-->
  • Jelajahi

    Copyright © POTRET PERTANIAN
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Begini Seharusnya Pertanian Dari Alam Untuk Alam

    Prasetyo Budi
    Sabtu, November 26, 2016, Sabtu, November 26, 2016 WIB Last Updated 2016-11-26T05:09:10Z


    masukkan script iklan disini
    Padang 2016 Oleh_Prasetyo.
    Potret Pertanian - Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya.[1] Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (bahasa Inggris: crop cultivation) serta pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekadar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan.

    Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-bidang di lingkup pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dari PDB dunia. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor - sektor ini memiliki arti yang sangat penting dalam menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Berdasarkan data BPS tahun 2002, bidang pertanian di Indonesia menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 44,3% penduduk meskipun hanya menyumbang sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto.

    Kelompok ilmu-ilmu pertanian mengkaji pertanian dengan dukungan ilmu-ilmu pendukungnya. Karena pertanian selalu terikat dengan ruang dan waktu, ilmu-ilmu pendukung, seperti ilmu tanah, meteorologi, teknik pertanian, biokimia, dan statistika juga dipelajari dalam pertanian. Usaha tani (farming) adalah bagian inti dari pertanian karena menyangkut sekumpulan kegiatan yang dilakukan dalam budidaya. "Petani" adalah sebutan bagi mereka yang menyelenggarakan usaha tani, sebagai contoh "petani tembakau" atau "petani ikan". Pelaku budidaya hewan ternak (livestock) secara khusus disebut sebagai peternak.

    Kali ini saya akan mengajak meliha bagaimana bertani adri alam untuk alam, Pertanian yang terintregasi dengan komponen pertanian yang lainya, Pertanian dari alam untuk alam merupakan sebuah siklus pertanian yang memanfaatkan alam dilingkungan tempat proses pertanian tersebut berada. Kenapa saya sebut Begini Seharusnya Pertanian Dari Alam untuk Alam, Nah yuk kita siamak Ulasan Berikut, semoga bermanfaat dan salam sukses selalu buat para petani indonesia.

    Pertanian organik adalah sistem budi daya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis. Pengolahan pertanian organik didasarkan pada prinsip kesehatan, ekologi, keadilan, dan perlindungan. Yang dimaksud dengan prinsip kesehatan dalam pertanian organik adalah kegiatan pertanian harus memperhatikan kelestarian dan peningkatan kesehatan tanah, tanaman, hewan, bumi, dan manusia sebagai satu kesatuan karena semua komponen tersebut saling berhubungan dan tidak terpisahkan. Pertanian organik juga harus didasarkan pada siklus dan sistem ekologi kehidupan. Pertanian organik juga harus memperhatikan keadilan baik antarmanusia maupun dengan makhluk hidup lain di lingkungan. Untuk mencapai pertanian organik yang baik perlu dilakukan pengelolaan yang berhati-hati dan bertanggungjawab melindungi kesehatan dan kesejahteraan manusia baik pada masa kini maupun pada masa depan.

    Dari Uraian diatas kami di kebun INthani Makmur Padang berupaya untuk menerapkan sistem pertanian tersebut dengan memanfaatkan lingkungan dengan perpaduan pertanian dan Peternakan yang kami coba untuk kembangkan, Tanpa melibatkan Bahan-bahan kimia untuk bercocok tanam, tapi masih dibilang tahapnya bisa dibilang masih diusahakan, walaupun belum sepenuhnya meninggalkan bahan kimia sebagai alat pembantu dalam bercocok tanam, tapi setidaknya kami telah dapat meninggalkan dan memanfaatkan beberapa bahan kimia sintetis, Herbisida dan Pupuk Kimia sebagai penambahan hara tanaman dalam berbudidaya.

    Pupuk Saat ini kami bisa dibilang telah meninggalkan Pupuk kimia sekalipun masih menggunakan juga itupun bisa dibilang sangat kecil sekali, itu dikarenakan karena selama ini bertahun-tahun menggunakanya, sehingga mengakibatkan ketergantungan terhadap pupuk kimia tersebut. Langkah awal sudah kami mulai dan dari segi hasilnya kami sudah bisa rasakan manfaatnya, mulai dari segi ekonomi dan peningkatan hasil pertanian yang kami budidayakan di kebun Inthani Makmur.

    Untuk Pupuk kami menggunkan Pupuk kandang dari limbah dari sapi ternak yang kami pelihara, Pupuk kandang dari 9 sapi ternak yang kami usahakan menghasilkan pupuk kandang dalam 1 minggunya sekitar 500 kg sampai 700 kg, yang dapat kami fermentasikan menjadi pupuk kompos dengan campuran limbah pabrik karet sehingga dapat menghasilkan kompos sampai 1 samai 2 ton tiap bulanya, yang dapat kami gunakan sebagai pupuk pengganti pupuk buatan atau pupuk kimia, tanaman yang kami budidayakan diantaranya ada mentimun, Cabe, Kacang Koro Pedang, Pepaya dan pembibitan buah-buahan seperti amgga, jambu, jeruk Kelengkeng dan masih lagi yang lainya, yang semua menggunakan Bahan Organik dari limbah kotoran ternak sapi yang kami pelihara. 

    Sementara untuk pakan ternak kami peroleh dari lahan pertanian kami yang kami potong menggunakan mesin rumput dan selanjutnya kami fermentasikan sebagai pakan ternak, jadi dalam penanggulanga rumput dilahan pertanian kami tidak menggunakan Herbisida sama sekali, lalu kotoran ternak tersebut kami fermentasikan menjadi pupuk kompos yang selanjutnya kami kembalikan kelahan pertanian tersebut. 

    Keuntungan yang kami dapatkan dari proses tersebut kami tidak lagi menggunakan pupuk kimia yang harganya cupuk luamyan tinggi sehingga kami mampu mengurangi kos produksi yang sangat fantastis, karena kami tak lagi membeli pupuk untuk kebutuhan lahan kami seluas 2,5 hektar tersebut.

    Keuntungan kedua kami tidak perlu jauh-jauh mencari bahan pakan buat ternak kami, yang kami sebut menyelam sambil minum air, membersihkan lahan pertanian atau mengendalikan gulma dengan mesin pemotong rumput tidak menggunakan Herbisida yang juga harganya cukup mahal, untuk seluas lahan kami biasanya kami membutuhkan 10 sampai 15 liter dalam usaha mengendalikan gulma tersebut.

    Keuntungan lainya tentunya masih banyak, dari mulai lahan pertanian yang semakin subur dengan penggunaan bahan-bahan organik dari hasil fermentasi kotoran ternak sapi yang kami pelihara.

    Itualah yang kami sebut Begini Seharusnya Pertanian Dari Alam Untuk Alam yang coba kami kembangkan, dan akan kita bahas lebih jauh lagi dipostingan yang akan datang, semoga bermanfaat dan bagi yang berminat selamat mencoba dan selamat mendukung pertanian hijau yang saat ini sedang dikembangkan oleh pemerintah, untuk kembali ke pertanian organik. terimakasih telah berkunjung dan sampai jumpa dipostingan yang akan datang, Salam santun dari Potret Pertanaian.
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini