-->
  • Jelajahi

    Copyright © POTRET PERTANIAN
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Neem Oil, Sang Pestisida Nabati

    Prasetyo Budi
    Selasa, Desember 20, 2016, Selasa, Desember 20, 2016 WIB Last Updated 2016-12-20T14:55:36Z


    masukkan script iklan disini
    Potret Pertanian -Selamat malam sahabat dimanapun anda berada, ketemu lagi malam ini di websederhana yang ingin selalu berbagi solusi dan informasi dibidang pertanian, sebagai admin saya berharap semua yang ada di websederhana ini akan dapat bermanfaat bagi sahabat petani dimanapun anda berada, sekalipun dalam postingan demi postingan yang ada sebagian besar ada yang copas dari berbagai sumber, itu dmi terlaksananya komitmen kami sebagai website yang berusaha untuk selalu berbagi solusi dan informasi yang selanjutnya dapat bermanfaat buat kita semua, aamiin.
     
    Baiklah sahabat Potret Pertanian kali ini saya akan berbagi tentang Neem Oil, Sang Pestisida Nabati yang saya retwit dari  Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura semoga saja bermanfaat untuk meningkatkan hasil dan kualitas produk-produk pertanian yang kta budidayakan, ok selamat malam dan selamat menyimak dan terimakasih telah berkunjung.

    Organisme penganggu tanaman (OPT) sering menjadi masalah berbagai solusi selalu dikembangkan demi mengantisipasinya. tanaman Nimba bisa menjadi satu dari beberapa tumbuhan sumber bahan pestisida yang dapat dimanfaatkan untuk pengendalian OPT.

    Tanaman Nimba yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati adalah daun dan bijinya. Ekstrak daun dan biji Nimba mengandung senyawa aktif utama azadirachtin. Selain bersifat sebagai insektisida, Nimba juga memiliki sifat sebagai fungisida, bakterisida, maupun akarisida.

    Dataran rendah dan lahan kering dengan ketinggian 0-800 meter di atas permukaan laut menjadi habitat yang sempurna untuk pertumbuhan Nimba. Tanaman ini umumnya berbuah pada umur 3-5 tahun, dan pada umur 10 tahun tanaman mulai produktif berbuah. Buah yang dihasilkan dapat mencapai 50 kilogram per pohon, sesuai dengan usia tanamannya. Meski begitu, Nimba hanya berbuah setahun sekali (sekitar Desember-Januari).

    Berdasarkan kandungan bahan aktifnya, biji dan daun nimba mengandung azadirachtin, meliantriol, salanin, dan nimbin—hasil metabolit sekunder dari tanaman Nimba. Senyawa aktif tanaman Nimba tidak membunuh hama secara cepat. Walau begitu, zat dari Nimba berpengaruh terhadap daya makan, pertumbuhan, daya reproduksi, proses ganti kulit, menghambat perkawinan dan komunikasi seksual, penurunan daya tetas telur, dan menghambat pembentukan kitin. Selain itu juga berperan sebagai pemandul.

    Nimba mempunyai sederet keunggulan. Di alam, senyawa aktif Nimba mudah terurai, sehingga kadar residu relatif kecil. Cara kerja Nimba pun spesifik, sehingga aman terhadap musuh alami dan vertebrata lainnya (manusia dan ternak). Nimba tak menimbulkan resistensi, karena jumlah senyawa aktifnya lebih dari satu. Dengan keunggulan di atas, produk pertanian berkualitas prima dan kelestarian ekosistem tetap terpelihara.
    Informasi lebih lanjut : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini