-->
  • Jelajahi

    Copyright © POTRET PERTANIAN
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Metode untuk Waspadai dan Atasi Musim Peceklik Oktober- Januari 2019

    Prasetyo Budi
    Jumat, Agustus 03, 2018, Jumat, Agustus 03, 2018 WIB Last Updated 2018-08-04T12:52:03Z


    masukkan script iklan disini
    Ilustrasi -- ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
    POTRET PERTANIAN - Media Berbagi solusi dan informasi tentang pertanian, diantaranya, contoh bidang pertaniancontoh cerita tentang pertanian ,contoh kegiatan pertanian contoh kliping pertaniancontoh makalah pertaniancontoh makalah pertanian di indonesia contoh makalah tentang pertanian, agribisnis
    agrikultur adalah, agrikultur indonesiaagrikultur wikipediaagrobisniis, aktivitas pertanianaktivitas pertanian di indonesiaaktivitas petanialamat departemen pertanian, alamat kantor kementerian pertanianalamat kementanalamat kementerian pertanianalamat menteri pertanianalat pertanian quick, amran sulaiman menteri pertanian, analisa, apa arti pertanianapa itu agrikulturapa itu pertanian

    Musim Kemarau datang dan puncak dari musim kemarau tersebut antara Agustus sampai september, diamana musim petani tidak bisa melakukan penanaman pada bualan ini, sehingga akan membuat dampak penurunan hasil panen pada oktober sampai bulan januari, dan tak jarang petani mengalami gagal panen akibat kekurangan air.

    Untuk menghadapi permasalahan yang biasa terjadi tersebut Kementeriannya akan mengamankan agar petani bisa panen saat musim paceklik tiba pada Agustus-September 2018. Pernyataan tersebut ditegaskan kepada seluruh jajaran pimpinan lingkup kementerian pertanian, saat melantik 4 pejabat tinggi pratama, lingkup kementan
    Dilansir dari halaman Tribunjambi.com, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengakui pada musim paceklik terjadi penurunan produksi padi pada umumnya. Sebab pada musim ini sudah tidak terjadi panen raya lagi, tinggal panen gandum atau panen padi yang ditanam pada musim kemarau. Sebab mulai periode ini, curah hujan akan berkurang dan kerap terjadi gagal panen akibat kemarau yang melanda sejumlah wilayah sentra pertanian di Tanah Air.

    Karena itu, Amran bilang, Kementerian Pertanian (Kementan) telah mengantisipasi terulangnya musim paceklik ini sejak bulan Juli 2016 lalu. Kementan melakukan metode menanam pada lahan tadah hujan dan lahan kering melalui pemanfaatan jaringan irigasi. Ia mengatakan pihaknya akan menggerakkan pompa air yang menganggur, membangun embung, longstorage, dam parit, dan sumur air tanah dangkal.

    "Hasil Indek Pertanaman (IP) pada periode Juli-September 2016 meningkat dari sekali tanam per tahun menjadi dua kali tanam dan luas tanam," klaim Amran akhir pekan lalu.

    Amran mengatakan, metode serupa akan diterapkan untuk tanaman jagung, cabai dan bawang merah. Komoditas ini akan ditanam pada saat off-season sehingga tidak akan terjadi shortage produksi di bulan-bulan terntentu atau di luar panen raya.

    Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Winarno Tohir menilai kebijakan Kementan itu merupakan salah satu solusi mengatasi musim paceklik. Hanya saja, Kementan harus konsisten menjalankannya dan memastikan program tersebut benar-benar bisa diterapkan. Dengan demikian, luas tanam padi bisa bertambah.

    Dengan adanya penambahan luas tanam pada bulan Juli lalu, maka akan menghasilkan produksi pada bulan Oktober sekitar 2,7 juta ton beras. "Produksi ini mencukupi untuk kebutuhan konsumsi penduduk 2,6 juta ton sebulan," tuturnya.
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini