masukkan script iklan disini
Sumber gambar Q Beritakan |
Potret Pertanian - Negri Laskar Pelangi Secara geografis, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini berbatasan
dengan beberapa wilayah, di antaranya sebelah barat dengan Selat Bangka,
sebelah Timur dengan Selat Karimata, sebelah Utara berbatasan dengan
Laut Natuna, dan Laut Jawa ada di sebelah selatan. Walaupun diapit oleh
beberapa laut dan selat, pertumbuhan ekonomi provinsi yang sudah 14
tahun ini cukup membanggakan. Apa pasal? Berdasarkan data dari Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Provinsi (BPPTPM)
Kepulauan Bangka Belitung, pada tahun 2012 kontribusi terbesarnya
berasal dari sektor tersier dengan kontribusi sebesar 37,29 persen.
Sektor tersier terdiri dari sektor perdagangan, hotel dan restoran
(19,11 persen), sektor pengangkutan dan komunikasi (3,45 persen), sektor
keuangan real estate dan jasa perusahaan (2,78 persen), dan sektor jasa
jasa (11,94 persen).
Penopang kedua adalah sektor primer dengan kontribusi 34,42 persen
yang meliputi sektor pertanian (18,65 persen) dan sektor pertambangan
dan penggalian (15,77 persen). Sedangkan kontribusi terkecil adalah
sektor sekunder sebesar 28,30 persen yang terdiri dari sektor industri
pengolahan (19,23 persen), sektor listrik,gas dan air bersih (0,71
persen) dan sektor konstruksi (8,36 persen). Praktis di provinsi ini,
ada enam sektor yang berpotensi untuk digarap oleh investor yakni sektor
pertanian, sektor kehutanan, sektor pesisir kelautan dan perikanan,
sektor pertambangan, sektor industri dan perdagangan, dan sektor
pariwisata .
Secara makro, enam potensi yang menjadi keunggulan Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung merupakan surga yang prospektif untuk dikembangkan oleh
investor di provinsi yang berjuluk Negeri Serumpun Sebalai ini. Namun
dari beberapa potensi tersebut yang sedang dibutuhkan oleh provinsi ini
ialah pengembangan pariwisata, perikanan dan kelautan, serta energi.
“Kami ingin mengoptimalkan tiga potensi tersebut,” tandas Noviar.
Ia beralasan sejauh ini potensi yang masih sering dilirik di provinsi
Kepulauan Bangka Belitung oleh investor adalah pertambangan timah.
Namun dirinya ingin mengubah persepsi kepada para investor agar provinsi
ini tak hanya dikenal dengan surga timahnya saja, melainkan potensi
lain yang belum digarap optimal. Sebagaimana diketahui, selain wisata
pantai yang menjadi primadona, ada potensi lain yang bisa dikembangkan
seperti wisata budaya di antaranya upacara-upacara Rebo Kasan, Buang
Jong, Ceriak Nerang, Perang Ketupat, Sepintu Sedulang, dan perayaan
tradisi etnis Tionghoa. Tak hanya itu saja, wisata sejarah pun turut
menjadi wisata yang prospektif seperti mengunjungi Batu Balai, Wisma Ranggam, Vihara Dewi Kwan In, Phak Kak Liam dan Klenteng China Jebus.
Kemudian, sektor perikanan dan kelautan yang juga butuh sentuhan
tangan dingin investor. Sebagai provinsi yang diapit oleh laut dan
selat, sudah barang tentu kondisi dan potensi perikanan dan kelautan
sangat representatif. Saat ini baru dikembangkan perkembangbiakan
kerapu, rumput laut, serta udang vannamei. Padahal, ekspor perikanan dan
produk olahan saat ini berkisar 1-3 persen di kawasan Asia Timur dan
Tenggara.
“Potensi bisnis di sektor itu pun tak kalah jempolan. Tapi memang
karena potensi itu belum dikelola secara maksimal mulai dari industri
hulu hingga hilir. Di industri hulu misalnya saja pelabuhan kargo.
Provinsi ini memiliki letak yang strategis, dekat dengan Sumatera,
Kalimantan, apa-lagi Jakarta. Ini juga belum digarap. Kemudian dari sisi
hilirnya, belum ada inovasi baru dari hasil olahan ikan. Baru ada
kerupuk ikan dan terasi yang mayoritas,” paparnya.
Sedangkan yang terakhir adalah energi. Untuk menjadi daerah yang
terus tumbuh, maka energi mutlak harus dipenuhi. Berbagai cara dilakukan
agar investor mau menanamkan investasinya untuk pengadaan listrik. Di
provinsi ini baru memiliki 150 MW listrik yang disuplai. Butuh total
aliran listrik sekitar 600 MW agar mampu memberikan fasilitas bagi
investor yang tentunya akan berdampak pada pertumbuhan ekonominya.
sumber informasi http://swa.co.id/
sumber informasi http://swa.co.id/