masukkan script iklan disini
Seperti yang akan potret bahas hari ini adalah budaya yang
berasal dari daerah jawa ini yaitu seni budaya kuda lumping, hari ini potret
meluangkan waktu untuk menghadiri acara peresmian Puskesmas baru yang berletak
di daerah tulang bawang barat kecamatan way kenanga desa mercu buana.
Dalam acara yang berlangsung sangat meriah tersebut dihadiri
oleh para guru dari sekolah dasar dan menengah serta para siswanya yang sengaja
memulangkan sebagian siswa dan sebagian lagi diajak menghadiri acara peresmian
Puskesmas yang dihadiri oleh Bupati Umar ahmad SP.
Seperti sd 2 balam jaya yang kelihatan sepi karena siswa
disekolah dasar tersebut dipulangkan
karena tenaga pengajarjarnya ikut menghadiri pesta peresmian Puskesmas yang
diresmikan oleh bupati Tulang Bawang Barat. Lalu seberapa pentingkah acara
peresmian tersebut yang mengharuskan para tenaga pengajar harus meninggalkan
sekolah serta menghentikan proses mengajar mereka kepada anak didik mereka,
Aneh memang menurut admin potret pertanian jika proses belajar mengajar harus
berhenti karena acara peresmian
Puskesmas yang ada dikecamatan way kenanga Tulang Bawang Barat.
Dilokasi acara persemian tersebut diadakan sebuah hiburan tradisional yaitu Kuda lumping Campursari Wargo Budoyo, meariknya kuda lumping yang satu ini agak berbeda dengan kuda lumping pada umumnya, Kuda lumping ini sedikit nyeleneh yang memakai biduan layaknya Orgen Tunggal dengan para Biduan seksi yang berkostum menantang mata para lelaki hidung belang. Menurut potret kesenian boleh saja dimodifikasi menjadi lebih menarik untuk menarik para peminat seni tersebut, tapi apa jadinya jika modifikasi tersebut menjadikan arti dari sebuah seni budaya yang menjadi warisan nenek moyang kita tersebut berubah arti. Atau tidak pada pekemnya yang telah diciptakan dari dahulu kala,! Menurut Potret boleh sekali dan tidak dilarang memodifikasi seni, tapi masalahnya dalam memodifikasi seni tersebut harus dipertimbangkan dengan baik supanya tidak menjadikan arti dari seni itu sendiri menjadi berubah arti.
Dipersilahkan Kuda lumping menggunakan Biduan untuk lebih
menariknya seni tersebut. Lalu pelaku
seni itu sendiri juga harus mempunyai atika dalam memeranka seni yang mereka
jalani, dan memahami kepada siapa seni itu akan akan dipertontonkan, tak panjas
jika yang menonton anak sekolah dasar dan smp harus menikmati totonan yang
seperti yang seharusnya ditonton oleh orang-orang yang sudah berumur dalam
artian 18 ++,
Semoga ini menjadi pelajaran berharg abuat kita semua untuk
tetap melestarikan budaya bangsa yang indah ini. Salam potret pertanian.
untuk melihat Vidionya silahkan Klik Disini