masukkan script iklan disini
- Nama umum - bahan aktif diusulkan oleh organisasi profesi spt Entomological Society of America kemudian disetujui oleh lembaga internasional, digunakan dlm forum ilmiah, skripsi Ex. Karbofuran.
- Nama dagang, Nama yg diberikan oleh produsen/formulator yg membuatnya atau yg memperdagangkannya, Ex. Furadan,Currater,Darmafur dll.
- Nama kimia, Nama yg digunakan oleh ahli kimia dlm menjelaskan suatu senyawa kimia sesuai dg rumus bangun senyawa pestisida tersebut digunakan jika membicarakan aspek kimia dari pestisida tersebut, Ex.2,3-dihidro, 2,2-dimetyl-7-benzonil metilkarbamat
BERDASARKAN
SIFAT FISIK
- Berbentuk padat : tepung, butiran, pellet
- Berbentuk cairan
- Berbentuk pasta dan aerosol
-
Algisida : alga, ex. Dimanin
-
Akarisida :
tungau, ex. Kelthene
-
Avisida : burung, ex. Avitrol
-
Bakterisida : bakteri, ex. Agrymicin
-
Fungisida :
jamur, ex. Dithane
-
Herbisida :
gulma, ex. Gramoxon
-
Insektisida : serangga, ex. Tamaron
-
larvisida ;
larva, ex. Dipel
-
Moluskisida : siput, ex. Brestan
-
Nematisida : nematoda, ex. Nemacur
-
Rodentisida : tikus, ex. Racumin
-
Termisida ;
rayap, ex. Sevidol
Berdasarkan OPT sasaran
Herbisida
. Sasaran: Gulma
. Cara kerja: Kontak dan sistemik
. Contoh:
kontak: paraquat
Sistemik:glifosat, sulfosat
. Selektivitas herbisida
. Waktu aplikasi: penting
Nematisida
- Sasaran: Nematoda
- Aplikasi: Fumigan dan non fumigan
Contoh fumigan:
Methyl bromide, Chloropicrin,
Dazomet, dll
Contoh non-fumigan:
Nemacur, Furadan, nematisida
botani dari tagetes.
Algisida
- Sasaran: Ganggang di perairan
- Aplikasi: Fumigan dan non fumigan
- Kandungan: Kalsium hipoklorit,
Sodium hipoklorit, Sodium klorit
Akarisida
- Sasaran: Tungau
- Jenis: Sintetis dan Mikoinsektisida
- Cara aplikasi: Penyemprotan dan Dust
- Contoh bahan aktif:
propagit, dikofol, dinobuton,
dan sulfur
Rodentisida
- Sasaran: Tikus
- Cara kerja:
Racun akut
Racun kronis
- Mekanisme peracunan:
Antikoagulan
- Aplikasi: Umpan dan Fumigan
Termitisida
- Sasaran: Rayap
- Aplikasi: Pra/post
1. soil treatment
2. wood treatment
- Mekanisme: Injeksi, penyemprotan
- Contoh: Biflex 25 EC.
Berdasarkan
pengaruhnya terhadap OPT
- Atraktan : penarik serangga, ex. Metil eugenol
- Antifeedan : menghambat aktivitas makan
- Kemosterilan : Pemandul serangga, cth. Ornitrol
- Defolian : Penggugur daun, cth. Folex
- Desikan : mengeringkan bagian tanaman dan
serangga, ex. Asam arsenik
- Desinfektan : membasmi mikroorganisme yang
berbahaya, ex. Trikhlorofenol
- Growth regulator : menghentikan, mempercepat atau
menghambat proses pertumbuhan tanaman
atau serangga, cth. Gibberelin
- Repelen : penolak hama, cth. kamper
Berdasarkan
pengaruhnya terhadap OPT
- Sterilan tanah dr gulma, cth
.Amoniumthiosianat
- Pengawet kayu, cth. Penta Cloro
Phenol
- Stikker,perekat, cth. Teepol
- Surfaktan, perata, cth. Triton
- Inhibitor,penghambat, cth. Phosphon
- Stimulan, perangsang, cth. Atonik
Berdasarkan
cara masuk
a. Racun perut
masuk melalui makanan,meracun lambung dan mengganggu alat pencernaan makanan
efektif utk serangga dg tipe
mulut chewing
Ex. Parathion
b. Racun
Kontak
masuk melalui kutikula serangga,
yg kontak dg bahan kimia
Ex. Monokrotofos
c. Racun
fumigan/pernafasan
masuk melalui alat pernafasan
(spiracel)
Ex. fumigan
Cara
masuk ke tubuh serangga
Cara
kerja (mode of action)
a.
Peracun fisik
bekerja secara fisik, misal terjadi dehidrasi yaitu keluarnya air dari
dlm tubuh serangga
Ex. Silica aerogel
b. Peracun protoplasma
bekerja dg mengendapkan protein
dlm tubuh serangga
Ex. Sodium arsenat
c. Peracun
pernafasan
bekerja dg jalan menghambat
aktivitas enzim pernafasan
Ex. HCN
Konsep
Awal: PENTING !!!!
Cara Masuk
Pestisida VS Cara Kerja
Efek kontak Racun syaraf
Efek perut Racun
perut
Efek
fumigan Racun pernafasan IGR
Berdasarkan
sifat kimia
l Insektisida organik, mengandung
unsur karbon
–
Organik alami, terbuat dari tanaman dan bahan alami lainnya (pestisida
hayati, nabati/botani)
–
Organik sintetik, merupakan hasil buatan pabrik dg sintesa kimiawi
l Insektisida anorganik, tdk
mengandung unsur karbon spt.metil bromida
Berdasarkan
struktur kimia
a.
Organoklorin
b.
Organofosfat
c.
Karbamat
d.
Piretroid sintetik
a.
Organoklorin
- Kandungan:
karbon,klorin,hidrogen,kadang-kadang oksigen
- Bersifat racun syaraf
- Toksik thd
serangga,mamalia,burung,ikan
- Persisten dlm tanah
- Ex. DDT(Dicloro Difenyl
Tricloroetana)
b. Organofosfat
- Mengandung fosfor
- Lebih beracun thd manusia dan
vertebrata lainnya dibanding organoklorin
- Berspektrum luas
- Persisten dalam tanah
- Bekerja sebagai racun syaraf
- Ex. Malathion
c.Karbamat
- Mengandung asam karbamat
- Toksisitasnya rendah thd manusia
- Ex. karbofuran
d. Piretroid sintetik
- Kelompok insektisida organik
sintetik
- Digunakan sejak th 1970-an
- cepat mematikan serangga
- Toksisitasnya rendah thd manusia
- Cepat terurai di alam
- Ex. piretrum dan sinerin yg berasal
dr bunga Chrysanthenum
Pergerakan setelah aplikasi
A. Sistemik
insektisida
diserap oleh organ-organ tanaman, baik lewat akar,batang dan daun, selanjutnya
insektisida mengikuti gerakan cairan tanaman dan ditransportasikan ke bagian
lain tanaman baik ke atas dan ke bawah maupun ke titik tumbuh
B. Nonsistemik
setelah
diaplikasikan ke tanaman hanya menempel di bagian luar tanaman
C. Sistemik lokal
insektisida
dpt diserap oleh jaringan tanaman terutama daun tetapi tdk ditransportasikan ke
bagian tanaman lainnya
Formulasi pestisida
- Campuran antara bahan aktif (Active
ingredient) dengan bahan tambahan (inert ingredient) yang memungkinkan
pestisida dapat diaplikasikan secara praktis
–
Mudah
dalam penanganan
–
Mudah
dalam pengangkutan
–
Mudah
dalam penyimpanan
- Bahan aktif bahan penyusun
terpenting dr suatu pestisida yang bersifat racun
- Bahan tambahan untuk memudahkan
dalam penggunaan terdiri dari:
-
bahan pembawa
-
bahan perekat
-
bahan perata
- Bentuk akhir dari pestisida yg dpt
digunakan langsung oleh petani
- Terdiri dari: bahan aktif, bahan
pembantu /pembawa
- Bahan aktif;senyawa kimia atau bahan
bioaktif lainnya spt: mikroorganisme, ekstrak tanaman,yg mempunyai efek
meracuni OPT/efek lainnya spt. menolak serangga,menarik seranggadll.
- Bahan pelarut :
alkohol,
minyak tanah,xylene dan air
- Bahan pengencer:
kaolin,tanah
liat,talk,tepung gaplek
- Bahan sinergis:
sesamin,
piperonil butoksida
- Bahan pembasah:
dari
deterjen yg kering
Formulasi cair
a. Emulsifiable Concentrate (EC)
Pestisida
berbentuk pekat, bila dicampur air akan membentuk emulsi.
Digunakan
dg cara disemprotkan
Bentuk
formulasi yg banyak digunakan saat ini
b. Soluble Concentrate in Water (SCW) atau
Water Soluble Concentrate (WSC)
mirip
EC tapi bila dicampur dg air membentuk larutan homogen
c. Aquaeous Solution (AS) atau Aquaeous
Concentrate (AC)
larutan
pekat jika ditambah air akan membentuk larutan homogen
d. Soluble Liquid (SL)
larutan
pekat bila ditambah air membentuk larutan homogen, digunakan dg disemprotkan
e.
Flowable (F), Flowable in Water (FW)
konsentrat cair yg sangat pekat (mirip
pasta,tapi masih
Dpt dituangkan) bila dicampur air membentuk
emulsi
f.
Ultra Low Volume (ULV)
sediaan khusus utk penyemprotan dg volume ultra
rendah, sudah siap pakai tanpa dicampur lagi dg
air
g.
Aerosol
digunakan
di rumah tangga. insektisida dilarutkan dlm larutan yg mudah menguap, diberi
tekanan dlm kaleng dg gas karbondioksida, apabila disemprotkan larutan akan mjd partikel yg kecil dan cepat menguap
ex.
Baygon
Sediaan Padat
a. Wettable Powder (WP)
bentuk
tepung bila dicampur air membentuk suspensi, penggunaan dg penyemprotan
b. Soluble Powder (SP)
bentuk
tepung bila dicampur air membentuk larutan sejati
c. Butiran (granule/G)
bentuk
sediaan siap pakai dg konsentrasi rendah,digunakan dg cara ditaburkan baik dg
tangan maupun mesin penabur
d. Water Dispersible Granule (WG atau WDG)
mirip
G tapi penggunaannya diencerkan dg air dan disemprotkan
e. Seed
Dressing (SD) atau Seed Treatment (ST)
Bentuk tepung untuk perawatan benih
f.
Dust (D) atau tepung hembus
sediaan siap pakai yg digunakan dg cara
dihembuskan
g.
Umpan (B/bait) atau Ready Mix bait (RMB)
untuk rodentisida dan dicampurkan dg makanan
h. Slow
Release Formulation (SR)
insektisida
diselimuti oleh kapsul yg punya lubang mikroskopis shg insektisida keluar dr
kapsul secara perlahan-lahan
petani
tdk perlu sering menyemprot dan mengurangi bahaya bagi pekerja
Perbandingan karakter formulasi
Gejala
racun syaraf
- Eksitasi(kegelisahan),
didahului dg kegelisahan,
serangga menunjukkan perilaku membersihkan badan (antene dan bagian tubuh lain
dg mulut),lari, dan terbang luar biasa
Contoh gejala pyretrin pd ulat,
gerakan cepat, gelisah dg dorsal terangkat,kaki depan menggulung,kepala
bergerak-gerak, mandibel menggelepar dan muntah
2. Konvulsi (kekejangan)
3. Paralisis (kelumpuhan)
4. Kematian
FORMULASI
PESTISIDA
- Pekatan yang dilarutkan dengan air :
- DC : Dispersible concentrate
- EC : Emulsifiable concentrate
- SC : Suspension concentrate
- CS : Capsule suspension
-SL : Soluble concentrate
-SP : Soluble powder
- SG : Soluble granule
-WP : Wettable powder
-WG : Water granule
-AS : Aqueous solution
2. Pekatan yang dilarutkan dengan pelarut
organik
- OL : Oil miscible liquid
- OF : Oil miscible flowable
concentrate
-OP : Oil dispersible powder
3. Kelompok
yang tidak perlu pengenceran
- GR : Granule (G)
- DP : Dustable powder (D)
- UL : Ultra low volume (ULV)
- ED : Electrochargeable liquid
4. Kelompok
lainnya
- RB : Bait (siap digunakan)
- GE: Gas generating product
- AE : Aerosol dispenser
- EC (Emulsifiable concentrate) :
- Merupakan campuran bahan aktif
dengan bahan pengemulsi yang memungkinkan pestisida akan membentuk emulsi jika
ditambahkan pelarut air
- Sangat umum digunakan
- SC (Suspension concentrate)
- F (flowable/flowable
concentrate/flowable suspension)
- Akan membentuk suspensi jika
dilarutkan dalam air
- WP (wettable powder)
- Merupakan tepung terbasahkan,
mengandung bahan pembasah untuk memfasilitasi pencampuran tepung dengan air
- Tanpa adanya bahan pembasah
akan menyebabkan tepung terapung di air dan akan sulit tercampur
4. SL (Soluble concentrate)
- Jika dilarutkan dengan air
akan membentuk larutan sejati
- S (Solution/larutan), WSC
(Water soluble concentrate/pekatan terlarut dalam air, AS (Aqueous
solution/larut dalam air), AC (Aqueous concentrate/pekatan larut dalam air), L
(Liquid/cairan)
- SP (Soluble-water powder/tepung terlautkan dalam air)
- Dengan penambahan air akan
menghasilkan bentuk larutan sejati
- Aerosol
- Mengandung bahan aktif dalam
konsentrasi rendah yang biasanya diaplikasikan untuk droplet yang halus
- Bahan aktif dilarutkan dalam
pelarut organik yang mudah menguap
7. D (Dust)
Bahan aktif dicampur dengan
bahan-bahan padat berukuran 50-100 mikron sehingga didapatkan campuran yang
homogen
- G (granule)
- Merupakan pelet kecil
berbentuk bundar (0.3-1.3 mm) dengan bahan pembawa tanah liat
- Dapat digunakan untuk
keperluan pelepasan cepat/lambat
- B (bait)
- menggunakan bahan tambahan
berupa makanan yang biasa dimakan opt sasaran
Perbandingan
karakter formulasi
FISIKOKIMIA
PESTISIDA :
- Sifat Fisik : padat, kristal, liquid, berwarna, tidak berwarna
- Sifat kimia : berkaitan dengan ketahanan atau kestabilan di alam. Ada tiga faktor yang dapat menguraikan senyawa bahan aktif yaitu : sinar UV, mikroorganisme dan suhu
- Sifat biologi : terkait dengan daya toksisitasnya pada sasaran, sangat tergantung dengan dosis dan konsentrasi
- kisaran sasaran : luas dan
terbatas
Dosis :
Jumlah
pestisida yg diaplikasikan utk mengendalikan OPT pd setiap luas bidang sasaran
Liter/ha,
kg/ha, l/m3, gr/m3, gr/pohon
Kisaran
1 - 1,5 l/ha
Cth.
MIPC 0,5 kg/ha, jika kita menggunakan Mipcin 50 WP yg mengandung 50 % bahan
aktif MIPC, maka Mipcin yg harus digunakan adalah: 100/50 x 0,5 = 1 kg
Konsentrasi
:
Perbandingan
(persentase) antara bahan aktif dg bahan pengencer/pelarut
Jumlah
pestisida yg dicampurkan dlm satu liter air (atau bahan pengencer lainnya) utk
mengendalikan OPT tertentu
Cth. ml/l,
cc/l, gr/l
Kisaran 1,5 – 2 cc/l
potret pertanian
Rekomendasi :
Rekomendasi :
- FUNGISIDA UNTUK TANAMAN CABE DAN TOMAT
- PAKET FUNGISIDA & INSEKTISIDA UNTUK PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN
- PIANGGANG ATAU ANTRAKNOSA PADA TANAMAN CABAI