masukkan script iklan disini
Potret Pertanian. Hallo selamat malam.... Semoga sehat dan sukses selalu buat para sahabat Petani dimanapun berada. Tau Tanaman jenis sayur ini.?! Hem buah super hoots ini yang menjadi favorit semua orang dan mampu membakar lidah kita xi xi xi.
Dalam membudidayakan tanaman yang satu ini memang butuh extra banget, tidak mudah untuk menghasilkan prodak yang setiap pagi sudah ada di dapur mama, he he he. Banyak proses dan tahapan yang harus dilalui untuk mendapatkan produk tersebut. Mulai dari memilih benih, Cara Penyemaian Bibit Sayuran pengolahan lahan dan perawatan yang tidak mudah untuk menghasilkan produk sayuran yang baik dan bermutu tinggi. Tapi kali ini potret mengajak sahabat potret untuk menganalisa Jenis Penyakit Tanaman Cabe Fase di Persemain. Okblangsung saja simak ulasan berikut untuk lebih jelasnya.
Pemeliharaan bibit cabai merah (Capsicum annum L.) di persemaian memegang peranan penting untuk mendukung keberhasilan penanaman di lapangan. Namun dalam pemeliharaan bibit di persemaian tersebut selalu dijumpai adanya gangguan hama dan penyakit yang dapat menimbulkan kerugian, menyebabkan persediaan bibit menjadi berkurang. Berikut beberapa jenis penyakit yang menyerang di lahan persemaian cabai merah :
1. Bakteri
1. Bakteri
Penyakit : Layu bakteri
Patogen : Ralstonia solanacearum
Gejala : Tanaman muda layu yang dimulai dari pucuk, selanjutnya seluruh bagian tanaman layu dan mati
Patogen : Ralstonia solanacearum
Gejala : Tanaman muda layu yang dimulai dari pucuk, selanjutnya seluruh bagian tanaman layu dan mati
Pencegahan dan pengendalian :
1. Media untuk penyemaian menggunakan lapisan sub soil 1,5-2 m di bawah permukaan tanah), pupuk kandang matang yang halus dan pasir kali pada perbandingan 1:1:1. Campuran media ini di- pasteurisasi selama 2 jam.
2. Semaian yang terinfeksi penyakit harus dicabut dan dimusnahkan, media tanah yang terkontaminasi dibuang.
3. Naungan persemaian secara bertahap dibuka agar matahari masuk dan tanaman menjadi lebih kuat.
4. Penggunaan fungisida/bakterisida selektif dengan dosis batas terendah.
1. Media untuk penyemaian menggunakan lapisan sub soil 1,5-2 m di bawah permukaan tanah), pupuk kandang matang yang halus dan pasir kali pada perbandingan 1:1:1. Campuran media ini di- pasteurisasi selama 2 jam.
2. Semaian yang terinfeksi penyakit harus dicabut dan dimusnahkan, media tanah yang terkontaminasi dibuang.
3. Naungan persemaian secara bertahap dibuka agar matahari masuk dan tanaman menjadi lebih kuat.
4. Penggunaan fungisida/bakterisida selektif dengan dosis batas terendah.
2. Cendawan
Penyakit : Rebah kecambah atau damping off
Patogen : Salah satu dari Rhizoctonia solani, Pythium spp.
Fusarium spp. Phytophthora sp. atau Colletotrichum spp.
Gejala : Semaian cabai gagal tumbuh, biji yang sudah berkecambah mati tiba-tiba (Gambar-2) atau semaian kerdil karena batang bawah atau leher akar busuk dan mengering (Gambar 3). Pada bedengan persemaian nampak kebotakan kecambah atau semaian cabai secara sporadis dan menyebar tidak beraturan.
Patogen : Salah satu dari Rhizoctonia solani, Pythium spp.
Fusarium spp. Phytophthora sp. atau Colletotrichum spp.
Gejala : Semaian cabai gagal tumbuh, biji yang sudah berkecambah mati tiba-tiba (Gambar-2) atau semaian kerdil karena batang bawah atau leher akar busuk dan mengering (Gambar 3). Pada bedengan persemaian nampak kebotakan kecambah atau semaian cabai secara sporadis dan menyebar tidak beraturan.
Pencegahan dan pengendalian :
1. Media untuk penyemaian menggunakan lapisan sub soil (1,5-2 m di bawah permukaan tanah) dan pupuk kandang matang yang halus dan pasir kali pada perbandingan 1 : 1 : 1. Campuran media ini dipasteurisasi selama 2 jam.
2. Semaian yang terinfeksi penyakit harus dicabut dan dimusnahan, media tanah yang terkontaminasi dibuang.
3. Naungan persemaian secara bertahap dibuka agar matahari masuk dan tanaman menjadi lebih kuat.
4. Penggunaan fungisida selektif dengan dosis batas terendah.
1. Media untuk penyemaian menggunakan lapisan sub soil (1,5-2 m di bawah permukaan tanah) dan pupuk kandang matang yang halus dan pasir kali pada perbandingan 1 : 1 : 1. Campuran media ini dipasteurisasi selama 2 jam.
2. Semaian yang terinfeksi penyakit harus dicabut dan dimusnahan, media tanah yang terkontaminasi dibuang.
3. Naungan persemaian secara bertahap dibuka agar matahari masuk dan tanaman menjadi lebih kuat.
4. Penggunaan fungisida selektif dengan dosis batas terendah.
3. Nematoda
Penyakit : Nematoda bengkak akar
Patogen : Meloidogyne spp.
Gejala : Semaian agak kekuningan namun sering nampak seperti tanaman sehat, ada bintil akar yang tidak bisa lepas walaupun akar diusap lebih keras.
Patogen : Meloidogyne spp.
Gejala : Semaian agak kekuningan namun sering nampak seperti tanaman sehat, ada bintil akar yang tidak bisa lepas walaupun akar diusap lebih keras.
Pencegahan dan pengendalian :
1. Media untuk penyemaian menggunakan lapisan sub soil (1,5-2,0 m di bawah permukaan tanah) dan pupuk kandang matang yang halus dan pasir kali pada perbandingan 1 : 1 : 1. Campuran media ini dipasteurisasi selama 2 jam.
2. Semaian yang terinfeksi penyakit harus dicabut dan dimusnahkan, media tanah yang terkontaminasi dibuang.
1. Media untuk penyemaian menggunakan lapisan sub soil (1,5-2,0 m di bawah permukaan tanah) dan pupuk kandang matang yang halus dan pasir kali pada perbandingan 1 : 1 : 1. Campuran media ini dipasteurisasi selama 2 jam.
2. Semaian yang terinfeksi penyakit harus dicabut dan dimusnahkan, media tanah yang terkontaminasi dibuang.
4. Virus
Penyakit : Mosaik belang kuning atau klorosis
Patogen : Potato Virus (PVY), CMV atau Tobacco Etch Virus (TEV), atau TMV
Gejala : Warna daun belang klorosis atau kuning.
Patogen : Potato Virus (PVY), CMV atau Tobacco Etch Virus (TEV), atau TMV
Gejala : Warna daun belang klorosis atau kuning.
Pencegahan dan pengendalian :
1. Semaian yang terinfeksi penyakit harus dicabut dan dimusnahkan, media tanah yang terkontaminasi dibuang.
2. Gunakan insektisida yang efektif dan dianjurkan untuk mengendalikan vektornya (kutudaun).1. Semaian yang terinfeksi penyakit harus dicabut dan dimusnahkan, media tanah yang terkontaminasi dibuang.
Ok demikian sedikit informasi yang dapat Potret Sampaikan Pada kesempatan hari ini, semoga bermanfaat ya salam sukses sekalu .
Baca Juga :
pertanian sumber informasi Balitsa