masukkan script iklan disini
POTRET PERTANIAN - Sahabat Potret dimanapun berada, semoga kita selalu dilimpahkan rejeki, kesehatan serta dimudahkan semua urusan kita, aamiin. Sahabat kali ini saya akan mengajak sahabat semua untuksedikit memahami Pengertian Pola tanam dalam pertanian, mungkin saja ada yang belum paham dengan istilah tersebut.
Sering kita dengar istilah pola tanam, namun apa sebenarnya pola tanam itu? Secara pengertian, pola tanam adalah usaha penanaman pada sebidang lahan dengan mengatur susunan tata letak dan urutan tanaman selama periode waktu tertentu termasuk masa pengolahan tanah dan masa tidak ditanami selama periode tertentu.
Pola tanam di daerah tropis, biasanya disusun selama satu tahun dengan memperhatikan curah hujan, terutama pada daerah atau lahan yang sepenuhnya tergantung daricurah hujan. Maka pemilihan jenis/varietas yang ditamanpun perlu disesuaikan dengan keadaan air yang tersedia ataupun curah hujan.
Pola tanam sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu pola tanam monokultur dan pola tanam polikultur. Pola tanam monokultur adalah pertanian dengan menanam tanaman sejenis. Misalnya sawah ditanami padi saja, jagung saja, atau kedelai saja.
Tujuan menanam secara monokultur adalah meningkatkan hasil pertanian. Kelebihan sistem ini yaitu teknis budidayanya relatif mudah karena tanaman yang ditanam maupun yang dipelihara hanya satu jenis. Sedangkan kelemahan sistem ini adalah tanaman relative mudah terserang hama maupun penyakit.
Sedangkan pola tanam Polikultur ialah pola pertanian dengan banyak jenis tanaman pada satu bidang lahan yang terusun dan terencana dengan menerapkan aspek lingkungan yang lebih baik. Pola tanam ini memiliki kelebihan antara lain dapat mengurangi serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), hal ini dikarenakan tanaman yang satu dapat mengurangi serangan OPT lainnya, selain itu siklus hidup hama atau penyakit dapat terputus.
Keuntungan lain adalah bisa menambah kesuburan tanah. Misalnya dengan menanam tanaman yang mempunyai perakaran berbeda, misalnya tanaman berakar dangkal ditanam berdampingan dengan tanaman berakar dalam, maka tanah disekitarnya akan lebih gembur.
Selain itu dengan pola tanam polikultur, petani bisa Memperoleh hasil panen yang beragam. Penanaman lebih dari satu jenis tanaman akan menghasilkan panen yang beragam. Ini menguntungkan karena bila harga salah satu komoditas rendah, dapat ditutup oleh harga komoditas lainnya.
Namun ada pula beberapa kelemahan dalam pola tanam polikultur, seperti terjadinya persaingan penyerapan unsur hara antar tanaman ataupun benyaknya OPT sehingga lebih sulit dalam pengendaliannya.
Pola tanam polikultur sendiri terbagi lagi menjadi beberapa jenis yaitu tumpang sari (intercropping), tumpang gilir (multiple cropping), tanaman bersisipan (relay cropping), tanaman campuran (mixed cropping) dan tanaman bergiliran (sequential planting). (Maya/Ybh)
Informasi Terkait : BPTP Sumatera Selatan
Pola tanam di daerah tropis, biasanya disusun selama satu tahun dengan memperhatikan curah hujan, terutama pada daerah atau lahan yang sepenuhnya tergantung daricurah hujan. Maka pemilihan jenis/varietas yang ditamanpun perlu disesuaikan dengan keadaan air yang tersedia ataupun curah hujan.
Pola tanam sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu pola tanam monokultur dan pola tanam polikultur. Pola tanam monokultur adalah pertanian dengan menanam tanaman sejenis. Misalnya sawah ditanami padi saja, jagung saja, atau kedelai saja.
Tujuan menanam secara monokultur adalah meningkatkan hasil pertanian. Kelebihan sistem ini yaitu teknis budidayanya relatif mudah karena tanaman yang ditanam maupun yang dipelihara hanya satu jenis. Sedangkan kelemahan sistem ini adalah tanaman relative mudah terserang hama maupun penyakit.
Sedangkan pola tanam Polikultur ialah pola pertanian dengan banyak jenis tanaman pada satu bidang lahan yang terusun dan terencana dengan menerapkan aspek lingkungan yang lebih baik. Pola tanam ini memiliki kelebihan antara lain dapat mengurangi serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), hal ini dikarenakan tanaman yang satu dapat mengurangi serangan OPT lainnya, selain itu siklus hidup hama atau penyakit dapat terputus.
Keuntungan lain adalah bisa menambah kesuburan tanah. Misalnya dengan menanam tanaman yang mempunyai perakaran berbeda, misalnya tanaman berakar dangkal ditanam berdampingan dengan tanaman berakar dalam, maka tanah disekitarnya akan lebih gembur.
Selain itu dengan pola tanam polikultur, petani bisa Memperoleh hasil panen yang beragam. Penanaman lebih dari satu jenis tanaman akan menghasilkan panen yang beragam. Ini menguntungkan karena bila harga salah satu komoditas rendah, dapat ditutup oleh harga komoditas lainnya.
Namun ada pula beberapa kelemahan dalam pola tanam polikultur, seperti terjadinya persaingan penyerapan unsur hara antar tanaman ataupun benyaknya OPT sehingga lebih sulit dalam pengendaliannya.
Pola tanam polikultur sendiri terbagi lagi menjadi beberapa jenis yaitu tumpang sari (intercropping), tumpang gilir (multiple cropping), tanaman bersisipan (relay cropping), tanaman campuran (mixed cropping) dan tanaman bergiliran (sequential planting). (Maya/Ybh)
Informasi Terkait : BPTP Sumatera Selatan