masukkan script iklan disini
Tring... tring... baru saja duduk Hand phone ku berdering. "Hallo asalamualaikum" sapaku sambil menyeruput dinginnya kopi es, "Hallo Asalamualaikum Om.." suara anak kecil diseberang. "Iya ini siapa ya?" tanyaku penasaran, "ini Adek, Om,.. Kata bapak minta tolong om antarin adek ke Pasar raya beli buku om" jelasnya, "Oh adek, iya kalau gitu sebentar lagi om kerumah jemput adek, Tunggu Sebentar ya dek" terangku ke keponakan.
Tanpa pikir panjang saya habiskan kopi es dan lansung genjot motor buntut melintasi padatnya lalulintas dikota padang. sejurus kemudian saya sudah berada dirumah kakak dan langsung melaju menuju pasar raya untuk membeli perlengkapan sekolah keponakan saya.
Singkat Cerita kami sudah selesai membeli peralatan sekolah keponakan dan langsung bergegas pulang, sepanjang jalan keponakan saya banyak bertanya ini-itu dan saya iya-iyakan saja, disamping memang tak begitu terdengar suaranya karena aku pakai helm.
Sesampai dirumah, entah kenapa keponakan saya langsung berlari kekamar dan mengambil sebuah buku, sejenak dia buka dan langsung dia sodorkan kepada saya, Tak tau apa maksudnya dia sodorkan buku tersebut dengan muka sedikit panik.
"Om... Coba lihat buku adek dan lihat jawaban soal yang guru adek berikan," sambil membuka halaman buku dengan mimik muka sedikit gundah, " memang kenapa dek dengan buku ini" tanyaku penasaran, "Ini Lo om soal dari guru disekolah adek, jawabnya salah" jelasnya sambil menunjuk sebuah lembar soal.
Sambil manggut - manggut sok serius saya membaca kertas tersebut, "iya kak ini jawabnya sudah benar, tidak ada yang salah kok, dimana memang kok adek bilang salah" tanyaku kepadanya, "ini om, Presiden Indonesia!" jelasnya dengan muka serius, "Ya itu sudah benar dek Presiden Indonesia" terangku sok serius juga.
"Enggak Om salah ini, Jawabnya bukan Ir. Joko Widodo" jelasnya degan muka sedikit merah dan terlihat ketakutan, barangkali takut nilainya kurang dan kena protes sama bapaknya, "Benar Adek..... jawabnya sudah benar, Prasiden Indonesia sekarang ini adalah Ir. Joko Widodo," terangku kapadanya.
"Tapi adek tadi pas dijalan lihat, PRABOWO PRESIDENKU, bukan Joko widodo lo om." terangnya meyakinkan aku, "dimana adek melihatnya kok bukan Jokowi Presiden Indonesia" Tanyaku balik penasaran mendengar penjelasanya.
"Itu Om, pas kita berhenti dilampu merah, kan ada gambar besar diatasnya yang mengatakan PRABOWO PRESIDENKU", terangnya kembali menyakinkan sekali, Ah... kali ini mebuat kening saya berkerut mendengar penjelasan anak kecil yang baru duduk dibangku SD kelas 4 ini.
Yah aku baru ingat, disepanjang jalan memang terdapat Baleho dan poster besar yang mengatakan "PRABOWO PRESIDENKU", "Oh o.... itu dek, Poster yang besar itu, iya dek Itu Calon Presiden Indonesia yang baru akan dipilih besok tahun 2019, Itu baru Calon Presiden Bukan Presiden Indonesia, Yang sekarang ini Presiden Indonesia adalah Jokowi dan wakilnya jusuf kalla, seperti jawaban adek tadi" Jelasku kepadanya yang terlihat penasaran.
"Tapi tadi jelas om bacanya Prabowo Presidenku" katanya kembali mempertahankan apa yang dia lihat tadi, Aku jadi berfikir bagaimana menjelaskanya supaya dia mengerti dengan jawabnku dan menyakinkan dia bahwa jawabanya yang disoal itu benar.
"Begini dek,.. Tadikan kita sebentar berhentinya, dan tulisan itukan diatas kita jadi adek tidak begitu jelas membacanya karna kan om sering lihat ada kok tulisanya Calon Preside, tapi kecil mungkin tidak terbaca saa adek tadi" terangku meyakinkan dia, diapun terlihat menggut-manggut spertinya dia puas atas jawaban saya dan bangga dengan jawaban dia dala soal bahwa jawabnya benar.
Jadi ingat masa-masa Sd saya dulu, dimana setiap saat kepala sekolah menyuruh kami untuk menghafal siapa Presiden, wakil Presiden dan seluruh Kabinet yang ada kala itu, Yang mana jika kami tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut siap-siap jidat kami akan dicoret dengan kapur tulis.
Semoga saja pengalaman ini hanya milik saya dan tidak terjadi pada pembaca sekalian, semoga saja para orang-orang hebat yang ada di Indonesia ini lebih bijak lagi dalam melakukan promosi, terlebih memasang baleho poster dengan bahasa-bahasa yang lebih tepat, karena keberadaan baleho dan poster tersebut biasa dipasang ditempat-tempat yang strategis yang bisa dibaca siapa saja, termasuk anak-anak kecil yang sedang baru belajar membaca.