masukkan script iklan disini
Potret Pertanian - Salah satu tujuan perbanyakan tanaman dengan menggunakan biji adalah untuk memperoleh sifat-sifat baik tanaman, seperti akar yang kuat, tahan penyakit, dll. Perbanyakan secara generatif ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan-kelebihannya diantaranya adalah
- Sistem perakarannya kuat,
- Masa produktif lebih lama,
- Lebih mudah diperbanyak,
- Tahan penyakit yang disebabkan oleh tanah, dan
- Memiliki keragaman genetik yang digunakan untuk pemuliaan tanaman.
Sedangkan kekurangan dari perbanyakan ini adalah
- Waktu berbunga lebih lama,
- Anakan berbeda dengan induknya, tidak cocok untuk perbanyakan yang membutuhkan keseragaman.
Perbanyakan Generatif
Stek adalah salah satu cara perbanyakan tanaman dengan menggunakan bagian tanaman. Caranya adalah dengan memotong bagian dari tanaman induk yang berupa cabang, pucuk atau batang. Sedangkan stek pucuk adalah perbanyakan tanaman dengan menggunakan pucuk tanaman induk. Pilihlah tanaman induk yang berkualitas. Berikut tahapan stek pucuk pada tanaman krisan :
1. Menyeleksi tanaman induk.
Sebelum melakukan penyetekan hendaknya Anda memilih tanaman indukan yang berkualitas. Seperti halnya pembentukan bibit bunga krisan dengan kultur jaringan. Tanaman indukan yang berkualitas adalah tanaman yang produktif menghasilkan bunga, dan dalam keadaan sehat (tidak terserang penyakit).
2. Menyeleksi pucuk Sebagai bibit bunga krisan utama.
Setelah Anda mendapatkan induk yang berkualitas, maka selanjutnya Anda memilih pucuk dari tanaman indukan pilihan tersebut. Ciri pucuk yang baik untuk dijadikan bibit bunga krisan adalah yang mempunyai kurang lebih 4 helai daun dewasa. Dengan warna hijau yang cerah dan memiliki ukuran pangkal kurang lebih 4mm.
3. Pemotongan pucuk
Pemotongan bagian calon bibit bunga krisan dengan menggunakan pisau atau silet yang steril dan tajam. Ukuran panjang pucuk yang dipotong sekitar kurang lebih 7cm. Setelah pucuk dipotong lakukan pencopotan / petik daun pada seluruh pucuk.
Ini dimaksudkan untuk mengurangi terjadinya penguapan berlebih. Setelah itu, rendam pucuk yang ingin dijadikan akar dedalam ZPT ( zat pengatur tumbuh), rendam selama kurang lebih 5 menit. Fungsi menggunakan ZPT agar merangsang pertumbuhan akar.
4. Persemaian pucuk stek.
Setelah proses pemotongan pucuk dan proses perendaman pucuk selesai, maka saatnya proses persemaian dilakukan. Siapkan dulu media tanam yang steril, bisa berupa pasir. Masukkan media tanam kedalam polybag atau pot. Jika menggunakan polybag maka jangan lupa untuk memberikan lubang, agar air tidak berlebihan terampung di polibang, dimana itu akan membuat bibit bunga krisan menjadi busuk.
Setelah media semai dibuat, maka tanam pucuk stek kedalam media. Tanam sekitar kurang lebih sepertiga dari panjang ukuran pucuk. Tutup dengan plastick bening dan tempatkan dalam ruangan. Gunakan lampu sebagai tambahan agar membantu proses perkembangannya.
Untuk perawatan, Anda dapat menyiram bibit bunga krisan tresebut dengan menggunakan spayer tangan. Lakukan penyiraman sebanyak 2 kali. Pagi dan sore hari. Jika pucuk terserang hama atau penyakit, lakukan penyemprotan dengan pestisida.
5. Pindah tanam bibit bunga krisan.
Pemindahan bibit bunga krisan hasil stek pucuk dapat Anda lakukan setelah 13 hari dari waktu persemaian. dengan mengamati pertumbuhan tunas dari hasil stek pucuk yang telah disemai tersebut.
1. Menyeleksi tanaman induk.
Sebelum melakukan penyetekan hendaknya Anda memilih tanaman indukan yang berkualitas. Seperti halnya pembentukan bibit bunga krisan dengan kultur jaringan. Tanaman indukan yang berkualitas adalah tanaman yang produktif menghasilkan bunga, dan dalam keadaan sehat (tidak terserang penyakit).
2. Menyeleksi pucuk Sebagai bibit bunga krisan utama.
Setelah Anda mendapatkan induk yang berkualitas, maka selanjutnya Anda memilih pucuk dari tanaman indukan pilihan tersebut. Ciri pucuk yang baik untuk dijadikan bibit bunga krisan adalah yang mempunyai kurang lebih 4 helai daun dewasa. Dengan warna hijau yang cerah dan memiliki ukuran pangkal kurang lebih 4mm.
3. Pemotongan pucuk
Pemotongan bagian calon bibit bunga krisan dengan menggunakan pisau atau silet yang steril dan tajam. Ukuran panjang pucuk yang dipotong sekitar kurang lebih 7cm. Setelah pucuk dipotong lakukan pencopotan / petik daun pada seluruh pucuk.
Ini dimaksudkan untuk mengurangi terjadinya penguapan berlebih. Setelah itu, rendam pucuk yang ingin dijadikan akar dedalam ZPT ( zat pengatur tumbuh), rendam selama kurang lebih 5 menit. Fungsi menggunakan ZPT agar merangsang pertumbuhan akar.
4. Persemaian pucuk stek.
Setelah proses pemotongan pucuk dan proses perendaman pucuk selesai, maka saatnya proses persemaian dilakukan. Siapkan dulu media tanam yang steril, bisa berupa pasir. Masukkan media tanam kedalam polybag atau pot. Jika menggunakan polybag maka jangan lupa untuk memberikan lubang, agar air tidak berlebihan terampung di polibang, dimana itu akan membuat bibit bunga krisan menjadi busuk.
Setelah media semai dibuat, maka tanam pucuk stek kedalam media. Tanam sekitar kurang lebih sepertiga dari panjang ukuran pucuk. Tutup dengan plastick bening dan tempatkan dalam ruangan. Gunakan lampu sebagai tambahan agar membantu proses perkembangannya.
Untuk perawatan, Anda dapat menyiram bibit bunga krisan tresebut dengan menggunakan spayer tangan. Lakukan penyiraman sebanyak 2 kali. Pagi dan sore hari. Jika pucuk terserang hama atau penyakit, lakukan penyemprotan dengan pestisida.
5. Pindah tanam bibit bunga krisan.
Pemindahan bibit bunga krisan hasil stek pucuk dapat Anda lakukan setelah 13 hari dari waktu persemaian. dengan mengamati pertumbuhan tunas dari hasil stek pucuk yang telah disemai tersebut.