-->
  • Jelajahi

    Copyright © POTRET PERTANIAN
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Papua Solosa Ubi Jalar Primadona di Dataran Tinggi Papua

    Prasetyo Budi
    Kamis, Maret 02, 2017, Kamis, Maret 02, 2017 WIB Last Updated 2017-03-02T07:02:02Z


    masukkan script iklan disini
    Potret Pertanian - Bagi masyarakat di dataran tinggi Papua, ubijalar adalah komoditas pangan pokok. Terutama bagi penduduk asli Papua yang ada di dataran tinggi Jayawijaya dan Yahukimo. Kedua kabupaten ini memang merupakan daerah pengembangan ubijalar karena masyarakatnya lebih memilih mengonsumsi ubijalar sebagai pangan sehari-hari.

    Selain karbohidrat yang mengenyangkan, ubijalar juga mengandung beta karoten tinggi yang bermanfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Keunggulan ini pula yang menjadikan ubijalar sebagai primadona untuk tetap ditanam dan dikonsumsi.

    Akan tetapi, ada kendala yang kerap dihadapi dalam budidaya ubijalar di dataran tinggi, yaitu kesulitan mempertahankan produktivitas. Menurut hasil penelitian BPTP Balitbangtan Papua, hal tersebut karena topografi lahan berupa perbukitan, bahkan pegunungan terjal yang menyulitkan. Selain itu, sistem pertanian tebang bakar oleh masyarakat lokal menyebabkan tingkat erosi tinggi hingga menggerus lapisan tanah subur.

    Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui keberadaan BPTP Balitbangtan Papua yang bekerjasama dengan Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) telah meneliti beberapa klon lokal ubijalar berproduksi tinggi di dataran tinggi Yahukimo. Diantaranya, Papua Salossa dengan rataan produksi 24 t/ha, Papua Pattipi mencapai rataan 25 t/ha dan Sawentar dengan produksi rata-rata 23 t/ha.

    Selain varietas lokal, Balitbangtan pun telah mengujiadaptasikan varietas unggul ubijalar, seperti varietas Cangkuang, Weayuken, Helaleke dan beberapa klon potensial dari varietas Cilembu, yaitu UP-UM 5, UP-UM 6 dan UP-UM 9.

    Penelitian teranyar tentang budidaya ubijalar di Papua telah dipublikasikan dalam Bunga Rampai Teknologi Spesifik Lokasi yang diterbitkan oleh Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) pada tahun 2016 lalu.

    Dilaporkan bahwa berdasarkan hasil introduksi varietas unggul ubijalar, terdapat tiga klon ubi Cilembu yang mampu beradaptasi baik pada dataran tinggi Jayawijaya dan Yahukimo (yaitu UP-UM 5, UP-UM 6, dan UP-UM 9).

    Meskipun mampu beradaptasi baik, rupanya produktivitas ketiga klon tersebut masih tergolong rendah, yaitu sekitar 13 t/ha. Angka ini di bawah potensi produksi di lingkungan asalnya yang mencapai 15-20 t/ha pada ketinggian 700 mdpl. (vwh)

    Informasi lebih lanjut : Bunga Rampai Teknologi Spesifik Lokasi
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini