-->
  • Jelajahi

    Copyright © POTRET PERTANIAN
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Rahasia Sukses Bertanam Cabe Dimusim Hujan

    Prasetyo Budi
    Jumat, Maret 03, 2017, Jumat, Maret 03, 2017 WIB Last Updated 2017-03-03T10:10:16Z


    masukkan script iklan disini
    Potret Pertanian - Bercocok tanam atau membudidayakan tanaman tidak semudah yang kita bayangkan, banyak gendala yang dihadapi para petani, Mulai dari Musim, hingga faktor faktor lain yang dapat menurunkan hasil kualitas dan kuantitas produksi tanaman yang dibudidayakan. Bahkan tak jarang petani mengalami kegagalan yang mengakibatkan kerugian bagi pelaku pertanian yang diakibatkan faktor faktor penggangu tanaman. 

    Kali ini saya akan bahas mengenai musim, Pada musim penghujan atau curah hujan yang tinggi banyak berpengaruh atau menjadi momok bagi petani cabe dalam membudidayakannya. karena pada musim ini akan banyak menimbulkan berbgai macam penyakit atau OPT ( Organisme Penggangu Tanaman), pada musim curah hujan tinggi akan mempercepat populasi penyakit yang banyak di sebabkan oleh jamur atau fungi. nah kali ini saya akan berbagi tips Rahasia Bertanam Sukses Bertanam Cabe Dimusim Hujan.

    Musim penghujan selalu menjadi momok bagi petani cabai. Akibat hujan, tanaman mudah terkena penyakit sehingga produksi menurun dan harganya mahal di pasaran.

    "Panen cabe di luar musim tanam yang aman bukanlah mimpi," kata Dekan Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Anisur Rosyad di sela-sela panen cabai hasil produksi mereka, Selasa, 1 Maret 2017.

    Ia mengatakan, bisnis cabai tak selalu cerah seperti warnanya yang merah. Harganya pun seringkali wah.

    Risiko gagal panen, kata dia, selalu menghantui petani cabai saat musim penghujan dan kemarau basah. Kelembaban tinggi di musim hujan sangat nyaman bagi patogen penyebab penyakit mudah menyerang dan mengakibatkan petani merugi jika tak siap mengantisipasi.

    Salah satu penyakit pada tanaman cabai yang menjadi momok petani di musim hujan adalah antraknosa atau istilah umumnya pathek yang disebabkan oleh jamur Colletotrichum capsici. Penyakit ini menyerang saat tanaman cabai mulai berbuah, sehingga berdampak besar terhadap produksi.

    Ia menambahkan, harga cabai yang melambung tinggi sejak awal 2017 dipicu oleh gagal panen akibat penyakit ini. "Fakultas Pertanian Unsoed sebagai bagian dari perguruan tinggi yang memiliki kepedulian terhadap permasalahan pertanian di masyarakat membuktikan bahwa bertanam cabai merah di musim hujan tetap bisa sukses, asalkan petani mengetahui rahasianya," kata dia.

    Sekretaris Experimental Farm Fakultas Pertanian Unsoed Dyah Susanti mengatakan, rahasia tanam cabai di musim hujan yakni pemanfaatan teknologi secara tepat guna.

    "Metode ini memadukan pemilihan lahan yang tepat, penggunaan varietas cabai yang tahan hama–penyakit, budidaya sehat dengan sanitasi lingkungan yang memadai, serta pengendalian hama-penyakit yang tepat," ujar dia.

    Selain itu, kata dia, lahan dengan drainase yang baik mengurangi kelembaban berlebih pada lingkungan tanaman. Selanjutnya, varietas yang tahan akan menjamin agar kehilangan hasil akibat hama dan penyakit dapat ditekan.

    Tips lainnya, kata dia, pembersihan gulma akan mengurangi inang bagi patogen dan hama tanaman cabai. "Penggunaan biopestisida juga bisa mengurangi intensitas serangan patogen hama," kata Dyah.
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini