-->
  • Jelajahi

    Copyright © POTRET PERTANIAN
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Meningintip Tenologi Petani Australia, Yang Bercocok Tanam di Tanah Gersang

    Prasetyo Budi
    Minggu, Agustus 26, 2018, Minggu, Agustus 26, 2018 WIB Last Updated 2018-08-26T13:16:40Z


    masukkan script iklan disini
    POTRET PERTANIAN - Dunia Pertanian yang terus berinovasi untuk menciptakan produk-produk berkualitas dan bermutu tinggi, Dengan inovasi teknologi dibidang pertanian tak mustahil seorang petani membudidayakan tanamanya dilahan gersang sekalipun, seperti di pantai yang notabenya adalah partikel tanah berpasir dengan kandungan miskin hara.

    Namun dengan teknologi yang terus dikembangkan memungkinkan petani untuk menanam dimana saja, didalam ,Aquarium atau dalam paralon yang tidak menggunakan media tanah dan hanya menggunakan media air yang sekarang dikenal dengan Istilah Hidroponik.

    Seperti halnya Sebuah pertanian di Australia memiliki cara unik untuk membuat produksi mereka bisa tetap tumbuh sekalipun di tanah yang gersang. Mereka menggunakan sinar matahari dan juga air laut.
    Pertanian yang menggunakan air laut dan sinar matahari di Australia
    (Sumber: instagram.com/sundrop_farms)

    Dikutip dari Liputan6.com, Pertanian milik Sundrop diresmikan pada Oktober 2016 di Port August di Australia Selatan setelah pembangunan selama enam tahun. Perusahaan tersebut ingin membuat pertanian yang tahan terhadap perubahan iklim.

    Pertanian tersebut menggunakan sinar matahari yang melimpah di padang pasir, serta air laut yang disalurkan lewat pipa, untuk menghasilkan produk makanan di tengah lingkungan padang pasir yang gersang.

    "Pertanian kami menanam lebih dari 15 ribu ton tomat setiap tahun," ujar CEO Phillip Saumweber seperti dikutip dari Wired pada Sabtu (25/8/2018).

    Berdasarkan informasi dalam laman resmi mereka sundropfarms.com, hortikultura tradisional tidaklah bisa dilakukan di tanah tersebut. Rumah kaca 20 hektar tersebut selesai pada tahun 2016 sejak mulai dibangun pada 2014.

    Mereka menggunakan sebuah panel surya untuk menghasilkan energi dan sistem penumbuh tanaman, serta untuk memanaskan dan mendinginkan rumah kaca jika diperlukan. Tingginya 115 meter dan memiliki 23 ribu cermin.

    Sementara sumber air mereka berasal dari Teluk Spencer dan didesalinasi menggunakan fasilitas desalinasi termal yang canggih. 

    Kecanggihan tersebut mengubah 1 juta liter air laut menjadi air tawar setiap harinya. Tidak hanya itu, jika membutuhkan air tambahan, mereka juga akan mengambilnya dari atap rumah kaca. Mereka juga menggerakkan turbin untuk menghasilkan listrik.

    Dikarenakan air laut adalah disinfektan alami, pertanian tersebut bisa beroperasi tanpa pestisida. Air garam tinggi yang tersisa dari desalinasi dibawa kembali ke laut.

    "Gravitasi digunakan untuk mengembalikan air di sepanjang jalur yang sama, dalam pipa yang lebih besar, di mana itu dibuang ke laut hanya ketika tingkat salinitas telah kembali normal," kata Saumweber.

    Adapun Sundrop mengklaim bahwa tomat mereka memiliki nutrisi penting seperti potasium yang dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Selain itu, mereka juga memproduksi paprika yang mengandung vitamin C dan cabai bercapcaisin yang mampu melindungi tubuh dari penyakit.  
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini