-->
  • Jelajahi

    Copyright © POTRET PERTANIAN
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    PIANGGANG ATAU ANTRAKNOSA PADA TANAMAN CABAI

    Prasetyo Budi
    Minggu, Februari 26, 2012, Minggu, Februari 26, 2012 WIB Last Updated 2016-09-01T10:00:51Z


    masukkan script iklan disini
    -->
    Bleacher 250 EC, Brantacol 70 WP  jagonya atasi pianggang atau antraknos
    Penyakit antraknosa atau patek pada tanaman cabai disebabkan oleh Cendawan Colletotrichum capsici Sydow dan Colletotrichum gloeosporioides Pens, penyakit antraknosa atau patek ini merupakan momok bagi para petani cabai karena bisa menghancurkan panen hingga 20-90 % terutama pada saat musim hujan, cendawan penyebab penyakit antraknosa atau patek ini berkembang dengan sangat pesat bila kelembaban udara cukup tinggi yaitu bila lebih dari 80 rH dengan suhu 32 derajat selsius biasanya gejala serangan penyakit antraknosa atau patek pada buah ditandai buah busuk berwarna kuning-coklat seperti terkena sengatan matahari diikuti oleh busuk basah yang terkadang ada jelaganya berwarna hitam. Sedangkan pada biji dapat menimbulkan kegagalan berkecambah atau bila telah menjadi kecambah dapat menimbulkan rebah kecambah. Pada tanaman dewasa dapat menimbulkan mati pucuk, infeksi lanjut ke bagian lebih bawah yaitu daun dan batang yang menimbulkan busuk kering warna cokelat kehitam-hitaman.

    Pengendalian Penyakit Antraknosa atau Pianggang
    1. Melakukan perendaman biji dalam air panas (sekitar 55 derajat Celcius) selama 30 menit atau perlakuan dengan fungisida sistemik yaitu golongan Deveconazol
    2. Penyiraman fungisida atau agen hayati yang tepat pada umur 5 hari sebelum pindah tanam.
    3. Memusnahkan bagian tanaman yang terinfeksi, namun perlu diperhatikan saat melakukan pemusnahan, tangan yang telah menyentuh (sebaiknya diusahakan tidak menyentuh) luka pada tanaman tidak menyentuh tanaman/buah yang sehat, dan sebaiknya dilakukan menjelang pulang sehingga kita tidak terlalu banyak bersinggungan dengan tanaman/buah yang masih sehat.
    4. Penggiliran (rotasi) tanaman dengan tanaman lain yang bukan famili solanaceae(terong, tomat dll) atau tanaman inang lainnya misal pepaya  karena berdasarkan penelitian IPB patogen antraknosa pada pepaya dapat menyerang  cabai pada pertanaman.
    5. Penggunaan fungisida Bleacher 250 EC,Brantacol 70 WP,Botanil 75 WP. khususnya pada periode pematangan buah dan terutama saat curah hujan cukup tinggi. Fungisida diberikan secara bergilir untuk satu penyemprotan dengan penyemprotan berikutnya, baik yang menggunakan fungisida sistemik atau kontak atau bisa juga gabungan keduanya.
    6. Penggunaan mulsa hitam perak, karena dengan menggunakan mulsa hitam perak sinar matahari dapat dipantukan pada bagian bawah permukaan daun/tanaman sehingga kelembaban tidak begitu tinggi.
    7. Menggunakan jarak tanam yang lebar yaitu sekitar 65-70 cm (lebih baik yang 70 cm) dan ditanam secara zig-zag ini bertujuan untuk mengurangi kelembaban dan sirkulasi udara cukup lancar karena jarak antar tanaman semakin lebar, keuntungan lain buah akan tumbuh lebih besar.
    8. Penyiangan / sanitasi gulma atau rumput-rumputan agar kelembaban berkurang dan tanaman semakin sehat.
    9. Jangan menanam cabai dekat dengan tanaman cabai  yang sudah terkena lebih dahulu oleh antraknosa / ppianggang, ataupun tanaman inang lain yang telah terinfeksi.
    10. Menjaga kelembapan tanah yang baik di musim penghujan.

    potret pertanian
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini