masukkan script iklan disini
Potret Pertanian - Budidaya ikan bersama padi merupakan
pemeliharaan ikan di sawah yang dilakukan bersama dengan tanaman padi.
Lamanya pemeliharaan adalah sejak benih padi ditanam sampai penyiangan
I, penyiangan II atau sampai tanaman padi mulai berbunga, kira-kira
umur tanaman padi 50 hari. Komponen budidaya minapadi meliputi hal-hal
sebagai berikut:
Persiapan Benih Padi dan Persemaian
Padi yang cocok untuk usahatani minapadi
adalah yang mempunyai sifat sebagai berikut: a) Perakaran dalam, b)
Batang kuat dan tidak mudah rebah, c) Tahan genangan pada awal
pertumbuhan, d) Daun tegak, e) Tahan hama dan penyakit, f) Produksi
tinggi, dan g) Rasa nasi enak.
Persemaian dibuat pada lahan seluas 5% dari
total lahan yang akan ditanami padi. Benih padi yang diperlukan
berkisar 20-25 kg/ha. Persemaian siap ditanam berkisar antara 21-25
hari setelah sebar bibit. Cara tanam pindah dapat mengikuti model jajar
legowo atau model biasa (jajar tegel).
Persiapan Lahan
Sebelum melaksanakan budidaya minapadi perlu persiapan lahan sebagai berikut:
- Pematang keliling pada petakan sawah harus kuat agar dapat menahan air dan tidak bocor. Pematang dilapisi dengan lumpur secara berkala agar bersih dan rapi. Apabila tanah mempunyai banyak pori-pori, pematang terluar perlu dilapisi dengan plastik agar tidak terjadi kebocoran. Pematang harus bebas dari gulma agar tidak menjadi sarang hama padi maupun ikan. Pematang sawah dibuat dengan ukuran lebar bawah 40-50 cm, lebar atas 30-40 cm dan tinggi 30-40 cm.
- Caren (palung didasar kolam) dibuat sesaat sebelum perataan tanah terakhir.
- Saluran pemasukan dan pengeluaran air diberi saringan yang dibuat dari kawat, bambu atau bahan lain agar ikan tidak keluar dari lahan sawah. Saluran pemasukan dan pembuangan perlu dimonitor. Apabila ada yang rusak atau bocor, pematang segera diperbaiki agar volume air disawah dapat dipertahankan.
- Tanah diolah dengan sempurna sampai kedalaman 15-20 cm. Ciri pengolahan tanah yang sempurna adalah sebagai berikut: a) perbandingan lumpur dan air 1:1, dan b) kalau logam stainless dicelupkan ke lumpur, maka lumpur tidak menempel.
a) melindungi ikan dari kekeringan pada saat terjadi kebocoran,
b) memudahkan panen ikan,
c) tempat memberi makan ikan,
d) memudahkan
ikan bergerak keseluruh petakan,
e) melindungi ikan dari serangan hama
(burung, ular, dan musang), dan
f) melindungi ikan dari panas akibat
meningkatnya suhu air.
caren keliling pinggir, caren tengah, caren silang (palang), caren
diagonal, caren kombinasi (palang dan keliling), dan caren pengungsian
yang berbentuk kolam kecil ditengah petakan (refugee pond).
Caren tengah atau caren palang dibuat sebelum meratakan tanah terakhir,
sedangkan caren pinggir atau caren keliling dibuat pada saat pembuatan
atau perbaikan pematang. Hindari pembuatan caren pinggir dekat tebing
agar tidak terjadi kebocoran.
5. Kolam penampungan dibuat untuk menampung
ikan pada saat dilakukan panen sehingga ikan mudah ditangkap. Kolam
ini sebaiknya dibuat di sekitar saluran pengeluaran. Ukuran kolam/bak
tergantung pada sawah yang tersedia sehingga dapat menampung semua ikan
yang dipelihara. Bak penampungan harus lebih dalam daripada
kemalir/saluran, sehingga pada saat saluran kering bak ini masih terisi
air untuk menampung ikan. (shr)