau Tenggara ke arah Barat. Berdasarkan data tersebut di atas, iklim di area TRBH termasuk tipe iklim A berdasarkan klasifikasi iklim menurut Schmidt dan Fergusson. Kawasan TRBH merupakan kawasan perembesan air tanah bagi Kota Padang. Tanah penutup yang mendominasi terdiri atas bongkahan batu andesit, pasir lanau, dan pasir lempung yang mengindikasikan bahwa perembesan air berlangsung lambat hingga sedang, terutama di bagian utara dan selatan area TRBH.
Di dalam kawasan TRBH mengalir 14 buah sungai, beberapa di antaranya bermuara ke Padang, seperti Batang Arau, Batang Kuranji, dan Batang Air Dingin. Sumber wikipedia.
Sesuai dengan judul Postingan diatas membuat saya harus berhenti sejenak untuk menjepret sambil mengenang sesuatu yang terjadi 6 tahun yang lalu, ketika saya sedang mendinginkan otak menikmati segarnya udara ditaman ini. sambil bernyayi-nyanyi kecil mendendangkan lagu milik ari laso yang berjudul Hampa,. hem tapi gak dilanjutkan deh ceritanya takut ada yang marah he he cukup sekian saja ya, lagian artikel ini cukup untuk mengingatkan saya bahwa ada hal yang special ditaman hutan raya bunghatta.