masukkan script iklan disini
Kacang Hijau |
Morfologi Kacang hijau
a. Batang
Tanaman kacang hijau memiliki batang berbatang tegak dengan tinggi mencapai 53 cm. Cabang menyamping pada batang utama, berbentuk bulat dan berbulu. Memiliki warna batang dan cabang hijau dan bila sudah tua batang berubah menjadi kecoklatan.
b. Daun
Tanaman kacang hijau memiliki daun tiga helai dan memiliki letak berseling, tangkai dauan yang cukup panjang. Tanaman ini memiliki daun berwarna hijau dan kekuningan jika sudah layu atau mau gugur.
c. Bunga
Tanaman kacang hijau memiliki bunga berwarna kuning yang akan muncul 28 – 33 hari, tersusun, dalam tandan, dan muncul pada batang. Pada tanaman ini terjadinya bunga terjadinya penyerbukaan sendiri.
d. Polong atau kacang
Tanaman kacang hijau memiliki polong berbentuk selindris dengan panjang 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek. Pada waktu mudah warna polong berwarna hijau, namun jika suda tua berwarna kehitaman atau coklat. Satu plog berisi 10-15 biji.
e. Biji
Tanaman kacang hijau memiliki kacang lebih kecil di banding dengan kacang lainnya. Warna kacang hijau kebanyakan berwarna hijau atau hijau mengkilat.dan ada juga berearna kuning, coklat dan hitam
Pengembangan budi daya kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) di Indonesia menempati urutan ke tiga dalam kebutuhan kacang-kacangan setelah kedelai dan kacang tanah. Permintaan kacang hijau cenderung meningkat sedangkan persediaan produksi kacang hijau nasional belum bisa mencukupi kebutuhan di dalam negeri sehingga harus di impor. Kacang hijau tidakk hanya di jadikan bahan makanan, tetapi juga di gunakan sebagai pakan ternak.
Kelebihan kacang hijau di bandingkan dengan tanaman pangan yang lainnya adalah :
- Berumur pendek (genjah), dapat di panenpada umur 58-65 hari atau tergantung varietas yang di tanam,
- Tidak sulit di budidayakan, baik di lahan kering maupun di lahan basah (sawah) pada musim kemarau sebagai tanaman penyelang padi.
- Dapat menyuburkan tanah karena tanaman kacang hijau mampu mengikat Nitrogen dari udara melalui simbiosi akar dengan bakteri Rhizobium sp., sehingga terbentuk nodula (bintil akar) akar tanah sebagai sumber pupuk nitrogen.
- Tidak terlalu banyak terserang phama dan penyakit, sehingga resiko kegagalan panen setelah bertanam dua kali padi relatif kecil.
- Tidak sulit dalam pemasaran karena permintaan pasar cenderung meningkat dan harganya cukup tinggi.
Jenis dan Varietas kacang hijau beraneka ragam. Terdapat lebih dari 15 varietas kacang hijau yang bersifat unggul dengan potensi hasil 1.5-2.5 ton per hektar biji kering. Varietas tersebut diantaranya varietas Betet, Parkit, Camar dan Merpati.
Varietas Glatik |
Varietas Merpati |
Varietas Walet |
Tanaman kacang hijau dapat beradaptasi luas di berbagai daerah yang beriklim panas (tropik). Tumbuh baik di dataran sampai 500 m dpl dengan suhu 25-27 derajat celcius, curah hujan antara 50-200 mm per bulan, dan dapat sinar matahari yang cukup.
Hampir semua jenis tanah pertanian cocok untuk budi daya tanaman kacang hijau. Agar hasilnya maksimal, lahan harus subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, aerasi dan drainasi baik serta mempunyai pH 5.8-6.5.
Benih harus di pilih benih yang bermutu. Ciri-ciri benih yang bermitu adalah sebagai berikut :
- Daya tumbuh tinggi, yakni lebih dari 80%,
- Kecepatan tumbuh (vigor) benih baik, kurang dari 4 hari,
- Murni dan tidak tercampur dengan varietas lainnya,
- Sehat dan tidak mengandung hama penyakit,
- Tidak tercampur dengan biji gulma,
- Biji bernas (berisi penuh), warna mengkilat, tidak keriput dan bebas dari luka bekas gigitan serangga.
Kebutuhan benih per satuan luas lahan amat tergantung pada varietas kacang, kesuburan tanah, jarak tanam dan banyaknya benih tiap lubangnya.
Tanaman kacang hijau bisa di tanam di lahan sawah maupun di lahan kering (tegalan).
Pada lahann sawah, tanah tidak perlu di olah dulu. Persiapan lahan sebaiknya di lakukan 2 minggu sesudah panen padi. Setelah di bersihkan dari jerami, di buat petak-petak berukuran 5 X 4 m atau tergantung keadaan drainase.
Pada lahan kering, sebaiknya di olah terlebih dahulu. Waktu pengolahan tanah sebaiknya 2 minggu sebelum tanam, yaitu pada awal sampai akhir musim hujan. Kemudian di buat petakan petakan selebar 3-4 m. Bersamaan dengan pengolahan tanah di lakukan pemupukan bedengan dengan dosis 20 ton per hektar.
Pada tanah yang belum pernah di tanami kacang-kacangan, sebelum di tanam, benih kacang harus di inokulasi dulu dengan bakteri rhizobium. Tujuan inokulasi bakteri rhizobium adalah untuk memberikan bakteri rhizobium ke tanah dan meningkatkan penambatan (fiksasi) N2, secara hayati, sehingga unsur nitrogen dalam tanah tersedia bagi tanaman.
Penanaman kacang hijau di lakukan dengan pola monokultur (tunggal) atau pola Campuran (beberapa jenis tanaman). Pada pola campuran, kacang hijau di tanam di antara tanaman pokok.
Pada pola mono kultur, lahan hanya di tanami kacang hijau. Jarak tanam sesuai dengan yang di inginkan, misalnya 10 X 50 cm atau 20 X 25 cm (400.000 tanaman per hektar dengan jarak antar barisan 75 cm). Jarak tanam dapat di atur lebih rapat, misalnya 10 X 40 cm atau 20 X 20 cm (500.000 tanaman per hektar dengan jarak antar barisan 50 cm).
Di dalam tiap lobang di masuka 2 butir benih. Bersamaan dengan penanaman benih di lakukan pula pemberian pupuk dasar berupa 25-50 kg urea, 100 kg TSP dan 25-37.5 kg KCL per hektar.
Sesudah penanaman benih, di lakukan pemasangan mulsa jerami. Jerami di hamparkan di atas lahan yang telah di tanami benih kacang hijau hingga setebal 3-5 cm.
Panen kacang hijau dapat di lakukan serempak, tetapi pada beberapa varietas di panen secara bertahap hingga 2-3 kali pembentukan polong. Pemanenan jangan sampai terlambat karean bisa menyebabkan polong pecah dan biji berhamburan di tanah. Waktu panen yang paling tepat adalah saat polong berwarna coklat kehitaman dan masih utuh.
Demikian artikel Tips Menanam Kacang Hijau Yang Baik dan Benar semoga bermanfaat.