masukkan script iklan disini
Potret Pertanian - Provinsi Lampung Dengan luas ± 3.528.835 ha, Provinsi ini memiliki potensi sumber
daya alam yang sangat beraneka ragam, prospektif, dan dapat diandalkan,
mulai dari pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, pertambangan,
pariwisata, sampai kehutanan. Provinsi ini memiliki lahan sawah irigasi
teknis seluas 103.245 ha, sawah, irigasi setengah teknis 24.164 ha, dan
lahan sawah irigasi non teknis seluas 244.008 ha. Total saluran irigasi
mencapai 371.417 km. Sawah-sawah inilah yang pada 2006 menghasilkan
2.129.914 ton padi (gabah keringgiling/GKG), terdiri atas 1.959.426 ton
padi sawah dan 170.488 ton padi ladang. Dibanding dua tahun terakhir,
produktivitas padi yang dicapai meningkat, Pada 2004, produksi padi
mencapai 2.091.996 ton sementara pada 2005 mencapai 2.124.144 ton, Semua
itu belum termasuk produksi ubi kayu rotan 2006 mencapai lebih dari
5.473.283 ton, dan produksi jagung 1.183.982 ton.
Dengan demikian
ketahanan pangan di provinsi ini cukup kuat. Kawasan hutan mencapai 1.004.735 ha atau sekitar 30,43 % dari luas
wilayah provinsi, terdiri atas hutan lindung 317.615 ha, hutan suaka
alam dan hutan wisata/taman nasional 462.030 ha; hutan produksi terbatas
33.358 ha dan hutan produksi tetap 91.732 ha.
Dalam rangka mendukung
pembangunan berwawasan lingkungan yang berkesinambungan, produksi
kehutanan kini lebih diarahkan kepada hasil hutan non kayu dan potensi
ekowisatanya. Hasil hutan pada 2006 berupa kayu bulat sebanyak
3.4121.171 m³, kayu gergajian 145.732,25 m³ dan kayu lapis 82.714.45 m³,
Sedangkan produksi basil hutan non kayu berupa damar mata kucing
sebanyak 5.454,17 ribu ton, damar batu 1.351,30 ton, arang 30.347 rotan
manau 3.000 batang, dan rotan lilin 1.293,24 ton.
Dari laut dan sungai sungainya yang besar pada 2006 Lampung menikmati
hasil tangkapan laut hingga 133.503,4 ton, sedangkan tangkapan perairan
umum mencapai 10.345,4 ton. Produksi budidaya tambaknya mencapai
164.264,8 ton, budidaya air tawar mencapai 17.448,9 ton dan hasil
budidaya laut sebanyak 1.569,7 ton.
Daerah berlahan kering yang mencapai 89,88% dari total luas provinsi
adalah tempat yang sangat cocok untuk mengembangkan sapi potong. Dengan
potensi ini, Lampung memiliki perusahaan penggemukan sapi potong (feedlotters)
terbesar di Indonesia dengan total populasi sapi potong mencapai 428
ribu ekor atau sama dengan 60% dari total populasi sapi potong nasional
di feedlotter. Provinsi ini juga dikenal sebagai penghasil jagung, ubi
kayu, dan dedak halus sebagai bahan baku pembuat konsentrat yang sangat
dibutuhkan oleh ternak. Dengan dukungan potensi bahan baku ini, Lampung
mampu menghasilkan produksi 23 juta ekor ayam potong pada 2006,
meningkat dibandingkan dengan produksi 2005 yang mencapai 21 juta ekor
ayam potong.
Perekonomian di Provinsi Lampung juga sangat didukung oleh produksi
perkebunan seperti kopi, lada, karet, kelapa, dan tebu. Produksi kopi
pada tahun 2006 mencapai 143.050 ton, produksi kakao 22.976 ton, lalu
diikuti produksi kelapa dalam lebih dari 112.631 ton, lada 24.011 ton,
karet 54.461 ton, kelapa sawit 367.840 ton, dan tebu 693.613 ton. Dari
hasil produksi tebu itu Lampung memberi kontribusi 35% dari total
produksi gula nasional, meningkat dibanding kontribusi 2005 yang
mencapai 20%.
Keanekaragaman sumberdaya mineral di provinsi itu meliputi mineral
logam, bahan galian industri, bahan galian energi, dan bahan galian
konstruksi. Pada 2006, dari galian industrinya berhasil diproduksi
1.980.000.000 m³ andesit, 389.000.000 m³ felspar dan 590.000.000 m³
granit dengan mutu terjamin. Untuk cadangan zeolit sebesar 2.145.000 m3
dengan cadangan yang diprediksi sebesar 8.000.000 m³, baik untuk
kebutuhan domestik maupun ekspor, Bahan galian logam yang ada di
provinsi ini meliputi emas, mangaan, bijih besi dan pasir besi, namun
baru sebagian saja dari potensi ini yang telah dikelola. Sekarang
sumberdaya energi terbaru berupa panas bumi, air, serta bahan bakar
nabati (BBN) yang berasal dari tebu, singkong, sawit, dan tanaman jarak
tengah dikembangkan, Saat ini Provinsi Lampung memiliki pabrik etanol
berbahan tebu terbesar di Indonesia.
Potensi energi seperti panas bumi yang berlokasi di daerah Ulu Belu,
Kabupaten Tanggamus, mencapai 400 MW. Di Suoh, Kabupaten Lampung Barat,
potensi tersebut mencapai 300 MW. Semua potensi itu telah di eksplorasi
oleh Pertamina sebesar 110 MW. Potensi air untuk pembangkit tenaga
listrik juga sangat besar. Pada SWS Way Semangka Upper tersedia
kapasitas sebesar 78 MW dan telah dioperasikan melalui PLTA Besai dan
PLTA Baru Tegi. Pada SWS Way Semangka Lower dan Way Semung masing-masing tersedia potensi sebesar 76 MW clan 2,6 MW.
Sumber: Indonesia Tanah Airku (2007)